3 ⚠

4.6K 231 0
                                    

"Tentu saja kau harus membantuku, karena ini adalah ulahmu."


Wooyoung tersenyum tipis mendengar jawaban dari San, itu memang ulahnya. Wooyoung berdiri dihadapan San yang masih terduduk diranjang miliknya.

Wooyoung mulai membuka satu persatu baju yang ia pakai sekarang dengan melirik penis San yang kembali menegang dibawah sana. Wooyoung berjongkok berhadapan dengan penis milik San.

San yang melihat itu sedikit menelan ludahnya, tubuh Wooyoung benar-benar terawat dengan baik, bahkan tak ada luka sedikitpun disana. San mulai menyeringai kecil.

Wooyoung memegang penis milik San, menjilat kepala penisnya dengan sedikit melirik kearah San yang sedang tersenyum disana melihat kearah Wooyoung.


"Aku sudah lama tak melakukan hal seperti ini."


Wooyoung mulai memasukan penis San kedalam mulutnya, dia hanya bisa memasukan setengah dari penis San itu, dan sisanya dia menggunakan tangannya.

Wooyoung mengulum penis San dengan beberapa jilatan juga hisapan disana. Mulai menggerakan mulutnya secara berlawanan arah. Sedikit membuat ujung bibirnya sakit karena ukuran penis San.

San yang kurang puas karena penisnya itu tak masuk sempurna dimulut Wooyoung sedikit berdecak kesal. "Masukan semua penisku kedalam mulutmu itu."

Wooyoung menggeleng pelan, ia tak bisa memasukkannya lebih dari ini, bahkan ini sudah mencapai sedikit ke tenggorokannya.

San mengerutkan dahinya, memegang kepala belakang Wooyoung dan mendorongnya kedepan agar penisnya itu masuk sempurna kedalam mulut Wooyoung.

"Ukhhh mphhh–" Wooyoung sedikit tersedak saat San tiba-tiba mendorong kepala belakangnya itu. Penis San sudah benar-benar masuk sempurna sampai ke tenggorokannya sekarang.

Wooyoung memaksakan kepalanya untuk bergerak secara berlawanan arah, tenggorokannya sedikit terasa perih karena gesekan dari penis milik San itu.


"Shhh, tidak bisakah kau lebih cepat?"


Wooyoung yang mendengar perkataan San mulai mempercepat gerakan mulutnya, berusaha menepis rasa sakit dibagian ujung bibir dan tenggorokannya.

San sekarang mulai menikmati hangatnya mulut Wooyoung disana, lidah yang terus menjilati penisnya dan hisapan-hisapan kecil itu membuatnya ingin melepas cairan putihnya itu sekarang.

Wooyoung merasakan penis San yang semakin membesar didalam mulutnya, ia paham jika San akan segera mengeluarkan cairan kentalnya itu. Wooyoung kembali mempercepat gerakan mulutnya.


"Ahhh sial, kau sepertinya sudah sering melakukan ini."


San mengeluarkan cairan kentalnya di dalam mulut Wooyoung, San sedikit tak percaya ia banyak mengeluarkan spermanya sekarang, bahkan saat dia melakukannya sendiri tadi, itu tak sebanyak sekarang.

Wooyoung mengeluarkan penis San dari mulutnya, mulai menelan sperma yang tak bisa dibilang sedikit itu. Menatap penis San yang masih sedikit mengeluarkan cairan kentalnya.

San menatap Wooyoung yang sedang menjilati sisa-sisa sperma dipenisnya, Wooyoung benar-benar membersihkan semua sperma miliknya itu.


"Berhentilah menjilati penisku."

"Haha baiklah, aku terlalu menikmatinya."


Wooyoung berdiri, mulai membuka kancing baju milik San. Sedangkan San, dia terus memandangi tubuh mulus Wooyoung, bahkan sekarang tangannya sudah memeluk pinggang Wooyoung.


"Suka dengan tubuhku?"

"Ya, untuk ukuran seorang lelaki tubuhmu sangat halus."


Wooyoung hanya terkekeh pelan mendengarnya, ia memang sangat suka merawat tubuhnya sendiri, tak jarang ia juga melakukan perawatan yang cukup mahal.

San mulai meraba tubuh Wooyoung itu, dari mulai pinggang sampai ke paha, benar-benar lembut pikirnya. San sedikit meremas paha bagian belakang Wooyoung, ia benar menyukainya sekarang.

Wooyoung yang mendapat sentuhan-sentuhan dari tangan besar milik San itu sedikit mengigit bibir bawahnya, Ia tak ingin cepat terangsang hanya dengan sentuhan itu.

BE YOUR CIGARETTES : Sanwoo/WoosanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang