Dekaeptá (0.5)

383 52 37
                                    

Cung yang nggak sabar versi baca cepet? 😂

Happy Reading...

Sorry for typo's.

***

"Kau pernah bertengkar dengan istrimu?" Min Gyu menatap sayu pada Kyuhyun yang masih setia mendengar ocehannya.

"Setiap rumah tangga pasti pernah mengalaminya."

Pria tampan itu mengangguk. "Kau benar. Orang bilang, itu adalah fase yang bisa membuat hubungan suami istri lebih dekat. Proses memahami satu sama lain."

"Tapi aku tidak setuju," Kyuhyun meletakkan gelasnya. "Kebanyakan pasangan menyerah ketika sedang dalam fase itu, terutama jika masalahnya bukan sepele, perceraian adalah solusi yang diambil."

"Perceraian ya..." Min Gyu tersenyum kecut. "Memikirkannya saja aku tidak pernah. Terlalu mustahil."

"Kau seyakin itu?" Kyuhyun menoleh.

"Maksudmu?"

"Kau sangat yakin dengan pernikahanmu."

"Memangnya kau tidak?" Walau sudah banyak minum, Min Gyu masih bisa diajak mengobrolkan topik waras.

"Entahlah," jawab Kyuhyun gamam.

"Aku yakin pernikahanmu bukan untuk alasan bisnis. Kalian saling mencintai 'kan?" Bukan apa-apa, tapi Min Gyu tahu Kyuhun bukan berasal dari lingkaran pebisnis. Jadi perjodohan antar perusahaan adalah hal yang mustahil.

"Ya, aku mencintai Eun Ji."

Definisi dan arti kata cinta tidaklah sama. Tapi Kyuhyun yakin perasaannya bisa dikategorikan sebagai cinta. Setidaknya dulu...

Min Gyu mengangguk. "Tapi pondasi sebuah hubungan apalagi pernikahan tidaklah cukup hanya dengan cinta."

"Tentu saja. Cinta hanya sebuah afeksi, yang lama-kelamaan bisa berubah. Entah meningkat atau menurun." Kyuhyun jadi merenung. "Lalu yang tersisa adalah kepercayaan."

Usai perkataan itu, keduanya memilih diam sambil menikmati minuman masing-masing. Min Gyu kembali memikirkan sikapnya pada Lee Ra, dan Kyuhyun yang justru tertampar oleh kata-katanya sendiri. Sebuah kepercayaan? Dengan tanpa sengaja mengkhianati pernikahan dan juga pasangan, itu artinya ia tak bisa dipercaya.

"Kyuhyun~ssi, apa yang akan kau lakukan jika istrimu meragukan kesetiaanmu?"

Untuk kali pertama setelah keduanya berbincang puluhan menit, Kyuhyun terkekeh. Jujur ia merasa lucu. Min Gyu tidak seperti sosok yang ada dibayangannya selama ini. Tidak ada manusia yang sempurna. Pria itu boleh saja sukses dalam dunia kerja, tapi masalah rumah tangga, Min Gyu tak segan bertanya pada Kyuhyun yang bisa dibilang orang asing. Terlebih... dia telah melakukan sesuatu dengan istri pria itu. "Kau yakin bertanya padaku?" Ia bertanya.

"Ada masalah? Kau merasa tak nyaman?"

Ah, tentu saja Min Gyu tak tahu. "Aku hanya memastikan." Jeda sejenak sebelum Kyuhyun menyambung ucapannya. "Jika pasangan meragukan kesetiaan, bukankah sudah sewajarnya kita menjelaskan?" Melihat ekspresi Min Gyu, Kyuhyun kembali membuka suara. "Kenapa?"

"Aku hanya... kesulitan menjelaskan."

"Itulah yang membuat istrimu meragu."

"Maksudmu?"

"Sebagai sesama pria, mari kita akui jika menyelami perasaan wanita adalah hal tersulit. Memahaminya apalagi. Butuh waktu yang lama agar kita bisa paham dengan kode-kode yang dilemparkan." Keduanya tersenyum kecil. "Tapi Min Gyu~ssi, terkadang kita lupa jika wanita juga makhluk yang rapuh. Hati mereka lebih lembut dari kaum adam. Dalam kasusmu, kau kesulitan menjelaskan alasan yang membuat istrimu salah paham dan justru memicu ketidakpercayaannya. Aku tidak ingin menduga-duga. Juga tak ingin mencampuri urusan pribadimu. Tapi, jika memang hatimu milik Kim Lee Ra seutuhnya, kau tidak akan ragu menjelaskan."

Keduanya kembali bertatapan. Dan entah kenapa Min Gyu merasa mata Kyuhyun menyorot tajam. Ia tak tahu itu karena efek mabuk atau memang benar. Ya... walaupun Min Gyu tak tahu alasan Kyuhyun bersikap seperti itu.

Kemelut dan juga resah membuat keduanya kembali menegak minuman. Ditengah keheningan yang tercipta antara dua orang itu, satu panggilan yang berasal dari ponsel Min Gyu terlihat. Benda pipih yang diletakan diatas meja bar menampilkan satu nama. Mau tidak mau, Kyuhyun ikut melirik. Karena si empu ponsel itu mengabaikan, Kyuhyun pun kembali fokus pada minumannya. Namun tak lama setelah benda itu mati, panggilan datang kembali. Dari orang yang sama.

Choi So Eun.

"Min Gyu~ssi,"

"Ya?"

Kyuhyun memang sudah bilang tak ingin mencampuri dan tak ingin tahu masalah rumah tangga Min Gyu. Tapi jika dipikir ulang, secara langsung Kyuhyun sudah ikut andil dalam masalah itu sendiri. Perselingkuhannya...

"Kyuhyun~ssi? Ada apa?"

"Aaa, itu... boleh aku menebak sesuatu?"

"Tentang?"

"Wanita yang terus menghubungi." Kyuhyun menatap layar ponsel Min Gyu yang kembali menyala. "Dia yang menjadi permasalahannya?"

"Kurasa kata 'masalah' tak pantas disematkan padanya."

Kyuhyun mengangkat sebelah alis, lalu mengangguk paham. "Aaa, kalau begitu yang bermasalah memang kau. Masalahnya ada pada dirimu, Min Gyu~ssi."

Min Gyu tak langsung menjawab. Ia kembali mencecap minumannya lalu tersenyum sedih. "Aku tahu. Semua masalahnya ada padaku. Namun... aku takut kehilangan Lee Ra jika menjelaskan semua. Dia pasti akan tersakiti ketika tahu jika aku tak bisa melepas So Eun begitu saja."

"Maksud--"

"Seumur hidup aku berhutang budi padanya."





***

Kalo kata gue mah ya, Min Gyu mendingan ngomong aja 😭

Soalnya tikungan tajam. Wkwkwk...

Kangen ya kalian sama aku? Hahaha








Bandung, 21 June 2023.

One More Time [Kyuhyun Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang