⚠️Di harapkan membaca S1 dulu sebelum membaca S2⚠️
⚠ I'm Far From Perfect ⚠ S1
⚠ All Mysterious People ⚠ S2
(jangan lupa follow agar tidak ketinggalan notifikasi, update nya!)
(No plagiat!)
(Cerita ini murni dari pikiran sendiri!)
(Jika ada ke samaa...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
⚠️don't forget to vote and comment!!⚠️
typo beredaran!
Jangan lupa beri komentar di setiap paragraf!! Kalian excited maka saya akan lebih excited buat cepat update..
☠️☠️☠️☠️
SMA bravodis.
Dengan sebuah permen yang bertenger di mulut nya-tas yang ia rangkul dengan satu bahu, tatapan datar menghunus lurus tanpa memperdulikan siswa siswi yang sedang melirik nya.
Laskar yang sedang bermain basket di tengah lapangan tak sengaja melihat el-sedang berjalan di tepi lapangan dengan santai nya. Senyuman jahil tertara di bibir nya, ia melemparkan bola basket yang ia pegang ke arah el membuat gadis itu terkejut, sontak menangkap bola tersebut. Ia menatap datar, ke arah orang yang melempar nya dengan bola. Laskar hanya tersenyum, se akan akan menyambut ke datangan el di sana.
"Gue denger denger lo jago main basket, emang iya? " Ucap nya dengan remeh kepada el
El terkekeh kecil, seperti kekehan sinis. Ia mendekat ke arah Laskar dengan bola di tangan nya. "Kenapa? Gak percaya? "
"Jelas engga lah, gak ada bukti yang nyata"
El mangut mangut, malas untuk beradu bacot di pagi hari-ia memberikan bola yang ia pegang kepada laskar. Dengan dahi yang mengkerut laskar menerima bola itu, lalu kembali menatap gadis itu yang hendak beranjak pergi dari sana.
"tertarik dengan taruhan?" tanya laskar membuat langkah el terhenti,
Gadis itu menoleh, "tergantung." jawab nya
Laskar kembali mendekat ke arah el, ia melepaskan tas gadis itu yang tersangkut di satu bahu nya -- setelah terlepas, ia memberikan tas itu kepada el. Siswa siswi di sma bravodis berkeluaran, nongkrong di tepi lapangan melihat interaksi di antara kedua nya. Kebetulan pagi ini sedang ada rapat guru, hal tersebut membuat mereka berhampuran pergi ke mana saja tanpa halangan dari siapa pun.
Sedangkan teman teman el, termasuk sagara. Dari tadi hanya diam duduk di bawah pohon melihat interaksi antara kedua nya.
"Taro tas lo, buktiin kalo lo memang queen basket di sekolah ini"
"Taruhan nya?"
"Yang kalah jadi babu yang menang, gimana, deal?" laskar mengulurkan tangan nya di hadapan el
El tersenyum miring, "deal!" el membalas uluran tangan itu.
"BU BOSS GUE MAU JADI WASIT NYA!!" teriak nean, yang sedang duduk di bawah pohon
