Sebelum baca jangan lupa untuk pencet bintang di bawah ya.Selamat membaca🌟.
Chapter 30: Pria Misterius 2.
"Aku siap untuk di madu mas, asalkan kamu bahagia."ujar Jihan.
Suasana di dalam perpustakaan sangat sunyi hanya terdapat suara ketikkan laptop yang di ketik oleh mahasiswa-mahasiswi lain. Tiba-tiba Jihan memanggil Alisha. Seketika ia pun menoleh ke arah Jihan yang sudah berada di sampingnya.
"Sha. Kamu bisa ikut aku sebentar."ujar Jihan dengan memegang tangan Alisha.
Jihan pun menarik tangan Alisha untuk pergi dari perpustakaan, Alisha yang bingung pun langsung menanyakan kepada Jihan.
"Mau kemana,Han?."ujar Alisha.
"Ikut aku sebentar."ujar Jihan tanpa melihat sedikitpun kearah Alisha.
Alisha pun melihat ke arah jam tangan nya yang berwarna biru laut itu. Jam sudah menunjukkan pukul 3 sore waktunya untuk mencuci darah.
"Gimana cara ngomongnya."pikir Alisha, karena ia akan pergi dengan Aliya ke dokter untuk jadwal cuci darah.
"Sha. Yuk katanya mau pergi udah janji juga kan."panggil Aliya yang baru saja datang dengan motornya.
Alisha dan Jihan pun menghentikan langkahnya karena mendengar panggilan dari Aliya.
"Huft. Untung kamu datang,Al. Memang penyelamat kamu."batin Alisha, yang menghembuskan nafasnya dengan lega.
"Afwan,Han. Aku udah punya janji sama temen ku ini."ujar Alisha, dengan Aliya yang sudah berada di sampingnya.
"Tapi sebentar aja, Sha. Ini penting banget."ujar Jihan yang memaksa Alisha untuk tetap ikut dengannya.
Alisha yang merasa kepalanya sudah pusing pun mau tidak mau harus membentak Jihan.
"Aku nggak bisa Jihan!."Ujar Alisha dengan menaiki nada bicaranya.
Nafas Alisha pun terengah-engah karena rasa sakitnya yang tidak bisa ia tahan lagi, Alisha yang merasa darah yang akan mengalir dari hidungnya itu pun dengan cepat ia menutup hidungnya dengan tangannya.
"Sha. Ayo cepat."ujar Aliya yang mengambil alih tangan Alisha yang di genggam oleh Jihan.
"Lepas!."ujar Aliya dengan menepis tangan Jihan dengan sedikit kuat.
"Lo terlalu egois."ujar Aliya Kepada Jihan sebelum mereka meninggal tempat ya itu.
"Ayok,sha."ujar Aliya dengan menopang tubuh Alisha.
***
Di lihat seorang wanita yang sudah terbaring lemas dengan tangannya yang di masukin alat untuk mencuci darah ya."Al."panggil Alisha.
Aliya yang berada di ambang pintu pun langsung menuju ke arah Alisha ya sudah lemas.
"Maaf ngerepotin kamu lagi."ujar Alisha yang tidak enak sama Aliya yang terus-menerus membantunya dari SMP.
"CK!,Lo juga ngapain sih ngikutin tuh cewek gilak."ujar Aliya yang mengeluarkan unek-uneknya yang ia pendam sedari tadi.
"Dia sahabat aku,Al. Nggak mungkin aku tolak ajakannya."ujar Alisha dengan nada yang masih menahan rasa sakitnya itu.
"Terus! Kalo Lo terlambat sedikit aja lo bisa nggak ada,Sha!. Gue nggak mau kehilangan lo,sha."ujar Aliya, yang sudah muak dengan perilaku sahabatnya itu yang tidak pernah berubah sedikit pun.
"Aku nggak bakalan ninggalin kamu,Al. Aku akan selalu ada buat kamu, menjadi penyemangat kamu."ujar Alisha dengan mengelus punggung tangan sahabatnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lentera Cinta [TERBIT]
SpiritualTERSEDIA DI TEORI KATA PUBLIKSING. Alisha Syakila Azzahra. Gadis cantik pencinta donat dengan bulu mata yang lentik serta badannya yang terbilang mungil membuatnya terlihat begitu imut. Sikapnya yang bawel, membuat Anggara pusing dengan tingkah laku...