⚠️Di harapkan membaca S1 dulu sebelum membaca S2⚠️
⚠ I'm Far From Perfect ⚠ S1
⚠ All Mysterious People ⚠ S2
(jangan lupa follow agar tidak ketinggalan notifikasi, update nya!)
(No plagiat!)
(Cerita ini murni dari pikiran sendiri!)
(Jika ada ke samaa...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
⚠️don't forget to vote and comment!!⚠️
typo beredaran!
☠️☠️☠️☠️
Dari kejauhan para bodyguard berdiri tegap menunggu sang bos nya datang ke tempat mereka. Mobil para bodyguard dan mobil pribadi el terparkir rapi di tepi jalan airport.
Suara ketukkan kaki terdengar di gendang suara mereka semua, sontak pandangan mereka kini tertuju kepada seorang gadis yang begitu cantik dan anggun walaupun wajah nya yang sangat terlihat datar.
"Jaga di sekitaran rumah sakit cepmek,"
"Kalian boleh pergi."
Setelah mengucapkan dua kalimat itu, el langsung menancapkan pedal gas nya lalu berlalu pergi dari sana dengan kecepatan mobil yang di atas rata rata.
Para bodyguard mengangguk patuh walaupun wujud dari mobil dan gadis itu sudah menghilang dari hadapan mereka.
"Dia melewati jalan yang anda rencanakan, nona el berhasil masuk perangkap."
Lapor kepala bodyguard valdo di dalam sambungan telfon. Jack, itu nama nya.
"Bagus. Kalau gitu.. Jalan kan tugas kalian, saya mau mendengar kabar baik, setelah itu."
"Baik tuan muda"
Tutt
El tersenyum miring saat melihat di kaca spion nya, banyak sekali mobil mobil berwarna gelap sedang mengejar kecepatan mobil nya, dengan sengaja ia sedikit mengendurkan gas nya agar mobil di belakang nya bisa mendekat,
Dor
Dor
"Wetss calm down guys!" teriak nya sambil tertawa kecil melihat mereka yang amat buas di belakang sana untuk menembak ki nya. El tertawa kecil lagi saat melihat peluru mereka berkali kali meleset. Sangat bodoh dalam menembak, pikir nya.
El menaikkan satu alis nya saat melihat ke arah kaca spion, para rombongan mobil itu semakin bertambah banyak menggejar nya dari arah belakang sana.
Sejenak el termenung dengan kondisi yang sangat genting ini, ia melirik ke bangku di sebelah nya yang sudah tersusun rapi senjata senjata nya di sana, dan pandangan nya kini tertuju ke arah belati.
Orang orang itu tak akan berhenti sebelum mereka membunuh el, atau el lah yang akan membunuh mereka.
