Enniá

440 65 19
                                    

Happy Reading...

Sorry for typo's.

***

Menurut Kyuhyun, ada persamaan antara dirinya dan juga Lee Ra. Secara  kasat mata? Atau firasat? Entahlah, tapi ia merasa mereka itu memiliki kesamaan. Ada yang salah dalam diri yang berimbas pada pernikahan. Tidak dipungkiri, Kyuhyun menikahi Eun Ji karena menyukai wanita itu. Bahkan mencintainya. Tetapi setelah menjalani pernikahan, ia merasa jika getaran-getaran menyenangkan tak selamanya akan hadir diantara mereka. Mungkin itu sebabnya, banyak orang memberi nasihat jika pernikahan tak selamanya hanya perkara cinta.

TOK TOK

Angan Kyuhyun buyar begitu mendengar pintu kamar mandi di ketuk. Biasanya ia tak pernah menguncinya, tapi kali ini Kyuhyun membutuhkan waktu untuk berpikir akan tindakannya beberapa saat lalu.

"Kyu, kau masih lama?"

"Sudah selesai, tunggu."

Pria itu mematikan shower dan meraih jubah mandi di dekat wastafel. Begitu membuka pintu, ia disambut oleh pemandangan dimana baju untuknya sudah disiapkan. "Kau menyiapkannya untukku?" Tanyanya heran.

"Hm, sudah lama aku tidak melakukannya sejak kita menikah." Eun Ji tersenyum lebar. "Sekarang ganti pakaianmu, aku akan menyiapkan sarapan."

Kyuhyun hanya mengangguk. Ia memakai pakaian yang sudah di siapkan istrinya tanpa banyak bertanya. Selesai dengan kegiatannya, Kyuhyun menyemprotkan parfum sebagai sentuhan terakhir. Ia turun dari kamar, dan kembali dibuat takjub dengan menu sarapan yang dibuat Eun Ji.

Takjub.

Dalam artian... tidak baik.

Pria itu tahu istrinya tidak terlalu pan-- ah, ralat. Tidak. Bisa. Memasak. Maka dari itu roti sandwich panggang yang dimasaknya terlihat sangat mengerikan.

"Duduklah, aku sudah menyiapkan menu spesial."

"Kenapa harus repot-repot?" Kyuhyun menjaga ekspresi dan nada suaranya agar tak menyinggung Eun Ji.

"Cukup merepotkan, tapi aku senang." Tanpa rasa bersalah, Eun Ji memberi 2 potong sandwich mengerikannya pada piring Kyuhyun.

"Padahal aku bisa sarapan roti biasa, atau sarapan di kantor."

"Kenapa? Kau tidak suka?"

"Ey, mana mungkin aku tidak suka masakan istri sendiri." Kyuhyun tersenyum, lalu mengambil satu potong dan menyuapkannya.

Mengejutkan. Rasanya... tidak seburuk penampilannya. Walau ia harus menelannya dengan meneguk kopi, tapi itu lebih baik daripada memuntahkannya didepan Eun Ji.

"Ada apa?" Kyuhyun sedikitnya tahu tindak-tanduk Eun Ji saat ingin meminta sesuatu.

"Apanya?"

"Ada yang ingin kau bicarakan?"

"Oh, itu, teman-temanku ingin berkunjung."

"Yang di pesta?"

"Ya. Kau tidak keberatan 'kan?"

"Kenapa harus keberatan?"

"Sebenarnya aku ingin kita mengadakan pesta kecil. Bukan untuk menyambut mereka, tapi untuk merayakan kepindahan. Kita bisa mengundang beberapa tetangga dekat atau kerabat. Bagaimana?"

Sambil menyesap kopinya, Kyuhyun memerhatikan Eun Ji. Wanita itu tak pernah mendapat penolakan seumur hidupnya. Dengar saja nada yang dipakai. Ia meminta pendapat Kyuhyun? Oh tentu saja tidak. Ia hanya mengatakan putusan dan Kyuhyun harus setuju. "Geurae, atur saja."

One More Time [Kyuhyun Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang