- s e v e n -

2.9K 147 11
                                    

Vote dongg, gampang kok! Biar aku semangat bikinnya..
Tolong dukungannya juseyo🙏

h a p p y . r e a d i n g 🔥

Hari hari telah berlalu, tak terasa sekarang sudah menginjak hari jumat saja.

Kelas 10IPA 2 pagi hari ini di awali dengan pelajaran olahraga. Ada peraktek lari untuk semester satu ini.

Anak kelas 10IPA 2 pun berbaris dengan rapi untuk melakukan stretching sebelum praktek.

Guru olahraga mengabsen terlebih dahulu.

"ALFARA GIBRAN!"

"Hadir."

"REVANA ZEN!"

"Hadir."

"RHEA KALISTA!"

"Here pak here." Sahutnya asal, sebelum kena getokan yang Zea berikan.

Beberapa sudah pak guru sebutkan namanya, tinggal si kembar. Karna nama mereka dari abjad terkahir T_T.

"ZEARA ALTJIRA SABIAN"

"Siap pakk!" Sahutnya tak tahu diri, padahal tadi dia ngegetok Rhea.

Zea Mengedikkan bahu acuh, mengabaikan Rhea yang memandangnya sengit.

"ZIRAN ALSTAIR SABIAN!"

"Hadir." Sahutnya malas, plis lah dia tadi sarapan sedikit, mana malemnya makan makanan yang pedes.

Saat kembarannya menyahut, Zea menatap Ziran yang di balas dengan alis yang terangkat seakan bertanya 'apa?' . Zea hanya menunjukkan smirk nya dan memalingkan mata ke arah lain.

Ziran yang bingung hanya diam, berdoa semoga dia lancar di tes lari ini.

Mereka pun melakukan stretching yang di pimpin oleh guru olahraga itu.

Dan setelah melakukan stretching pun langsung bergiliran untuk tes lari.

Jadi dalam 10menit, berapa banyak putaran yang dapat di lewati oleh anak kelas 10IPA 2 itu.

Zea dan Rhea berjalan ke sisi lapangan, neduh ges, panas banget hari ini.

Zea yang bagian terakhir memanfaatkan untuk bersantai.

Setelah beberapa menit, Rhea di panggil bagiannya untuk melakukan praktek larinya.

"Good luck beb!" Zea menyemangati sahabat satu satunya itu.

"Thank u sayang." Balasnya dan bibirnya berbentuk 'muach'.

Rhea pun menghampiri guru olahraganya, dan bersiap dengan posisinya.

Zea celingukan mencari kembarannya, dia gabut. Menghampiri Ziran yang tak jauh darinya, sedikit menjahili mungkin tak masalah ya? Hehe.

"Oi! Yakin nih kuat?" Zea menatap dengan pandangan yang menantang ke Ziran.

Ziran yang di tatap begitu tersentak, dia gaboleh keliatan cemen.

"Yakali engga." Balasnya sombong, matanya membalas tatapan menantang dari Zea.

Zea terkekeh, tiba tiba terlintas ide di otaknya.

"Oke, gimana kalo yang putarannya lebih banyak boleh minta apapun ke yang putarannya sedikit?" Zea menatap Ziran dengan tenang.

"Oke, deal." Inget ges, Ziran tuh gamau kalah dari Zea ckck.

Tak lama setelah mengajukan taruhannya, mereka pun di panggil untuk melakukan praktek lari itu.

Ziran dan Zea bersiap di posisi setengah berjongkok. Pak guru meniupkan peluit, dan mereka pun berlari.

Zea menoleh ke belakang, melihat Ziran yang tak terlalu jauh dengannya.

N A N T A.M I N E Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang