0.5 Failure

80 11 8
                                    

Yoongi melingkarkan lengannya di tubuh adiknya yang sedikit bergetar. Kim Taehyung tidak melawan sama sekali karena memang ia justru terkejut dengan apa yang baru saja adiknya lakukan. Jeon Jungkook berdiri di hadapannya dengan bahu terkulai dan kepala menunduk namun nafasnya terengah menahan amarah. Mereka dipisahkan oleh pecahan kaca dari vas bunga yang sudah tidak berbentuk lagi. Namjoon yang menyaksikan dari sisi berbeda hendak mengambil langkah namun ditahan oleh Hoseok yang berfikir untuk memberikan ruang sebentar pada mereka yang berseteru. Jimin seorang diri berada di depan pintu karena kalah cepat dengan Yoongi untuk menenangkan Taehyung.

Seokjin yang baru datang segera melarikan pandangannya ke penjuru ruangan yang kosong lalu menemukan presensi Jimin di depan pintu kamar adik bungsunya. Ia segera berlari dengan berbagai imajinasi di kepalanya melihat gesture Jimin. Ketika ia masuk melewati Jimin dan berdiri di belakang Yoongi, dugaannya benar bahwa telah terjadi sesuatu. Ia sudah curiga sejak Taehyung tiba-tiba saja pergi setelah membahas tiger flower. Seokjin juga tau itu adalah bunga kelahiran Jungkook yang memang akhir-akhir ini beberapa kali ia temukan adiknya membawa bunga itu pulang. Seokjin segera mengamati keadaan setiap orang ketika menemukan ribuan kepingan kaca di lantai. Syukurlah ini lebih baik dari yang ia bayangkan karena ia tidak melihat ada cairan merah sedikitpun di ruangan itu.

"Bisakah kau tidak membuat masalah karena cinta-cinta bodohmu itu?" Semua orang terperanjat mendengar kalimat Taehyung. Seokjin segera mengoreksi pemikirannya bahwa ternyata keadaan lebih parah dari yang ia duga. Topik ini jauh lebih berbahaya daripada baku hantam sekalipun.

"Ahh, begitukah?" Jungkook menatap Taehyung dengan perasaan terluka, matanya sudah mulai dilapisi air namun ia bertekad tidak ingin menangis. Ia mengeraskan rahangnya "Kau dulu selalu bilang cinta tidak pernah salah, kau pasti bisa mengatasinya, itu hal yang wajar, lalu apa lagi hah?" Jungkook maju selangkah menusuk Taehyung dengan tatapannya yang dibalas sama tajamnya. "Itu bukan salahku? Kau pernah bilang begitu lalu sekarang apa? Kau mulai sadar aku menjijikan?"

Namjoon menghampiri Jungkook untuk menyentuh bahunya yang tidak direspon sama sekali. Kepalan tangan Jungkook justru semakin mengerat meredam segala emosi yang bisa saja meledak saat itu.

"Eoh, cinta tidak pernah salah tapi caramu menyikapinya yang salah. Demi tuhan dia kekasihku Kook." Taehyung hendak memajukan tubuhnya namun masih ditahan oleh Yoongi. "Kenapa harus selalu aku?"

"Taehyung-ah..." Seokjin memandang ke arah Taehyung lalu menggeleng padanya memintanya untuk tidak melanjutkan pembahasan ini.

Jungkook kembali menundukan wajahnya kali ini tidak bisa lagi menahan air matanya. Ia merasa marah pada semua yang terjadi. Usapan Namjoon di bahunya ia tepis merasa tidak pantas menerima segala bentuk afeksi dari siapapun. Ia kembali merasa terhina saat belakangan ini justru sedang mementingkan egonya sendiri. Ia tidak tau harus bersikap bagaimana disaat ia tau ini kesalahannya namun juga meyakini bahwa ia berhak bahagia.

Jungkook menatap pada pecahan kaca yang ada di bawah kakinya bersama tiger flower yang tergeletak di lantai padahal baru saja ia bawa pulang pagi tadi. Ia memecahkannya saat Taehyung tiba-tiba masuk ke kamarnya dan berbicara mengenai perasaanya pada Jennie yang akhirnya Tehyung sadari dan memintanya menjauhi Jennie secara langsung. Taehyung bahkan berusaha mengambil ponselnya dan ingin menghapus kontak Jennie yang membuat Jungkook akhirnya memecahkan vas bunga itu untuk menghentikannya. Suaranya mengundang member lain datang ke kamarnya dengan Yoongi yang segera menahan Taehyung takutkan ia akan terpancing emosi.

"Sudah-sudah, ayo kita..."

"Kenapa hyung?" Seokjin tidak bisa melanjutkan kalimatnya ketika Jungkook memotong dan menatapnya.

"Kau juga berfikiran yang sama kan dengan dia?" Jungkook menunjuk Taehyung di depan wajahnya. "Kenapa selalu menghindari topik ini? Kau takut aku juga melihat bahwa kau jijik padaku?" Beberapa suara terdengar menggumamkan nama Jungkook berusaha menghentikannya sedangkan Seokjin hanya menatap Jungkook membiarkan adiknya meluapkan emosinya.

Dangerous WomanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang