1.2 Canada

146 20 4
                                    

Author's note
Alohaaa, thank you for reading. This is my first published story so let me know your oppinion yaaa. Feel free buat comment di tiap kalimat atau paragraf kalo ada yang bingung atau sekedar ngeluapin emosi aja. Siapa tau nanti bisa dapet spoiler kannn.
Happy Reading!!!!




Taehyung menutup kopernya setelah sekali lagi memastikan bahwa semua barang yang ada pada catatannya telah ia masukan. Ia menoleh kala mendengar sebuah suara dari belakang punggungnya.

"Sudah selesai? aku baru saja ingin membantu." Seokjin berjalan menghampirinya lalu duduk di tempat tidur Taehyung.

"Kau selalu berkata begitu saat aku selesai mengerjakan sesuatu, Hyung."

"Benarkah? Wahh padahal aku masih muda tapi sudah sering lupa." Seokjin berusaha mengintip wajah Taehyung yang menunduk melakukan sesuatu di ponselnya.

Taehyung tidak menghiraukan candaan Hyung-nya. Ia lebih tertarik memastikan sekali lagi bahwa tiket yang ia pesan sudah aman.

"Keberangkatan jam berapa?" Seokjin memandang Taehyung yang hanya terdiam tidak terusik. Ia kemudian berdiri dan mengintip ponsel Taehyung untuk menjawab pertanyaan dari orang yang hanya berdiri di depan kamar Taehyung.

"Empat... lima puluh. Wahh kau bisa bangun sepagi itu Tae?" Seokjin menggelengkan kepalanya.

"Kita hanya punya waktu luang dua hari Tae, kau tau berapa lama perjalanan sampai ke Canada?"

Taehyung sama sekali tidak berniat menjawab pertanyaan itu.

"Sudahlah Joon, itu uangnya dan waktunya. Biarkan saja... "

"Kau tau jadwal kita ke depannya padat Tae, kau harus jaga staminamu."

"Aku akan buatkan makanan yang sehat saat ia kembali. Betulkan Tae." Seokjin mencolek-colek pipi adiknya yang tidak bergeming.

"Mau sampai kapan Tae?" Namjoon berjalan selangkah lalu terhenti saat melihat Taehyung pada akhirnya memandang ke arahnya.

"Sampai aku mati pun aku tidak akan menjawab pertanyaan-pertanyaan mu hanya dengan kata-kata."

Namjoon terdiam. Tidak bisa memikirkan cara lain untuk bicara dengan adiknya. Ia menghela napas dan sebelum ia berucap lagi suara Taehyung kembali terdengar.

"Kalau sudah selesai bisakah kau keluar? aku harus istirahat supaya staminaku terjaga. Itukan yang kau mau?"

"Benar, lebih baik kau makan Joon. Kau belum makan kan, aku akan panaskan makanan untukmu. Woahh bukankah aku baik sekali." Seokjin berjalan ke arah Namjoon.

"Cihh, setidaknya jangan bertanya kalau tidak bisa membantu." Seokjin berhenti dan menoleh sedikit mendengar gumaman Taehyung. Ia tidak ingin memperkeruh suasana. Saat ia kembali meluruskan pandangannya pada Namjoon ia menemukan presensi lain di depan pintu.

"Bolehkah aku bicara denganmu kalau begitu?" Jungkook memeluk ransel hitamnya yang besar.

"Aku sangat ingin membantu."


DANGEROUS WOMAN
canada


"Kau ke sini, aku akan ke tempat ini terlebih dahulu karena lebih jauh. Jika menemukan sesuatu segera hubungi aku. Jika tidak menemukan apapun kau langsung menuju kesini dan kabari aku biar aku ke tempat selanjutnya." Taehyung menjelaskan pada Jungkook sambil memperlihatkan tempat-tempat yang ada pada listnya. Ia kemudian mengirimkan daftar tempat itu kepada Jungkook.

Dangerous WomanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang