dia tahu

503 76 27
                                    

⚠️don't forget to vote and comment!!⚠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


⚠️don't forget to vote and comment!!⚠️

typo beredaran!

Jangan lupa beri komentar di setiap paragraf!!
Kalian excited maka saya akan lebih excited buat cepat update..


☠️☠️☠️☠️

Dengan di temani angin sepoi sepoi, el berdiri tegak di tepi pembatas rooftop sekolah nya.
Bel sekolah sudah berbunyi beberapa menit yang lalu. Tetapi ia memutuskan untuk ke rooftop sekolah nya menikmati pemandangan yang sempat ter kilas di ingatan nya.

"Mau bundir lo?"

Suara bernada bariton itu membuat el menoleh. Di belakang nya kini ada, laskar yang sedang berjalan menuju ke arah nya dengan kedua tangan yang ia masukkan ke dalam saku celana. Kancing baju nya ia biar kan terbuka, membuat baju kaos hitam nya terlihat.

"mau gue bantu dorong?" tanya nya lagi, setelah tubuh nya sudah sejajar dengan posisi el.

"sok asik"

Mendengar penuturan ketus dari el, membuat laskar terkekeh sinis.
Ia menjambak rambut panjang el dengan kasar nya membuat el meringis karna merasa kan kepala nya kembali kumat dengan rasa pusing yang menyerang inti otak nya.

"Judes banget sih lo? Gue kira bakalan berubah"

Muak dengan apa yang dilakukan laskar dengan nya. Ia pun menendang selangkang laskar dengan kuat membuat laskar meringis kesakitan. Jambakan di rambut el pun terlepas, di gantikan dengan mata yang menatap tajam ke arah evelyn.
Tidak sampai disitu. El menendang perut laskar hingga tubuh nya menabrak pagar semen pembatas  rooftop.
El mendekat lalu mengelus rambut laskar secara lembut.

"Lo kira gue cuman bisa matahin tangan lo?" tanya el dengan seringaian sadis nya, ingatan tentang laskar telah kembali setelah merasakan pusing yang begitu dahsyat pagi tadi.
"gue bahkan bisa bunuh lo kalo gue mau."

tangan el berganti mengelus lembut di bagian bawah mata laskar. "Atau mungkin menyaksikan mata lo yang ber gelindingan di lantai? Dengan genangan darah lo? Itu pasti sangat menyenangkan, laskar..." kata nya dengan lembut, tetapi mampu membuat laskar mematung.

Setelah mengatakan itu, el pun pergi dari sana meninggal kan laskar yang berdiri terdiam melihat kepergian el dari sana.

Koridor sekolah pun sudah sepi, el dengan santai berjalan di koridor sepi itu tanpa melirik ke manapun. Permen lolipop yang ia kulum di mulut dengan tas yang ia amben dengan satu bahu.
Hingga sampai lah dia ke area parkir. Langkah nya sontak berhenti kala melihat saga dan teman teman yang lain nya, yang ternyata menunggu el keluar dari gedung sekolah itu.
Tanpa berbicara sepatah kata pun, el berjalan mendekat ke motor nya lalu menaiki motor itu tanpa melirik ke arah teman teman nya lagi.

All Mysterious People (S2 On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang