⚠️Di harapkan membaca S1 dulu sebelum membaca S2⚠️
⚠ I'm Far From Perfect ⚠ S1
⚠ All Mysterious People ⚠ S2
(jangan lupa follow agar tidak ketinggalan notifikasi, update nya!)
(No plagiat!)
(Cerita ini murni dari pikiran sendiri!)
(Jika ada ke samaa...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
⚠️don't forget to vote and comment!!⚠️
typo beredaran!
Jangan lupa beri komentar di setiap paragraf!!
Kalian excited maka saya akan lebih excited buat cepat update..
☠️☠️☠️☠️
Di sebuah ruangan rahasia, el membawa ke tiga ketua geng motor terbesar untuk membahas tentang masalah yang sudah lama mereka curigai, dan sudah lama mereka tunggu tunggu.
Vilda, valdo dan vandra, ketiga orang yang menjadi ketua di setiap geng terbesar. Mereka kini duduk di meja bundar, di atas meja terletak beberapa pistol, belati dan beberapa kertas laporan informasi yang meraka dapatkan. Tak lupa beberapa botol anggur merah dengan di temani gelas kaca kecil di atas sana membuat hiburan di mulut mereka.
Ceklek
Al melangkah masuk dengan meneguk saliva nya, ruangan ini sangat dingin dan sangat serius membuat nya bergidik ngeri.
"Ini informasi terbaru," ucap nya sambil menyerahkan beberapa lembar laporan dari hasil hacker nya di sebuah internet.
Setelah memberikan itu, al pun langsung keluar dari sana menghindari percakapan brutal ke empat ketua geng terbesar dan sadis itu. Ia lebih baik menemui teman nya yang sudah lama di sembunyikan dari pada bergabung dengan ke empat ketua itu.
"Gak ada yang menarik di laporan ini, el. Lo udah nanya dia secara langsung belum? Kan kalo di pikir pikir dia salah satu dari mereka kan dulu?" tanya vandra, ia kembali menaruh lembaran kertas itu lalu berpindah menatap el.
"Gue udah nanya, tapi jawaban nya bukan di tangan dia van. Bahkan dia saat itu benar benar pergi dan meng asingkan diri, beda dengan kedua orang lain nya."
"Tapi el, menurut gue bukan vaya pelaku nya" jawab vilda, ia merasa tak percaya jika vaya yang berkhianat dengan el dan yang lain nya, lagi lagi hanya untuk merebut tahta dan kekuasaan.
"Dan menurut gue bukan aroz juga pelaku nya.." sambung valdo merasa aroz bukan orang yang seperti itu,
"Kalo dia bohong waktu lo tanya gimana? Kan bisa aja dia bohong kan?" vandra memutar mutar pen nya sambil menatap el meminta jawaban,
"dia gak akan bohong.. gue udah lakuin semua nya dan hasil nya juga tetap sama, lagi pula gue tau sifat dia sama seperti adik nya."
"Tapi.. Gue curiga sama kak vaya.." sambung el membuat vaya berdecak kecil,
"Jangan curiga sama orang terdekat gue el" peringat nya
