arasel

942 71 58
                                    

⚠️don't forget to vote and comment!!⚠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

⚠️don't forget to vote and comment!!⚠️

typo beredaran!

Jangan lupa beri komentar di setiap paragraf!!
Kalian excited maka saya akan lebih excited buat cepat update..


☠️☠️☠️☠️




"Gausah panik kaya gitu, sans aja." ucap el sambil meminum anggur nya.

Leon terkekeh kecil mendengar ucapan el kepada nya, sebelum kembali merubah ekspresi wajah nya. "Tentu." leon tersenyum menatap el di harapan nya sambil meyirup minuman di gelas kaca yang ia genggam.

Tatapan laki laki itu terus tertuju kepada el, bahkan tidak berpaling kemana pun membuat el merasa tidak nyaman akan tatapan leon. Tapi di balik itu, tentu evelyn tahu kenapa leon menatap nya seperti itu, alasan nya sudah di beri tahu liam sebelum nya saat ia menghantarkan liam ke tempat persembunyian dafa, kenan dan vano.

"ga bosan natap gue?" tanya el,

"enggak." jawab leon se adanya.

El mangut mangut. Ternyata benar, laki laki di hadapan nya ini benar benar obses pada dirinya.
Tatapan mereka bertemu untuk beberapa menit sebelum akhirnya teralihkan kepada seseorang yang menerobos masuk ke dalam ruangan tersebut. Suara pintu yang di dorong dengan kasar membuat suara bunyi yang nyaring di sana, el dan leon sontak berdiri saat melihat orang tersebut.

Aras kembali menutup pintu ruangan itu, dengan mata yang menatap dari ujung kaki hingga ujung kepala evelyn. Ia melangkah mendekat ke arah el sambil melepaskan jaket kulit nya, dan menutupi bahu el yang terekspos di sana.

Aras berbalik berganti menatap leon yang di sangka liam oleh diri nya. "Lain kali jangan datang ke sini, kalo cuman ada kalian berdua, atau lo habis di tangan gue." ancam nya kepada leon.  Sebelum akhirnya ia kembali menghadap ke arah evelyn dan langsung mengendong nya dengan gaya bridal style dan melangkah keluar dari sana meninggal kan leon sendirian di sana dengan tangan yang menggenggam erat.

"Lo yang habis di tangan gue, arasga wenopsa." gumam leon penuh dengan nada penekanan.

Di sisi lain, sepanjang perjalanan menuju ke mobil, el terus terusan menggerutu kesal kepada aras. "Lo gila ya?! Gue ada urusan sama dia! Ngapain sih lo dateng?" sungut el, walaupun tak di gubris oleh aras. "Bukain kunci pintu nya aras!! Gue bawa mobil sendiri ke sini!"

Aras hanya diam saat mendengar itu sambil menurunkan kaca mobil bagian nya dan memberikan kunci mobil el kepada dua orang berbadan kekar, yang sudah menunggu di sana sejak tadi.

All Mysterious People (S2 On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang