"Linna, sini".
Melihat lambaian tangan ayahnya, Linna segera beranjak dari duduknya dan berlari naik ke ranjang. Gadis itu merangkak naik ke atas tubuh ayahnya, menduduki perut Raynar. Raynar hanya tersenyum geli dengan tingkah anaknya. Kebiasaan ini sudah ada sejak Linna kecil, tidak berubah hingga gadis itu remaja.
" Kangen papa"
Mata Raynar berbinar mendengar nada lembut itu keluar dari mulut anak kesayangannya. Dia memeluk Linna erat, mencium pucuk kepalanya gemas.
"Linna, papa mau tanya sesuatu, jawab yang jujur ya"
"Iya"
"Noah melakukan sesuatu sama kamu? ada yang papa gak tau hm?"
Melihat gelengan kepala anaknya, mata Raynar menyipit. Dia segera beranjak duduk dengan gadis itu tetap berada di pangkuannya. Menekan orang lain dibawah dominasinya agar mereka mengakui suatu hal merupakan keahliannya, tapi itu tidak berlaku dihadapan si bungsu.
Raynar menggenggam tangan anaknya erat, agar saat ini Linna tau dia sedang serius, ditatapnya mata bulat itu dalam.
"Linna gak bohong, papa"
Menghela nafas, Raynar hanya mengangguk pelan. Dibiarkannya si bungsu menggigit bahunya pelan, memainkan rambutnya, atau menarik kaosnya. Linna mulai rusuh dengan terus mengganggu ayahnya.
"Papa marah? "
"Menurut Linna?"
Linna menatap lekat sepasang mata coklat terang dihadapannya, berusaha memahami apa yang dirasakan ayahnya. Linna kemudian menggeleng, tidak tau apa arti tatapan sulit yang ayahnya beri.
Raynar tersenyum lembut sembari mengusap pipi anak bungsunya pelan, dia tau bagaimana akrabnya Linna dengan si sulung. Tidak menutup kemungkinan Linna berusaha melindungi kelakuan tidak beradab yang dilakukan Noah. Jika kecurigaannya benar terjadi, maka dia akan bertindak cepat memisahkan keduanya.
"Papa menyayangimu".
=====
Linna terus memainkan handphonenya, mengabaikan Noah yang duduk diseberangnya, sementara sang ayah yang memangku si bungsu sibuk mengepang rambut panjang Linna. Noah penasaran kemana mereka berdua ingin pergi, namun enggan bertanya karena gengsi.
Hmph! Noah ogah bertanya pada sang ayah yang terus menatapnya curiga, pasti Raynar akan menjawab ketus dengan tatapan tajam yang menghunus. Matanya beralih pada si bungsu yang nampak cantik dengan dress merah muda selutut, adik kecilnya memang selalu menarik perhatian.
" Aaaa"
Mata Noah mengerjap saat dilihatnya Linna membuka mulut, minta disuapi kue kering yang saat ini dirinya makan. Saat tangannya yang memegang kue kering mengarah ke mulut adiknya, dengan cekatan tangan Raynar mendahului menyuapi si bungsu.
Linna yang sudah mendapat apa yang dia mau kembali memainkan handphone, tidak menyadari death glare yang dilemparkan oleh dua lelaki yang saat ini sedang berhadapan. Noah dapat merasakan perempatan siku-siku di dahinya saat dilihatnya tatapan sang ayah seperti memperingatkan agar dia tidak dekat-dekat dengan adiknya sendiri.
Selesai dengan mengepang kedua rambut Linna, ayahnya menatap dari samping paras cantik gadis yang mirip seperti istrinya. Raynar mengecup pipi si bungsu gemas, mengabaikan suara remukan kaleng minuman dari seberang sofa.
Raynar meletakkan dagunya dipuncak kepala Linna, menatap mata anak sulungnya dengan senyum miring. Dia tahu sejak tadi Noah sedang menahan emosi yang bisa kapan saja meledak.
"Linna, ayo berangkat".
Linna mengangguk, bangkit menggapai tangan besar ayahnya. Sebelum beranjak pergi, Linna menoleh pada si sulung, melambaikan tangannya. Noah yang sedang marah seketika merasakan emosinya turun hingga ke dasar saat melihat bagaimana lucunya gadis kesayangannya.
Saat keduanya beranjak, Noah segera bangkit berdiri, berjalan ke kamar, masuk dan mengamuk disana.
"ARRGGHHHHH"
Noah menendang dan memukul apapun yang saat ini ada dalam jangkauannya. Tidak memperdulikan tangannya yang terluka.
"Raynar sialan!"
Noah merasakan jika ayahnya sengaja menjauhkan si bungsu darinya. Jika terus seperti ini, dia bisa gila. Tidak, dia tidak bisa terus berjauhan dengan gadis yang menjadi obsesinya. Noah harus melakukan sesuatu agar ayahnya bahkan tidak dapat memisahkan keduanya.
=====
Rasanya makin kesini ceritanya makin ngawur haha
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐖𝐞𝐢𝐫𝐝 𝐁𝐫𝐨𝐭𝐡𝐞𝐫
RomanceIni adalah kisah Noah, yang memiliki obsesi gila pada adiknya sendiri. Tidak hanya si sulung, ketiga kakak Linna pun melakukan tindakan tidak biasa pada si bungsu.