7

2.5K 223 3
                                    

"Merindukanku?"

Wooyoung sedikit tersentak saat mendengar suara yang ia pernah dengar sebelumnya, suara yang terasa berat dan sedikit serak itu, San.

Wooyoung menatap seseorang yang sedang berada dihadapannya sekarang, duduk dimeja bartender dengan menghisap rokok dibibir yang pernah ia cium itu.







"San, temani aku pergi ke club untuk merayakan ulangtahun sepupuku."

"Aku malas, kemana pacarmu itu?"

"Dia sedang makan malam bersama keluarga besarnya. Kau tau aku tak bisa menggangunya jika seperti itu."

"Tak bisakah aku hanya memberimu uang lalu kau pergi sendiri?"

"Kau pikir aku kekurangan uang? cepatlah temani aku."

San menyerah dia menemani Mingi untuk pergi ke pesta ulangtahun sepupunya. Masih dengan pakaian formal karena ia sangat malas untuk berganti baju sehabis pulang dari pelelangan itu.

Karena San mendapatkan sesuatu yang menarik selama pelelangan jadi suasana hatinya sedikit bagus sekarang dan akan menemani Mingi pergi.







Saat sesampainya San dan Mingi di club, San sedikit menyadari jika club yang ia masuki saat ini adalah club yang pernah membuat nasib San menjadi lebih buruk, beruntung karena lelaki itu mau bertanggung jawab.

San ikut merayakan ulangtahun sepupunya Mingi suasanya cukup ramai, sepupu Mingi memesan ruangan vip hanya untuk merayakan ulangtahun. Dan San cukup menikmati suasananya sekarang.

"Kau mau kemana San?"

"Aku ingin ke toilet sebentar, kenapa? kau mau ikut?"

"Jangan gila."

San berjalan keluar dari ruangan itu kemudian melangkahkan kakinya kearah toilet, karena suasananya cukup ramai dan minuman yang mereka pesan itu kadar alkoholnya tinggi, San menjadi sedikit pusing berada dikeramaian seperti itu.

"Bukankah itu lelaki yang Foxie rindukan?" Seorang bartender membatin saat melihat San masuk kedalam toilet, ia juga berniat ke toilet untuk membasuh tangannya.

"Hai? bolehkah aku meminta bantuan darimu?"

San menatap bingung seorang lelaki disampingnya itu, ia sedikit ingat jika lelaki disampingnya sekarang adalah seorang bartender diclub ini, apa yang dia butuhkan darinya.

"Kau tau atasanku sedang dalam suasana hati yang buruk, dia merindukan seseorang, bisakah kamu menemuinya?"

"Yang dia rindukan bukan diriku, mengapa aku harus menemuinya."

"Dia merindukanmu tuan, bantulah aku. Aku tak terbiasa dengannya yang sedang merengek sekarang."

San semakin bingung, siapa yang merindukan dirinya sekarang, bahkan San tak pernah dekat dengan siapapun dalam hubungan seperti itu. Tapi San tetap membantu bartender itu menemui seseorang yang katanya merindukan dirinya.







"San?"

San sedikit tersenyum mengetahui siapa yang merindukannya itu, bahkan reaksi yang diberikan lelaki dihadapannya sekarang terlihat menggemaskan dengan mata yang sedikit membulat terkejut.

"Kenapa kamu ada disini?"

"Seseorang meminta bantuanku untuk dapat menemuimu, dia berkata jika kamu merengek seperti anak kecil karena merindukanku."

Wooyoung menatap sinis kearah bartender disampingnya itu, dan dibalas dengan senyuman tanpa rasa bersalah darinya. "Ini memalukan, tak bisakah dia jangan terlalu berkata jujur?"

"Umm, aku merindukanmu San."

"Sepertinya aku mulai suka saat kau memanggil namaku."

"Kau bohong, kau mengatakannya tapi fokusmu masih pada rokok yang berada di jemarimu itu."

"Why? are you jealous of this Cigarette?"

"Yeah, I'm fucking jealous. Bahkan rokok itu bisa membuat bibirmu terus menghisapnya."

San yang mendengar jawaban lucu dari seseorang dihadapannya ini hanya terkekeh pelan, ia baru kali ini menemukan orang yang bisa cemburu pada benda mati.

Wooyoung berpindah tempat yang tadinya didalam tempat bartender sekarang sudah duduk disamping San, dengan terus menatap wajah tampan milik San itu. Benar-benar karya tuhan yang sempurna.

"Siapa namamu?"

"Wooyoung, Jung Wooyoung."

"Baiklah Wooyoung, aku harus kembali sekarang, temanku sudah menelepon sejak tadi."

"Tunggu sebentar, aku ingin meminta nomormu. Boleh?"

"Untuk?"

"To get your attention."

BE YOUR CIGARETTES : Sanwoo/WoosanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang