4 ⚠

4.2K 206 0
                                    

San mulai meraba tubuh Wooyoung itu, dari pinggang sampai ke paha, benar-benar lembut pikirnya. San sedikit meremas paha bagian belakang Wooyoung, ia sedikit menyukainya sekarang.

Wooyoung yang mendapat sentuhan-sentuhan dari tangan besar milik San itu sedikit mengigit bibir bawahnya, Ia tak ingin cepat terangsang hanya dengan sentuhan itu.

Wooyoung mendorong bahu San kebelakang agar San merebahkan badannya disana. Wooyoung mulai membuka sisa pakaian yang masih dipakai oleh San.

Sekarang mereka berdua benar-benar sudah telanjang bulat. Wooyoung menatap tubuh tanpa busana milik San itu, berpikir jika San suka melakukan olahraga berat karena perut maupun bisepnya itu terlihat berotot.

Wooyoung mulai merangkak keatas tubuh San, pandangan mereka bertemu. Wooyoung mencium bibir San, memiringkan kepalanya agar ia dapat lebih mudah mencium lelaki dibawahnya ini.

San membalas ciuman Wooyoung dengan memberikan lumatan penuh nafsu didalamnya. Sedikit mengingit bibir bawah Wooyoung agar lidahnya bisa masuk kedalam mulut Wooyoung.

Wooyoung pun membuka mulutnya, membiarkan lidah San masuk, dan Wooyoung melilit lidah milik San sedikit menghisapnya. Merasakan lidah San yang terus menjilati langit-langit mulutnya itu.

Ciumannya tak berlangsung lama karena Wooyoung mulai kehabisan nafasnya, dia melepaskan ciumannya. Terdapat benang saliva saat Wooyoung lepaskan ciuman mereka.

"Do you mind bottom on top, Sir?"

"I don't mind."

Wooyoung tersenyum manis, ia kemudian sedikit menggerakkan badannya kesamping untuk mengambil kondom yang berada dilaci kecil disamping ranjangnya itu.

Dengan San yang sudah kembali terduduk dengan menyandarkan badannya ke kepala ranjang. Mengambil rokok yang berada dimeja tempat Wooyoung mengambil kondom.

Wooyoung yang melihat San mulai menyalakan rokoknya, mengambil paksa rokok itu, kembali mematikan rokoknya dan duduk dipangkuan San.

"Aku tak suka kamu merokok saat sedang berhubungan sex denganku."

"Kamu takut aku terlalu fokus pada rokok dan bukan padamu hm?"

"Umm."

Wooyoung memasangkan kondom yang sudah ia pegang itu ke penis milik San, dia sudah benar-benar menginginkannya sekarang. Sedikit mengangkat bokongnya dan mulai memasukkan penis San kedalam lubangnya secara perlahan.

Wooyoung mulai merasakan sakit yang berlebihan dibawah sana, ia tak memiliki pelumas dikamarnya ini, terpaksa Wooyoung harus memasukannya tanpa pelumas. Rasanya benar-benar perih disana.

Sedangkan San, dia sedang menikmati penisnya yang perlahan masuk kedalam lubang milik Wooyoung, merasa terlalu sempit disana, bahkan penisnya terasa terjepit kuat.

Setelah beberapa menit lamanya, Wooyoung akhirnya berhasil memasukkan semua penis milik San kedalam lubangnya itu, ia bahkan merasa lubangnya sangat penuh sekarang.

Tadinya San ingin menghentakkan penisnya itu agar bisa masuk kedalam lubang milik Wooyoung dengan cepat, tapi San lebih ingin melihat wajah Wooyoung yang sedang menahan kesakitan itu.

Wooyoung mulai menggerakkan badannya keatas dan kebawah dengan bertumpu tangan pada bahu milik San. Merasakan penis San yang memenuhi lubangnya itu.

"Mmhhh.."

Satu persatu lenguhan berhasil keluar dari mulut Wooyoung, ia sudah menikmati penis San yang menusuk lubang miliknya itu, Wooyoung menyukainya.

San masih merasa penisnya terjepit kuat dibawah sana, dan itu membuatnya sangat bernafsu karena penisnya seperti dipijat oleh lubang milik Wooyoung.

San sedikit mengangkat tubuh Wooyoung, dia benar-benar tak tahan sekarang. San menggerakkan penisnya dengan cepat membuat Wooyoung mendongkakkan kepalanya merasakan nikmat dibagian bawahnya itu.

"Hahhh ahhh I like ithh.."

Wooyoung dibuat kecanduan oleh penis milik San yang terus menusuk titik prostat miliknya, membuat penis Wooyoung sedikit mengeras karena ingin mengeluarkan cairan kentalnya itu.

"Shhh sial jangan mengetatkan lubangmu itu."

Wooyoung tak mendengarkan ucapan San, Wooyoung sudah ingin ejakulasi sekarang juga. San terus-menerus menusuk lubangnya dengan kasar dan tempo yang cepat.

"Nghh ahhh I wanna akhh cum–"

Wooyoung mengeluarkan cairan spermanya itu diperut milik San, sedikit melirik perut San yang sudah banyak cairan miliknya sekarang.

San mengganti posisi mereka, sekarang San yang berada diatas, ia sedikit kesulitan jika berada dibawah. San bahkan belum keluar sama sekali.

Wooyoung mengalungkan tangannya dileher milik San, merasakan penis San yang terus menusuk lubangnya itu tanpa henti. "Mmhh nghh."

"Sebutlah namaku dalam desahanmu itu. San."

"Hahh nghh Sanhh, f-fuck me harderhh akhh."

San semakin menggila saat namanya disebut dalam desahan pria dibawahnya ini, ia bahkan sudah ingin ejakulasi sekarang.

Dengan terus menghentakkan penisnya secara kasar, San mencapai klimaksnya bersamaan dengan Wooyoung yang juga ikut klimaks untuk yang kedua kalinya.

"Aku tak cukup puas."

BE YOUR CIGARETTES : Sanwoo/WoosanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang