- s e v e n t e e n -

1.6K 119 10
                                    

HALLOO
JANGAN JADI SIDERS YGY
VOTE + COMMENT OKEE!

h a p p y . r e a d i n g 🔥

Cahaya matahari menerobos masuk ke kamar Ziran, seolah ingin menyapa sang penghuni kamar. Di dalam kamar dengan nuansa putih dan abu abu terdapat anak kembar dengan jenis kelamin yang berbeda yang masih asik dengan alam mimpinya.

Merasa terusik, anak kembar yang berjenis kelamin cowok pun bangun dan terlepas dari pelukan sang anak kembar yang berjenis kelamin cewek. Dia menyipitkan matanya, menyesuaikan cahaya matahari yang menyilaukan matanya.

Ketika merasa kesadarannya sudah terkumpul, lalu dia sedikit meregangkan badannya agar terasa lebih segar. Tangannya terangkat menepuk pipi Zea, mencoba untuk membangunkannya.

"Dek bangun ih, udah siang," ucapnya sambil terus menepuk-nepuk pipi Zea.

Tapi sang oknum malah makin asik dengan alam mimpi nya, tidak bergerak sedikitpun.

Tangan yang memeluk selimut Ziran, kaki kanan yang di tekuk, seperti itulah kira-kira posisi tidur Zea sekarang.

Ziran yang kesabarannya setipis akhlaknya pun tak tahan, dia mengoyang- goyangkan tangan Zea dengan kencang. Oknum yang merasa terusik langsung menarik tangan sang pengusik, dia menariknya kencang membuat Ziran kesakitan. Cih, padahal lagi tidur loh bisa aja ni refleksnya ni orang.

Ziran yang di tarik pun tak mau kalah, dia pun menggigit tangan Zea yang menariknya. Ziran menggigitnya lumayan kuat, membuat Zea membuka matanya.

Sensasi dingin dari gigi Ziran yang membuat Zea membuka matanya. Nyawanya belum full, dia lagi memproses apa yang terjadi.

Sekitar 1 menit berlalu, Zea pun akhirnya connect. Dia menatap tangannya yang masih di gigit sama Ziran. Tangan satunya terangkat untuk menjauhkan kepala Ziran dari tangannya. "ih bau azab lo bang," cetus Zea menatap Ziran sengit.

Ziran pun menjauhkan tubuhnya dari Zea, "susah banget heran bangunnya, mana ada drama kek beladiri lagi. ga aneh sih udah biasa... ah tapi anak itukan emang aneh." Ziran berjalan ke kamar mandinya dengan mulut yang terus menggerutu.

Sang pelaku yang membuat Ziran menggerutu masih duduk anteng di kasur. Bibirnya tersenyum lebar ketika ide yang melintas di otaknya. Melihat Ziran yang sudah masuk ke kamar mandi, Zea pun membawa tubuhnya mendekati kamar mandi.

Sambil menunggu suara air yang keluar dari shower, Zea mencepol asal rambutnya, toh dia kan mau mandi juga.

Saat selesai mencepol rambutnya, bertepatan dengan suara air shower yang di nyalakan. Tangannya ke saklar yang berada di depannya, jarinya menekan untuk mematikan lampu kamar mandi.

Ziran yang sedang mencuci rambutnya dengan shampoo langsung teriak, "BUNDAAA... GELAAAP.. A-AW PERIH! SHAMPONYA MASUK KE MATA HUAAA," kedua telapak tangannya menutup matanya, melupakan bahwa tangannya penuh dengan busa dari shampo.

Di luarnya, Zea mati-matian nahan buat ga ketawa. Ini yang bikin seneng Zea main sama Ziran, Ziran tuh cengeng! (main dalam kamus Zea tuh bukan main yang biasanya orang lakukan, tapi menjahili sampe Ziran nangis.) POOR ZIRAN DARI AUTHOR SEKSIE:D

Karna dia juga harus bersiap, akhirnya Zea menyalakan kembali lampu kamar mandi Ziran, Sayang sekali dia harus menyudahi ini.

"BANG, ENTAR BANTUIN RAPIHIN RAMBUT YA" teriak Zea sebelum pergi ke kamarnya.

Mengetahui oknum ternyata yang mematikan lampu adalah Zea, Ziran langsung menyinyir. "bing, intir bintiin ripihin rimbit yi."

Di kamarnya, Zea langsung ke meja belajarnya. Dia mengambil beberapa buku mapel hari ini, lalu membuka laci pertama untuk mengambil power bank. Handphone nya semalem gak di charger, pasti sekarang baterainya sedikit.

N A N T A.M I N E Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang