Tidak mudah menjalankan semua rencana untuk mengembalikan perusahaan ke tangan mereka. Sinbi nyaris menyerah setelah kakeknya meninggal dan ingin kabur saja. Tapi tekad kuat dari kakaknya membuat dia bertahan.
Dan disinilah dia sekarang. Duduk bersama kakaknya melawan Taecyeon di persidangan. Setelah melewati persidangan yang cukup panjang. Akhirnya hakim menjatuhkan hukuman 10 tahun untuk Taecyeon dan menyita semua hartanya yang tersisa.
"Apakah kita menang? Apa kita bebas sekarang?."tanya Eunha masih tak percaya
"Eonni..."
"Aku tidak perlu menjadi Eunbi lagi?."
Sinbi mengangguk sebagai jawaban.
"Gomawo Sinbi-ya..."Eunha memeluk Sinbi sambil membisikan kalimat terimakasih
"Sebelum berterimakasih padaku, eonni harus berterimakasih pada dirimu sendiri. Kau melewati hari-hari yang berat dengan berpura-pura baik padanya. Terimakasih eonni sudah bertahan."
Eunha menangis mendengar itu, dia merasa terharu dengan perlakuan Sinbi. Padahal tidak terhitung berapa banyak dia membantah Sinbi dan membuat adiknya itu sakit hati. Tapi adiknya ini tetap berada disampingnya sampai semuanya selesai.
S
K
I
I
P"Jinjja eonni... keras kepala Eunbi masih menempel didirimu. Kusarankan kau pergi ke psikiater."kesal Sinbi karena kakaknya kembali keras kepala dan tidak ingin pulang.
"Kau lihat sendiri ruangan ini. Banyak pekerjaan yang harus aku selesaikan."balas Eunha
"Aku pulang besok."
"Katakan pada appa dan eomma kalau aku sibuk."
"Lebih tepatnya sok sibuk. Padahal kau bisa menyerahkan semuanya pada Jeno."
"Pimpinan disini masih aku!."
******
Sinbi masih terlihat kesal, tapi dia harus segera menyelesaikan semua pengiriman barang-barangnya.
"Sudah semuanya?."tanya Krystal
"Ini paket terakhir."jawab Sinbi"Sepertinya kau tidak akan kembali kesini."tebak Krystal
"Anni, aku akan kembali dan menjemput si keras kepala itu!."bantah Sinbi masih kesalKrystal terkekeh mendengarnya, "Kakakmu masih mengumpulkan keberanian. Maklumi dia sekali lagi."
"Keberanian apalagi?."
"Benar juga, kau tidak tahu."
"Wae?."
"Kalau aku cerita. Jangan paksa kakakmu lagi."
"Memangnya kenapa?.""Ayah dan ibumu pernah datang kemari, saat itu kau masih di rawat di rumah sakit karena kejadian di bandara. Eunha mengusir mereka untuk mendapatkan kesepakatan bersama Taecyeon dan membebaskanmu."
Sinbi terdiam mendengar itu. Dia sadar satu hal sekarang, pantas saja Taecyeon tidak memperdulikannya. Itu karena Eunha sudah menjaminnya. Dia jadi merasa bersalah kalau sudah seperti ini.
"Nanti, setelah Eunha pulang. Bicaralah lagi dengannya."
"Kenapa eonni tidak pernah menceritakannya padaku?."
"Dia tidak ingin membuatmu khawatir."******
"Acara radioku baru selesai dan akan pulang ke dorm sebentar lagi. Eomma juga istirahatlah. Aku belum bisa pulang karena besoknya ada syuting. Aku pulang paling telat Lusa."
Umji mengirim pesan pada ibunya, dia kemudian terdiam sambil menatap cermin di depannya. Dia terkadang lelah ketika harus menanggapi ibunya yang selalu mengirim pesan agar memberi kabar. Tapi dia tetap melakukannya karena tidak ingin halusinasi ibunya kambuh lagi.