MY POSESIF BROTHER ; 23

311 22 4
                                    

" Siapalah yang dia ikut keras kepala sangat ni " Kata Yeosang, tangan nya naik menjentik lembut dahi Haein.

" Suka hati kita la " Balas Haein lalu menjeling Yeosang.

" Patung oppa mana? Haritu Haein dah janji nak belikan oppa kan " Hongjoong bersuara.

" Oh ya! Haein lupa "

" Tunggu sini jap Haein gi ambik " Sambungnya seraya berlari kearah lift untuk naik ke biliknya.

" San pergi mana, tak biasanya dia tak angkat call dari Haein " Ujar Hongjoong. Yeosang mengangkat bahu tidak tahu.

" Kesian haein " Gumam Yeosang

" Aku pasti yang dia takda dekat office " -Hongjoong. Mata Yeosang lalu fokus kearah Hongjoong.

" Ka dia ada kat markas " Teka Yeosang. Pantas Hongjoong menoleh kearah Yeosang. Telefon nya dicapai lalu mendail nombor seseorang.

" Hm, asal ni " Tanya seseorang dari dalam talian setelah panggilan disambungkan.

" Hwa, kau masih dekat markas? " Tanya Hongjoong pula.

" Ya, aku masih kat markas ni "

" Why? Kau nak datang sini ke? " Sambung Seonghwa.

" Taklah, aku nak tanya San ada kat situ tak ? " Sekali lagi pertanyaan dibalas pertanyaan.

" Haah, ada je ni " Balas Seonghwa.

" Dia tengah buat apa " -Hongjoong

" Entah lah, tapi dia ada kat execution room sekarang ni "

" But aku tak tahu dia tengah execution siapa, tatapan dia dingin je tadi, aku tak berani nak tanya " Sambung Seonghwa.

" Tak selesai lagi? " -Hongjoong

" Tak, entahlah bila nak selesainya, dari tadi aku dengar suara jeritan and tangisan je " Terang Seonghwa panjang lebar.

" Ok, kalau macam tu aku letak dulu " -Hongjoong

" Hm, ok " Punat berwarna merah ditekan bagi menamatkan panggilan.

" Emosi dia datang lagi? Why dia tiba-tiba cari mangsa " -Yeosang. Hongjoong mengangkat bahu tanda tak tahu.

" Entahlah.. San penuh dengan kejutan, aku sendiri pun tak tahu apa yang tengah dia fikirkan " Hongjoong menghela nafas berat.

" Tapi seingat aku dari pagi lagi takda siapa yang timbulkan emosi ataupun marah nya " -Yeosang. Tiba-tiba terdengar suara lift. Hongjoong dan Yeosang serentak melihat kearah lift

" Nah, ni untuk oppa " Haein menghulurkan patung kearah Hongjoong sesampainya dia di depan abangnya itu.

" Anjing? " Huluran Haein di sambut dengan wajah yang kehairanan.

" Haein beli patung anjing ni untuk oppa? Tak salah ke ni? " Tanya Hongjoong hairan.

" Tu bukan Haein yang pilih, tapi Yeosang oppa, dia kata anggap je tu lion " Balas Haein dengan ketawa kecil diikuti Yeosang. Hongjoong menatap malas kearah Yeosang.

" Kenapa? Oppa tak suka? " Tanya Haein. Hongjoong pantas menggeleng.

" Eh mana ada, suka lah, lion kan? " Haein mengangguk.

" Ok lion " Ujar Hongjoong pasrah. Pecah ketawa Haein melihat riak wajah Hongjoong yang pasrah, begitu juga dengan Yeosang yang sudah ketawa guling-guling.

" Eh tapi Yeosang oppa pun beli patung monyet tau oppa " -Haein

" Ya lah, kan satu spesis dengan dia " Ujar Hongjoong berseloroh. Kini giliran Yeosang memandang Hongjoong dengan malas

" Mana ada monyet hensem macam ni " Ujar Yeosang, rambutnya dikebelakangkan seraya wink kearah Haein.

" Werkkkk " Haein pura-pura muntah lalu memandang abangnya dengar riak jijik.

" Patung untuk Mingi apa? " Tanya Hongjoong ingin tahu.

" Rahasia, oppa tak boleh tahu " Ujar Haein lalu berbaring di riba Hongjoong.

" Oh nak main rahasia rahasia eh "

" Lion! Gigit dia " Arah Hongjoong dekat patung anjing yang tidak bernyawa itu. Patung anjing nya dihalakan kearah muka Haein.

" Rawrrr " -Hongjoong. Haein ketawa lepas, manakala Yeosang hanya menggeleng melihat tingkah abangnya dan adiknya itu







Vote dan Komen anda
Amatlah saya hargaii<3


𝐌𝐲 𝐏𝐨𝐬𝐞𝐬𝐢𝐟 𝐁𝐫𝐨𝐭𝐡𝐞𝐫 | 𝐂Where stories live. Discover now