DUA BELAS

9 1 0
                                    

Gracia memasuki kelas dengan lesu karena Renata tak kunjung membukakan pintu kamarnya. Terpaksa Gracia menelpon Dokter Mayang untuk membujuk Ibunya.

"Kenapa lo? Lesu amat, pasti belom mandi" ucap Gisella menebak

Gracia memandang malas Gisella lalu melenggang pergi menuju kursinya.

"Woyy! Siapa yang namanya Gracia? Piket lo!" ucap Sultan sang ketua kelas

"Gue!" ucap Gracia membalas tatapan galak Sultan

"Nyapu sana, atau mau gue sapuin muka lo?" tanya Sultan ngegas

"Wehh! Santai aja dong Mas Sultan, hujan lo kemana mana noh!" Gisella menenggor bahu Sultan keras

"Heh Biji! Gak usah ikut campur lo! Mau gue sapuin juga muka lo?!" ucap Sultan membalas ucapan Gisella.

Mereka beradu tatapan garang, seakan tidak mau kalah satu sama lain sedangkan Gracia sudah mulai menyapu lantai dengan santai. Sejak Danu menceritakan bahwa cewek bernama Gracia songong dengan Ghares Abang-abangan yang diakuinya sendiri. Anak itu jadi selalu memandang tak suka Gracia.

"Gue liat-liat lo sensi mulu sama temen gue ya anying! Ada masalah ape lu! Lawan gue kalo berani! Cupu!" ucap Gisella memamerkan otot lenganya yang tidak besar.

"Emang kenapa?! Sibuk banget lo! Teman lo aja biasa aja!"

"Soalnya dia malas ngurusin cowo kelainan macam lo! Jadi biar gue jadi wakilnya! Kenapa? Lo kalah cakep ya dari teman gue?" tanyanya meledek

"Lo yang kelainan! Mana ada gue ngerasa kalah cakep goblok!  Engga waras! Secara gue ganteng gini terus juga kaya banget. Sesuailah sama nama gue SULTAN" ucap Sultan penuh penekanan di akhir katanya.

"Mulut lo kayak cewe! Kasian amat si Nala dapet modelan kayak lo!" ucap Gisella meledek.

Sultan mengepalkan tangan marah, pembahasan ini sudah melampaui batas dia tak suka jika ada yang membawa bawa kekasih nya. Tangannya mengepal menahan agar tidak bermain tangan dengan wanita.

"Wih-wihh! Udah udah cuy, Gisell pergi lo! Sebelum gue cipok disini" ancam Danu memonyongkan bibirnya

"Najis!" umpat Gisella lalu pergi dari kelas. Danu tertawa kencang ia hanya ingin mengusir Gisella tanpa menyakiti hatinya, tak ada maksud lain. Ya walaupun dia terkena semprot cewe itu

"Udah Bro, maklum cewe" ucap Danu menenangkan Sultan

Sultan menghembuskan nafas kasar lalu memandang kepergian Gisella dengan raut wajah kesal.

"Eh btw, Gracia? Lo pulang sekolah disuruh kumpulan eskul Renang di aula"ucap Danu teringat dengan ucapan Ghares

"Hah? Oh O-oke" balas Gracia bingung

"Datang lo! Awas aja engga dateng!" ucap Sultan sinis

"Udah anjing! Cewek itu! Cabut!" Danu merangkul bahu Sulam

Gracia memandang kepergian keduanya dengan tak suka. Apa apaan sih?! Perasaan dirinya tak membuat masalah apapun dengan mereka. Dasar tidak jelas!.

Melangkahkan kaki menyusul Gisella yang sedang menunggunya di kantin, karena dia belum sarapan juga jadi Gracia senang hati menyusul Gisella.

"Woy! Sini!" lambai Gisella mata Gracia memincing kala ada orang disebelah Gisella. Siapa itu?

Tak mau ambil pusing Gracia melangkah menuju meja itu.

"Wiihh siapa nih?" tanya Gracia terseyum ramah

"Oh iya! Kenalin Nala, temen gue juga" ucap Gisella memperkenalkan

Mereka berdua saling melempar senyum lalu kembali duduk

"Oh pacarnya Sultan itu?" tanya Gracia

"Iye"

"Kok kamu tau si Grac? Aku jadi malu" ucap Nala menutup wajah nya

"Hahaha, iya tadi engga sengaja denger dari Gisell"

"Pacar lo nyebelin bangat tau ngga! Putusin aja Nal, nanti gue kenalin sama Kak Marlio deh" ucap Gisella sebal

"Engga deh Sultan ganteng soalnya, lagian Kak Marlio mana mau sama aku coba?" ucap Nala menggaruk telinganya

"Bangsat lo Nal! Gue kira karena lo terlalu cinta eh karena ganteng" gelak tawa  Gisella terdengar nyaring

"Cinta juga sih. Sedikit hehe" Gracia ikut geleng geleng mendengar ucapan Nala yang tak bisa dipercaya itu

"Kasian Sultan Nal. Belajar cinta sama dia" ucap Gracia memberi saran

"Bohong Nal! Putusin aja si Sultan cowok lemes gitu" kompor Gisella pada Nala

"Aku lebih suka Kak Ghares si" ucap Nala pelan namun bisa didengar

"PARAH! BERENGSEK BANGET LO NAL!" teriak Gisella tak abis pikir

Temannya yang satu ini memang tidak ada otak, bagaimana bisa suka Ghares? Padahal kan Ghares dan Sultan seperti adik kakak, sangat dekat. Maksud Gisella bukan seperti itu. Dia hanya berharap Nala putus dari Sultan tapi tidak dengan bersama Ghares.

"Emang aku salah Grac? Orang hati aku pilih Kak Ghares bukan Sultan"

"Tau dah pusing gue" ucap Gracia ikut frustrasi

******

Jam pulang sekolah telah tiba banyak siswa dan siswi keluar dari kelasnya karena pelajaran terakhir telah usai.

Gracia bersiap-siap mengemas barang barangnya, hari ini ia ingin pulang lebih cepat dia mengkhawatirkan Renata. Sebab, Mayang—Dokter yang menanganinya bilang jika keadaan Renata memburuk pasca semalam.

"Heh! Lo engga lupakan, buat kumpulan eskul?" tanya Sultan yang melihat gerak gerik cewek itu

Astaga! Dia hampir lupa! Jika hari ini dia kumpulan maka dia tidak bisa melihat Renata lebih cepat dong?.

"Iya gue tau!" balas Gracia lalu meninggalkan Sultan sendirian

Anak baru itu terlalu tidak sopan dengannya yang notabe nya ketua kelas.

"Songong lo!" umpat Sultan berteriak agar Gracia bisa mendengarnya. Gracia hanya membalas jempol dengan tangan ke atas.

Namun, bukankah aneh jika dia diterima di eskul itu? Gracia tau perilaku nya sudah kurang ajar dengan Kakak kelasnya itu. Melemparkan kertas pada muka? Gracia terkekeh geli mengingat itu.

Betapa asemnya muka sang ketua Renang itu setelah Gracia melemparkan kertas diwajahnya.

Cih! Suruh siapa tidak meresponnya!.

Sesampainya di aula Gracia melihat perempuan berkepang yang ia kenal. Nala? Seperti nya dia.

"Nala!" Gracia memanggilnya, benar saja ternyata Nala!

"Haloo Grac! Kamu ngapain disini?" tanya Nala

"Oh gue kumpulan eskul. Kalo lo ngapain disini?" balas Gracia bingung

"Aku juga! Aku kumpulan eskul Renang"

"Loh?! Gue juga! Kalo gitu bareng Nal" ucap Gracia dengan semangat

"Boleh! Nanti aku mau kenalin kamu ke Ghares juga!"

Ghares? Seperti pernah mendengar namanya tapi dimana? Ohh.. Tapi bukan nama ketua renang itu kan? Mungkin hanya mirip. Semoga.

****

Aku boleh minta tolong? Kalo ada typo tolong tandain yaaa!

Vote smaa komen jangan lupaa! Hehe...

GRACIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang