Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tatapan tajam bak mata elang kini bergulir meneliti dari ujung ke ujung bagaimana pelabuhan dengan deretan shipping container itu sepi nan hening. Pukul setengah dua dini hari memang tidak banyak kegiatan yang bisa dilakukan bahkan untuk kurir pengirimanan barang ke kapal sekalipun.
Namun, pria dengan nama misi James itu tidak menurunkan tingkat kewaspadaannya sedikitpun. Tombol earpiece dibelakang telinganya ia tekan pelan. Menghasilkan decit halus yang menandakan benda itu sudah tersambung dengan partner misinya yang lain.
"Ini aneh, kantor pengiriman barang sepi" lapor Sam (Hyunjin) disebrang sana sedikit berbisik.
"Jangan lengah" peringat Jean (Jeno) yang terpaut tidak terlalu jauh dengan keberadaan James.
Mereka tidak hanya datang bertiga. Ada beberapa pasukan khusus dari kepolisian yang membantu kasus pencurian lukisan kali ini. Berhubung lukisan-lukisan yang dicuri adalah milik negara dan tentu dengan benda penting yang terselip didalamnya. Membuat pemerintahan juga ikut turun tangan membantu.
"Aku rasa ada yang tidak beres disini" ucapnya ketika bertemu pandang dengan Jean (Jeno) yang bersembunyi di balik shipping container didepannya.
Jean balik menatap James lalu mengangguk singkat dibalik masker hitam yang ia kenakan.
"Arah jam 10. Container biru"
Habis berbicara seperti itu Jean melenggang meninggalkan James yang sebelumnya ia kode untuk mencari tau isi container yang dimaksud.
"Sam, cek beberapa kapal kecil yang terlihat mencurigakan"
"Copy"
"James?"
Langkah lelaki dengan nama misi James itu terhenti 1 meter dari tempat yang ia tuju tadinya.
"Pintunya terbuka, lampunya juga menyala. Aku akan masuk"lapor James seketika membawa kaki jenjangnya untuk melangkah lebih dekat.
"Got it"
Piip!
Tepat saat dambungan terputus, James mulai mendorong pelan celah untuknya masuk sedikit lebih lebar. Sembari menempelkan punggungnya pada bagian sisi pintu container dengan awas.
Pistolnya mengacung di depan dada, berjaga jaga jika ada musuh yang akan datang menyergapnya dari dalam.
Keheningan bisa menjadi jebakan paling berbahaya bagi siapa saja. Dan merasa tenang hingga abai bukan pilihan terbaik buatnya. Karena seperti laut yang tenang, kita tidak pernah tau sedalam apa dasar didalamnya.
Suara ceretan pintu berkarat container terdengar membelah keheningan, lampu remang remang menyapa penglihatan James lebih dulu saat kepalanya berusaha melongok masuk kedalam.