14

2.4K 151 0
                                    

San keluar dari kamar mandi meninggalkan Wooyoung yang masih menahan malu sekarang, ia malu karena ketauan mendesahkan nama San saat sedang ejakulasi.

Sejujurnya Wooyoung masih belum puas, ia ingin lebih, Wooyoung ingin disentuh oleh San dan disetubuhi secara kasar. Tapi dirinya terlalu malu untuk meminta setelah ketauan seperti tadi.

Wooyoung berjalan kearah lemari San setelah menyelesaikan mandinya, Wooyoung mengambil kameja oversize milik San disana. Bahkan lemari San isinya hampir semua kameja polos.


"San aku pinjam kameja milikmu yang ini."


San berbalik menatap Wooyoung yang memakai kameja kebesaran miliknya itu, terlihat cocok bahkan dia tak memakai celana lagi. Paha mulus Wooyoung benar-benar menggoda San untuk mulai mengelusnya.

Wooyoung menghampiri San yang masih setia menyesap rokoknya itu, sedikit menatap San dengan kesal. Mengapa San masih saja merokok saat dirinya ada disini.

Wooyoung mencoba merebut rokok San, tapi sayangnya San tau itu dan mengangkat tangannya keatas agar rokoknya tak dapat diambil oleh Wooyoung. San benar-benar ingin merokok sekarang.


"Jangan merokok!!"

"Bajunya terlihat cocok untukmu, bahkan paha mulusmu ini terlihat seperti sedang menggodaku."


San mengelus paha Wooyoung dengan senyuman tipis disela-sela dia kembali menyesap rokok yang hampir direbut oleh Wooyoung tadi.

Wooyoung yang mendapat sentuhan itu, sedikit merona, mencoba menahan nafsunya sekuat mungkin. San tak seharusnya menggoda dirinya seperti itu, "Menyebalkan."


"Jangan menggodaku, aku lapar."

"Makanlah, aku akan ke kamar duluan."


Wooyoung mengangguk, hanya dengan sentuhan tangan San dipahanya itu membuat Wooyoung sedikit terangsang. Wooyoung benar-benar menginginkannya sekarang.

Wooyoung menyelesaikan makan malamnya, mencuci piring kotor dan berjalan ke kamar, Wooyoung ingin segera memeluk San. Wooyoung sedikit berpikir kapan San akan segera jadi miliknya.

Setibanya di kamar San, disana San sedang membuka laptopnya itu dengan memakai kacamata. Wooyoung menjadi lebih terangsang sekarang.

Melihat wajah serius dari San dan tak lupa kacamata yang berada diwajahnya itu, membuat San semakin tampan. Wooyoung berjalan mendekati San yang masih belum menyadari kehadirannya.


"Sudah selesai makan nya?"


Wooyoung hanya mengangguk, naik keatas ranjang dan langsung mendudukan dirinya dipangkuan San. San yang melihat itu hanya tersenyum tipis. Menutup laptopnya dan menyimpannya dimeja.


"Kenapa tak langsung tidur hm?"


Wooyoung mengabaikan pertanyaan San, lebih memilih untuk menatap wajah tampan San sekarang. Menangkup wajah San, dan memberinya kecupan dibibir.

San memeluk pinggang Wooyoung, tersenyum manis kearah Wooyoung. Ia sedikit terangsang karena penisnya diduduki oleh pantat Wooyoung sekarang.

Wooyoung yang merasa ada sesuatu yang mengeras dibawah sana dengan sengaja menggesekkan pantatnya itu ke penis San.


"Wooyoung, bisakah kamu tak menggesekkan pantatmu itu?"


Wooyoung mengabaikannya, Wooyoung menatap kebawah sedikit memundurkan badannya dan memasukkan tangannya kedalam celana San. Mengeluarkan penis San dari dalam sana.


"Aku, menginginkannya."

BE YOUR CIGARETTES : Sanwoo/WoosanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang