Chapter 22

293 62 26
                                    

Cicil menatap ke luar jendela kereta selama perjalanan pulang ke town house. Ia diantar pulang oleh utusan permaisuri karena duchess masih harus menemani anaknya itu. Sebagai gantinya, Cicil harus pulang dengan Charael yang memang berangkat tadi pagi untuk membantu dan latihan di istana.

Sekarang, demi menghindari pandangan tajam dan mengancam pria itu, Cicil memilih memejamkan mata.

“Seharusnya kau tidak datang ke istana tanpa aku, Cicilia.” Charael menghela napas. Pria itu bersandar di jok beludru kereta, bersedekap memandang Cicil. “Apa yang Permaisuri katakan padamu?”

“Tidak ada,” jawab Cicil cepat. Ia tak terlalu bodoh untuk mengatakannya dengan jujur pada Charael bahwa hanya dengan dipancing sedikit saja Cicil sudah mengungkap hubungan mereka.

Permaisuri dan Duchess Sharakiel.

Sekarang kedua orang itu tahu bahwa hubungan yang Cicil bangun dengan Charael hanyalah kontrak yang memiliki tujuan. Tetapi kenapa mereka berdua diam saja di depan orang lain?

“Permaisuri Raeliana itu orang yang agak unik. Dia orang yang ahli berdebat. Dia pernah memarahi Putra Mahkota Travis. Dia orang yang lumayan sembrono. Kusarankan sebaiknya jangan terlalu akrab dengan beliau.”

Cicil membuka mata. Beberapa rumor tentang Permaisuri Raeliana memang seburuk itu. Dia punya kepribadian yang unik. Tetapi anehnya banyak orang yang nyaman di sekitar wanita itu. Contohnya orang-orang yang minum teh bersamanya sore ini.

Cicil memutuskan untuk diam dan menilai situasi. Apa mungkin karena permaisuri itu anaknya Duchess Servant yang menjadi kiblat tata krama kekaisaran makanya dia terlihat elegan?

Cicil akui bahwa Raeliana tipe wanita berkepribadian buruk. Tetapi dia juga bisa bersikap elegan di beberapa kondisi. Dia bicara normal dan mengutuk. Memang wanita yang unik.

“Jangan datang ke istana tanpa aku,” kata Charael. Mata pria itu menyipit, bukan menatap pada Cicil. “Jika ada panggilan dari istana, beritahu aku.”

“Baiklah,” jawab Cicil.

“Dengar, jangan terlalu dekat dengan Yang Mulia Permaisuri.”

Cicil lagi-lagi mengangguk pada peringatan Charael. Entah kenapa pria itu terlihat sangat waspada pada permaisuri. Apa itu sebagai bentuk pertahanan diri dari kalimat permaisuri sebelumnya?

Tentang Charael yang keras dengan prinsip pernikahannya. Ditambah lagi permaisuri tampaknya membuat beberapa syarat aneh pada Charael.

Tetapi tujuan Cicilia tak muluk. Ia hanya akan bertunangan dengan Charael dan secepatnya menyelesaikan tujuan. Lalu pergi menghilang. Layaknya Cicil harus mulai menentukan ke mana akan tinggal.

***

“Kau tahu rumor terbaru?”

Zein merasa terpanggil pada pertanyaan yang diajukan oleh salah seorang di meja sebelah. Sambil memegang gelas birnya dan tanpa melepas penutup jubah, Zein menajamkan telinganya.

The Knight's ScandalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang