- t w e n t y -

1.9K 103 11
                                    

BACA DULU SAMPE BERES OKEYY!

Lumayan ga nyangka udah ke 20 aja.. karena aku ini kedul, jarang up😓
FYI aku lagi males gengs, aku lagi nge mood nonton:v
Biar aku kembali rajin up, ayo dong kencengin vote & comment nya😗
Btw, klo ada yg pengen di bahas or tanya tentang 'NANTA.MINE' chat aja aku ya syg, aku sangat ramah tau gengs! Wkwk
Ohiya, kalian udah ngegambarin visual human di 'NANTA.MINE' belum? Kalo kalian mau, aku mau bikin visualisasi nya nih!
Bhahaha miann panjang bgt ya,,AND-
VOTE AND COMMENT~

h a p p y . r e a d i n g 🔥

Dua manusia berlawan jenis yang berjalan beriringan itu menguarkan aura kebahagiaan. Bibirnya terus berkedut senyum, Nanta menundukkan kepalanya berharap agar Zea tidak menyadari nya.

Sayangnya, tidak tahu saja sejak awal Zea sudah memperhatikannya. Zea sangat menahan diri karena ke imutan cowok di sampingnya yang sekarang berstatus sebagai pacarnya.

Wajah yang memerah seperti tomat itu sedikit tertutup oleh poninya,  bibir manisnya yang terus berkedut tersenyum, dan jangan lupakan tubuhnya yang berjalan kaku karena tangan Zea merangkul pinggangnya.

Dengan sengaja, Zea sedikit meremas pinggang Nanta agar rangkulannya tidak longgar.

Deg!

Nanta terdiam, tubuhnya seperti di sengat oleh sesuatu. Kepalanya mendongak menatap Zea, "z-zea..." Panggilnya dengan lirih.

"Eh?? Kenapa?" Tanya Zea melihat Nanta yang menatap nya dengan mata yang sedikit bergetar.

Bukan jawaban yang Zea dapat, ia malah tambah ketar ketir ketika melihat bibir Nanta yang ikut bergetar.

"Aduhh oke deh oke, gue lepasin nihh," ucap Zea dengan terpaksa. Aksinya yang merangkul pinggang Nanta dengan 'romantis' (menurut nya) itu gagal. Zea melepaskan rangkulan pada pinggang Nanta.

"Jantung Nanta... nakal! Detaknya gak sabaran! Cepet bangettt" Nanta meremat dadanya. Setiap bersama Zea, jantungnya selalu berulah!

"Pfft.. daripada jantung lo ga berdetak gimana tuh? Pundung dia disebut nakal sama lo."

Mata Nanta melotot, "ZEA JANGAN NGOMONG KAYA GITUU!"

Dengan santai nya, Zea kembali merangkul pinggang Nanta. Dia membiarkan Nanta merengek dengan wajah yang memerah.

Bel masuk akan berbunyi 3 menit lagi.
Melewati sekitar 5 kelas, mereka akan sampai ke kelasnya masing-masing.

Zea melirik Nanta dengan ujung matanya, Ternyata Nanta sudah lumayan tenang sekarang.

"Pulang bareng gue."

Nanta menoleh dan menggelengkan kepalanya. "Maaf Zea, Nanta di suruh kumpul di perpustakaan." Nanta sebenarnya pengen pulang bareng Zea, tapi dia gamau bikin repot Zea dengan menunggunya.

"Kumpul apa?"

"N-nanta.. terpilih jadi salah satu siswa yang ikut olimpiade.."

Zea menatap Nanta dengan terkejut, yahh pantas saja. Dia kan belum banyak mengenal Nanta, begitupun sebaliknya.

Tangan kanannya yang menganggur terangkat mengusap lembut rambut Nanta. "Woahh, hebat banget lo. Semangat ya bayi Kawai nya gue!"

N A N T A.M I N E Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang