Dekaoktò

393 44 9
                                    

Happy Reading...

Sorry for typo's.

***

"Kyu,"

"Hm?"

"Jadilah kekasihku."

Pelukan Kyuhyun mengendur, sebelum kemudian terlepas begitu saja. Ia menarik diri secara perlahan, lalu memandang wanita didepannya dengan bingung. "Apa?"

"Kau tidak salah dengar. Aku ingin kau menjadi kekasihku."

Pria itu masih bergeming. Ada kerut samar di dahi yang menandakan ia sedang berpikir. "Kau bercanda? Maksudku..." ia kembali mendekat untuk mengusap pipi Lee Ra. "Kau baik-baik saja kan?"

"Wae?" Lee Ra meraih telapak tangan Kyuhyun yang ada dipipinya. "Kau tidak mau?"

"Bukan begitu."

"Lalu?"

"Aku hanya... terkejut," ucap Kyuhyun jujur.

"Apa pemikiran kita tidak sama?"

"Maksudmu?"

"Kita sudah tidur bersama. Mengkhianati pasangan masing-masing. Bukankah lebih baik kita meresmikan hubungan? Memangnya kau tidak berpikir sampai sana?"

"Lee Ra,"

"Kupikir perasaan kita sama." Ada sorot aneh dari matanya. "Ternyata kau hanya ingin bersenang-senang saja." Ia hendak melepaskan tangan Kyuhyun tapi tidak bisa.

Tahu akan gelagat Lee Ra yang ingin pergi, pria itu tidak melepasnya. "Kau salah dengan menyimpulkan reaksi keterkejutanku sebagai tanpa penolakan." Ia menarik Lee Ra lebih dekat. Sedikit menunduk untuk mensejajarkan wajahnya. "Jika hanya ingin bersenang-senang, aku bisa mencari wanita lain."

"Wanita lain?"

Kyuhyun menggeram dalam hati karena nyaris membuat Lee Ra kembali salah paham. "Maksudnya aku tidak mungkin menghalalkan segala cara untuk mendekatimu jika hanya untuk bersenang-senang." Walau dalam keremangan malam, Kyuhyun mampu menyelami mata yang kini balik menatapnya. "Perasaan kita sama. Mungkin terlalu aneh jika menyebutnya dengan cinta. Tapi aku amat sangat tertarik padamu." Ia tersenyum lebar, sebelum menegakkan tubuh dan menarik sang wanita dalam pelukan. "Aku menyukaimu, Nona Kim."

Sejak awal, Kyuhyun tahu kelemahannya adalah mata Lee Ra. Beberapa saat lalu ketika Mingyu menceritakan bagaimana ia mencintai Lee Ra sekaligus tak bisa jujur pada istrinya membuat Kyuhyun simpatik. Namun, ketika ia berdiri dihadapan sang wanita, menatap kedalam matanya, ia tak kuasa menolak. Ada dorongan kuat yang membuatnya ingin selalu melindungi. Aneh memang karena mereka belum lama bertemu, hingga ia belum bisa menjelaskannya.

"Jadi kau menerimaku?" Lee Ra tersenyum kecil.

"Aku tidak mungkin menolakmu."

"Kau tidak takut?"

"Takut apa? Ketahuan?"

"Iya. Bagaimana jika istrimu tahu?"

Ada jeda sejenak hingga keduanya bisa merasakan semilir angin menerpa. "Bolehkah kita menjadi egois?" Kyuhyun memejamkan mata. "Tidak usah memikirkan yang lain. Cukup kita. Hanya kita berdua."

"Setuju." Lee Ra melingkarkan tangannya dipinggang sang kekasih. "Aku juga tidak mau memikirkan yang lain."

Setelah beberapa saat, keduanya melepaskan pelukan. Kyuhyun tersenyum sambil merapikan rambut Lee Ra yang sedikit berantakan.

"Cantik."

"Kau mabuk?"

Senyumnya makin lebar. "Cukup waras untuk tidak menyeretmu ke hotel."

One More Time [Kyuhyun Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang