0.3 Bittersweet

104 13 2
                                    

Jennie meletakan bouquet anyelir merah yang ia bawa di depan batu nisan seseorang yang amat ia cintai. Ia kemudian memejamkan mata sambil memanjatkan doa dalam hati agar jiwa yang ada di bawah tanah ini dapat beristirahat dengan tenang. Ia kemudian membuka matanya, mengusap lembut nama yang tertera pada batu nisan itu. Ia kemudian menoleh sebentar ke belakang, tersenyum memandang kedua makam berdampingan tersebut. Mereka memang saling mencintai sampai maut tidak dapat memisahkan.

"Ibumu pasti cantik sekali." Jennie menoleh pada pria di sampingnya yang juga tengah berjongkok menemaninya mengunjungi kedua orang tuanya. Jennie kemudian tersenyum melihat kaki pria tersebut yang gemetar. Dengan santai Jennie duduk bersila di tempatnya membuat lelaki tersebut memandanginya sambil berkedip-kedip lucu. Jennie tertawa melihatnya dan membuat lelaki tersebut juga tertawa sambil ikut duduk di tempatnya berjongkok tadi.

"Kau berani menggoda seorang wanita dewasa di depan suaminya Kook?" Jungkook segera mengibaskan kedua tangannya di depan Jennie sambil menggeleng.

"Bukan begitu, aduh paman aku benar-benar minta maaf." Jungkook sedikit menghadap ke belakang sambil membungkuk pada makam ayah Jennie membuat anak gadisnya tertawa lagi di sana. Jungkook yang melihatnya tidak bisa melanjutkan dramanya karena sudut bibirnya juga segera terangkat. Ia memandangi bagaimana gummy smile itu nampak sangat manis di indra penglihatannya. Rambut coklat bergelombang yang baru saja di beri highlight coklat sedikit lebih terang itu dibiarkan terurai disapu angin menguarkan aroma bunga yang Jungkook tidak tau apa namanya. Begitupun dengan tubuh kecilnya yang juga selalu menguarkan aroma bunga membuat Jungkook seolah ingin membeli seluruh saham perusahaan parfume untuk membuatkannya sebotol yang sama persis wanginya dengan wanita ini. Wanginya begitu khas mungkin karena ia selau berada di antara bunga-bunga yang menurut Jungkook tentu saja tidak lebih cantik darinya.

"Jika karena ini kau salah," Jennie menangkup wajahnya sendiri "Aku adalah ayahku dengan rambut panjang. Dia yang mirip sekali denganku." Jennie menoleh pada makam ayahnya, lalu beralih lagi mengukir nama ibunya dengan jemarinya sendiri. "Aku tidak mirip ibuku. Dia jauh lebih cantik."

Jungkook harus mengingat hari ini. Ini adalah pertama kalinya ia tidak percaya pada omongan Jennie.

"Kenapa anyelir merah Jen?" Jungkook terdistraksi oleh bunga yang amat cantik dan mencolok saat sedang memperhatikan jemari Jennie.

Jennie tersenyum lebar lalu menghadap pada Jungkook sepenuhnya. Ia menekuk lututnya dan memeluknya dengan kedua tangan.

"Ibuku dulu suka sekali kaktus." Jungkook mendengarkan dengan sepenuh hati. "Kau tau alasannya apa? Sangat simple." Jungkook menautkan alisnya bertanya. "Karena kaktus tidak perlu sering-sering diberi air." Jennie terkekeh mengatakannya diikuti Jungkook yang memberikan reaksi sama.

"Ibuku suka melihat tanaman namun tidak terlalu ingin mencurahkan sebanyak itu tenaga dan waktu hanya untuk mengurusnya. Oleh karena itu ia suka merawat kaktus." Jennie kemudian menoleh pada anyelir merah yang ia bawa, menyentuh kelopaknya pelan.

"Waktu itu aku beranjak dewasa dan entah mengapa aku justru sangat menyukai bunga. Hanya suka melihat dan mencari tau apa artinya. Untukku menarik sekali melihat beragam bunga dengan arti yang berbeda-beda, seperti bertemu dengan teman baru." Jennie menyelipkan rambutnya ke belakang telinga lalu kembali memeluk lututnya.

"Aku kemudian mencari tau bunga apa yang mudah dirawat dan bertahan lama. Lalu aku menemukan dia, dengan arti cinta di baliknya. Indah sekali kan?" Jennie mengambil sebuah kelopak bunga anyelir merah di sebalahnya. Ia lalu menarik tangan Jungkook membuatnya sedikit terkejut disana namun tidak melakukan apapun. Hanya melihat apa yang gadis cantik ini ingin lakukan.

Jennie kemudian meletakan kelopak bunga itu di telapak tangan Jungkook dan menekannya dengan jarinya, mengukir seperti yang ia lakukan pada batu nisan ibunya.

Dangerous WomanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang