- t h r e e -

4.3K 209 18
                                    

Tolong vote+comen ya gengs
Ini first aku write WP
Tolong dukungannya juseyo🙏

h a p p y . r e a d i n g 🔥

'WE ARE THE CHAMPION...' bel pulang SMA BHAKTI BUMANTARA akhirnya mengeluarkan suaranya.

"Pulang sama aku aja ayo," Ziran menarik belakang tas Zea.

"Kaga mau ah, lepasin." kesal Zea, menepis tangan ziran yang ada di tasnya.

Zea berjalan meninggalkan Ziran, dia buru buru mau ke Toilet, kebelet dia.

Yang di tinggalkan hanya diam ditempat, melihat punggung Zea yang makin jauh.

'Zian ada salah apa sama Zea? Ko gitu si ke Zian,' bibirnya melengkung ke bawah, dan matanya mulai perih.

Dilain tempat...

"Ahh lega juga akhirnya," Berjalan keluar dari Toilet sekolahnya itu.

Selama jalan ke tempat parkiran, Zea memikirkan cowo yang dia tandain tadi.

"Gue gass aja, atau pelan - pelan ya?,"

"Tapi kayanya harus pelan ke dia, keknya ga gampang di deketin."

"Ah tau dah liat besok aja." Karna gamau Abang nya nunggu terlalu lama, Zea mempercepat langkahnya.

Pas nyampe di parkiran, Zea melihat abangnya yang menggunya. Tapi kak Rio gaada.

"Bang , kak Rio kemana?" Tanyanya ke Abang pertamanya, tapi Ziran ikut menengok, terus nunduk.

"Ada rapat OSIS, duluan aja katanya."

Zea hanya mengangguk. Tapi pandangannya melihat Ziran yang langsung cabut duluan.

"Bang, si Zian kenapa dah?" Tanyanya heran.

"Lah, dia pundung sama lu dekk," gemasnya, Karna adek perempuannya ini ga peka.

Dia lupa tadi udah ngebentak Abang beda 18menit nya karna kebelet?Menepuk dahinya, di rumah dia harus ngebujuk Abang kecilnya inimah.

"Yaudah ayo naik cepetan, si Zian ngadu ke bunda mampus lu."

"Yaudah ayo, ngebut ya bang!" Sambil menepuk pundak Abang nya lumayan kenceng.

"Pegangan lu dekk" ucapnya sebelum menjalankan motornya kencang.

|||

Ohoo, di kediaman Sabian ada yang membuka pintu dengan kasar hingga menimbulkan suara kencang.

Yesi yang sedang berada di dapur kaget, siapa yang ngamuk itu. Menghampiri si pelaku yang di pipinya ada air mata.

"Ya ampun Zirann, kamu kenapa nak?" Tanyanya khawatir.

"Hiks..Zea jahat sama Zian bunaa," adunya sambil memeluk sang bunda.

"Aduh anak itu, udah ya cupp.. kamu bersih bersih dulu sama, ntar bunda marahin si Zea nya" mengusap punggung anaknya yang bergetar dan mengelap air mata yang turun itu.

Ziran mengangguk, dan berjalan lesu ke kamarnya.

Tak lama kemudian....

'BRAKKK'

Lagi dan lagi Yesi dikagetkan oleh suara pintu itu. Menghampiri pelaku dan menjewernya.

"Terus aja terus, yang kenceng bukanya biar rumahnya kaga ada pintunya. Udah nangisin abangnya lagi," bawelnya ke anak perempuan satu satunya ini.

"A-aww iya maafin Bun maafin." Berusaha melepaskan tangan yang ada di telinganya.

Yesi melepaskan jewerannya, dan menatap Zea malas, "bujuk sana tuh, kalo engga berabe entar".

N A N T A.M I N E Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang