BAB 13

2.8K 136 8
                                    

Harass

Yang Archer ingat, saat pertama kali melihat gadis bermata hijau itu Ia hanya bisa terpaku. Ruang waktu seolah terhenti begitu Ia mendengar suara merdu keluar dari bibir semerah cherry.

Dibalik wajah tenangnya, Archer menyembunyikan detak jantungnya yang berpacu semakin cepat. Entah situasi macam apa yang sedang Archer alami. Hanya saja sejak pertemuan pertama mereka, gadis itu tidak pernah lepas dari pandangan matanya.

'Rebecca Aravella'

Dahulu mungkin Archer melepaskan kesempatan begitu saja. Tapi, tidak untuk sekarang. Rebecca sendiri yang datang kepadanya, dan Archer bertekad, untuk kali ini Ia akan mengunci Rebecca bersama dirinya. Bersumpah siapapun tidak akan ada yang bisa membukanya. Termasuk pria itu.

"Stop it!" ucapan Arlo menghentikan ingatan Archer akan pertemuannya dengan Rebecca.

"Apa?"

"Kau harus lihat bagaimana wajahmu. Begitu mendengar bahwa Rebecca sudah nenyetujuinya, kau terlihat seakan sedang menyusun rencana jahat."

"Kau pikir aku apa? Psycho..." protes Archer seakan tidak terima.

"Entahlah... Kau hanya sedikit gila jika menyangkut hal tertentu."

Archer hanya mendengus mendengar Arlo menggambarkan tentang dirinya. "Jadi, kapan dia mulai tinggal?" tanya Archer mengenai kepindahan Rebecca.

"Sebelum akhir pekan aku rasa dia sudah berada di sana."

"Hey Lilly, kapan kau akan kembali?...
Baiklah...
Aku akan mengirim alamat baruku nanti...
Sampai jumpa."

Jadi sekarang apa yang harus dia lakukan?, pikir Rebecca begitu sambungan telepon dari Lilly terputus.

Baru dua hari Ia tinggal sendirian tapi rasanya Rebecca sudah sangat kesepian. Dirinya jadi merindukankan sosok William yang biasa ada untuk dijahili.

Mengenai seseorang, Rebecca jadi teringat penghuni di Apartemen sebelahnya, entah ada penghuninya atau tidak Rebecca belum mencoba untuk mengeceknya.

Mungkin ini waktu yang tepat untuk say hello sebagai calon tetangga dimasa depan atau mungkin saja nantinya mereka bisa menjadi teman? tua ataupun muda Rebecca tidak peduli yang penting dirinya tidak tinggal sendirian dilantai ini. Rebecca kemudian bergegas ke dapur untuk mengambil bingkisan berupa cookies sebagai buah tangan.

Ting...

Ting...

Sudah cukup lama Rebecca menunggu, tapi belum ada respon. lalu Ia mendekatkan wajahnya pada lubang kecil yang ada di pintu itu untuk mencoba melihat keadaan di dalam, tapi percuma saja tidak ada yang bisa Ia lihat.

"Apa tidak ada orang?" Rebecca menghela nafas, sedikit kecewa karena gagal mendapatkan teman baru. Tapi, masih ada banyak kesempatan mungkin lain kali Ia akan datang lagi.

Dan ketika Rebecca berbalik tanpa bisa di kontrol dirinya menjerit karena terkejut melihat sosok tak terduga berdiri dihadapanya, yang mampu membuat detak jantungnya berhenti sesaat.

"Kau mencari sesuatu Nona?"

Say sorry karena beberapa kendala update cerita ini kedepannya mungkin tidak dapat ditentukan. Tapi Author akan berusaha untuk lanjutin cerita ini...

Terima kasih untuk kalian semua yang sudah mau mendukung...

See you...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 21, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

HARASS [I'm Yours]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang