Októ

446 62 36
                                    

Happy Reading...

Sorry for typo's.

***


Keduanya berjalan melewati lorong  dipandu seorang pegawai. Karena sudah memakai pakaian olahraga, mereka hanya menyewa alat-alat golf saja. Pintu yang mengarah langsung ke lapangan dibuka. Hanya ada dua orang disana. Sepasang manusia yang diperkirakan usianya tidak jauh dari Kyuhyun serta Lee Ra. Mereka memilih tempat di sisi kanan, berjarak 6 slot dari pasangan itu.

"Sepertinya kau sangat mahir bermain." Kyuhyun menoleh pada Lee Ra yang masih memilih tongkat.

"Kenapa berprasangka seperti itu?"

"Kau mengajakku bermain."

Lee Ra tersenyum kecil. "Kebetulan. Aku sudah cukup berlari, tapi masih ingin mengobrol denganmu."

"Ingin mengobrol denganku? Wae?"

Alih-alih menjawab, Lee Ra malah balik bertanya. Yang mana justru membuat Kyuhyun terkekeh. "Memangnya kau tidak?"

"Sure, aku juga ingin mengobrol denganmu."

"Kau, atau aku duluan?" Tanya Lee Ra. Ia sudah memegang stik golf di tangannya.

"Laddies first?"

Lee Ra mengangguk, ia bergeser dan mengambil posisi. Melemaskan bahunya, Lee Ra memukul bola dengan kekuatan juga teknik yang selama ini di pelajarinya. Benda bulat itu melambung dan mendarat dengan baik hingga membuat Lee Ra cukup puas. Kyuhyun tersenyum simpul sebelum menempati posisi Lee Ra sebelumnya. Pukulannya jelas lebih baik dari wanita itu dan mendarat sempurna.

"Hebat." Tanpa sadar Lee Ra berdecak kagum.

"Terima kasih."

"Kau sudah lama bermain golf?"

"Hm... sejak usia 19? Aku tidak terlalu ingat."

"Saat masih SMA?"

"Ya,"

Dengan pernyataan itu, Lee Ra menyimpulkan Kyuhyun berasal dari keluarga berada.

"Tapi kau salah sangka."

"Hm?"

"Dari ekspresimu, kau pasti berpikir aku berasal dari keluarga kaya raya. Olahraga golf tidak terlalu familiar untuk kalangan biasa."

"Memangnya aku salah?"

"Tidak tepat," Kyuhyun mengoreksi. "Aku bisa bermain karena pernah bekerja sambilan sebagai pramugolf. Ketika SMA, aku bekerja paruh waktu saat libur sekolah dan mengajar les anak-anak sekolah dasar."

Terkejut?

Tentu saja. Lee Ra tak bisa menyembunyikan ekspresi wajahnya. "Kau... bekerja?"

"Hm, keluargaku tidak sekaya itu." Kyuhyun meneguk minuman karena merasa haus. "Dulu ayahku hanya pegawai pemerintah biasa."

Melihat ketenangan dan juga pembawaan Kyuhyun ketika bercerita membuat Lee Ra tersenyum kecil. "Kau hebat."

Pria itu menoleh. "Hebat?"

"Tentu. Saat usia sepertimu, aku hanya sibuk berpacaran dan juga belajar."

"Kau orang pertama yang menganggapku bekerja sambilan untuk menambah uang jajan adalah sesuatu yang keren. Terima kasih."

Keduanya kembali saling memandang, lalu Lee Ra terlebih dulu membuang tatap.

"Jangan berlebihan, aku pasti bukan orang pertama. Entah orangtua atau istrimu, pasti menggapnya sama."

One More Time [Kyuhyun Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang