Èna

702 65 22
                                    

Jangan salfok sama judul babnya ya 🤧

Happy Reading...

Sorry for typo's.

***

Satu bulan sebelumnya...

Ciuman keduanya terasa intens, lidah saling membelit dan jangan lupakan tangan yang saling meraba. Ketika wanita itu hendak melepas kemeja sang suami, dering ponsel mengganggu telinganya. Oh, tak hanya telinga, tapi kegiatan keduanya.

"Sa--yang, aku harus menerima panggilan." Pria itu menjauhkan wajah, sambil tersenyum minta maaf.

Kim Lee Ra, wanita itu hanya bisa tersenyum memaklumi. "Gwaenchana, itu pasti telepon penting. Pergilah, Oppa."

"Sebentar, ya." Min Gyu, atau yang bernama lengkap Oh Min Gyu itu mengecup bibir sang istri sebelum menjauh dari ranjang.

Lee Ra menatap suaminya, lalu menarik napas saat pria itu keluar dari kamar dengan ponsel yang sudah di tempelkan dekat telinganya. Suaranya yang khas terdengar samar sebelum kemidian menghilang. Ia membenarkan tali gaun tidurnya yang melorot, lalu berbaring telentang. Tidak ada pemandangan langit-langit kamar ketika ia mendongak, karena tempat tidurnya di desain seperti ranjang abad pertengahan Negara Timur. Min Gyu, suka sekali mengoleksi ataupun membeli barang-barang mewah yang menurutnya sedikit errrrrr... berlebihan.

Ia tahu, pekerjaan suaminya sebagai pengusaha yang bekerja sama dengan pemerintah untuk menciptakan serta memperjual-belikan panel tenaga surya menghasilkan banyak uang. Terlebih, ia juga memiliki lahan di luar Seoul yang merupakan warisan dari keluarganya.  Rekening Lee Ra adalah bukti. Min Gyu mengirimi uang ke rekeningnya setiap bulan dengan jumlah fantastis! Belum lagi pria itu masih memberinya black card untuk sekadar membeli tas juga sepatu dari merk dunia.

Tidak munafik, Lee Ra tentu senang. Ia bisa membeli apa saja tanpa memusingkan harga. Bahkan teman-temannya menyebut Lee Ra Cinderella. Min Gyu memang seorang pangeran yang tak beruntung karena menikahi upik abu sepertinya.

Sambil menunggu suaminya, Lee Ra memilih mendengarkan lagu klasik. Ia sudah siap memejamkan mata untuk meresapi musik ketika getar ponsel terdengar. Lee Ra meraih benda pipih itu dan terdapat satu pesan dari sang mertua.

시어머니 :
Apa suamimu sudah memberitahu? Besok siang kita pergi ke rumah pribadi wali kota. Anaknya baru saja melahirkan.

Min Gyu Oppa belum memberitahu, baik aku akan datang kerumahmu besok siang, Sieomeoni.


시어머니 :
Jangan bilang dia masih mengurusi pekerjaannya?
Tsk, anak itu benar-benar.
Kapan kalian akan mempunyai anak jika terus bekerja?

Lee Ra memandangi layar ponselnya dalam diam. Musik yang bertempo cepat seiring dengan detak jantungnya. Sebenarnya tidak ada yang salah dengan pertanyaan mertuanya. Dua tahun menikah dan tak ada anak di dalamnya. Bukan tidak, tapi belum. Lee Ra dan juga Min Gyu tidak pernah menundanya. Mereka bahkan pergi ke dokter atas saran sang ibu mertua dan keduanya dinyatakan sehat. Hanya saja, pekerjaan Min Gyu yang hectic, membuatnya sangat lelah.

Pria itu senang bekerja.

Dan Lee Ra kesulitan untuk mencegahnya.

Usai membalas dengan mengalihkan pembicaraan, Lee Ra menutup ponselnya. Ketika melihat jam dinding, ia menghela napas. Menarik selimut hingga ujung dagu, Lee Ra memilih tidur karena tahu jika suaminya tak akan kembali hingga tengah malam.

One More Time [Kyuhyun Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang