1.6 Defence

68 7 4
                                    

Jennie dan Hanbin duduk di depan proyektor menuntaskan pekerjaan mereka dengan laporan. Sebenarnya hanya Hanbin karena Jennie lebih tertarik mengikir kukunya yang mulai panjang. Hanbin menggosok kedua telapak tangannya saat gambar pertama mulai muncul di layar proyektor. Gambar menampilkan seorang pria berkulit putih dengan rambut pirang hendak masuk ke dalam sebuah mobil.

"Seperti yang diminta, kami dipercaya membereskan mega transaksi yang dilakukan ikan besar merepotkan ini." Hanbin tersenyum miring mengingat mereka hampir saja terkecoh. "Leon merencanakan untuk mengirim sejumlah besar narkoba ke mexico sehingga kami hampir..." Hanbin melirik Jennie yang masih asik dengan kukunya. "Mengikuti dan menghabisinya di sana."

"Tepat sebelum kami berangkat ke mexico," Jennie menyenggol Hanbin membuatnya bertanya tanpa suara dan hanya di balas tatapan tajam Jennie. "Ah, yeah tentu... kami sempat curiga karena pertemuan itu, sebentar lagi akan dilaksanakan di sini, LA. Sekitar... tiga hari lagi? den narkoba itu pasti akan dipakai untuk berpesta jadi, agak janggal jika Leon justru melakukan pengiriman besar-besaran ke mexico." Hanbin melirik Jennie lagi yang kini sedang mengoles cairan pada kukunya mengindikasikan bahwa tidak ada yang kurang lagi dari cerita Hanbin.

Hanbin kembali pada proyektor di depannya yang masih menampilkan gambar yang sama. "Jadi, kami sempat berfikir ini jebakan namun tidak mengerti di bagian mana. Sehingga kami meminta tim hacker untuk meretas semua jaringan perusahaan Leon." Hanbin kemudian menekan tombol remot di tangannya sehingga gambar berubah menjadi foto selfie dirinya sendiri dengan Jennie di belakangnya yang sedang memasukan barang-barangnya ke bagasi mobil. Jennie yang menoleh untuk melihat segera memukul kepala Hanbin dengan ringan bersamaan dengan teriakan gemas yang Hanbin dengar di telinganya dari sebrang sana membuat ia tertawa namun sedikit meringis.

"Tenang bos-bos, aku hanya ingin menunjukan kami benar-benar hampir pergi menyusul Leon." Hanbin kemudian menekan tombol lagi sehingga gambar berganti pada isi sebuah email. "Tepat sebelum kami berangkat, tim hacker menemukan sesuatu yaitu dua minggu yang lalu terdapat transaksi dalam jumlah besar dari sebuah perusahaan cangkang milik Leon yang ada di LA kepada sebuah perusahaan agensi tenaga kerja."

Hanbin terdiam sebentar, melirik Jennie melalui ekor matanya yang kini tengah menatap ponsel tidak terlihat tertarik sama sekali. "Perusahaan agensi itu adalah perusahaan agensi terbaik dalam bidang pengamanan yaitu mereka memiliki tim keamanan nomer satu di seluruh negara bagian Amerika Serikat." Jennie masih dengan ponselnya di sana sementara Hanbin melanjutkan pemaparannya. "Jadi banyak sekali tokoh dunia atau artis papan atas yang menggunakan jasa perusahaan itu untuk menyediakan bodyguard."

Hanbin melihat Jennie meletakan ponselnya dan mulai menyimak pemaparannya membuat Hanbin menghela nafas berat. "Yang aneh adalah kami menemukan email lain masih dari perusahaan cangkang Leon pada agensi bodyguard ini yang berisi daftar nama. Setelah kami melakukan pelacakan lagi pada daftar nama itu, kecurigaan kami terbukti bahwa salah satu dari beberapa nama yang tertera adalah Chaske Spencer. Tangan kanan Leon."

Hanbin kembali menekan tombol untuk menampilkan gambar selanjutnya yaitu sebuah pesan berisi ancaman pembunuhan. "Kami mendapatkan ini setelah meretas seluruh data perusahaan agensi bodyguard itu yang memang sedang menagani project mengamankan keberadaan salah satu grup musik dari korea selatan selama berada di LA. Kami kemudian melacak alamat pesan ini yang tak lain dan tak bukan adalah Leon di belakangnya." Hanbin melirik Jennie sekali lagi yang fokus pada isi pesan ancaman pembunuhan pada layar proyektor.

Hanbin menghela nafas sekali lagi sambil menautkan ke sepuluh jarinya dan memajukan tubuhnya. "Jadi intinya, Leon mengirim ancaman pembunuhan pada salah satu member grup Korea Selatan yang akan mengadakan konser di LA agar mereka merekrut bodyguard tambahan. Dengan ini, Leon yang sebelumnya melalui perusahaan cangkangnya telah berinvestasi dalam jumlah besar kepada perusahaan agensi memiliki keuntungan menyelipkan beberapa nama untuk dijadikan bodyguard dimana salah satunya adalah tangan kanannya yaitu Spencer. Ini dilakukan untuk mengelabuhi kita dimana sementara ia terbang ke Meksiko berusaha 'memancing' kita..."

Dangerous WomanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang