"Kalau bernyanyi hanya untukku saja, bagaimana?."
"Nde?."
YuMji mati-matian menahan tawanya, apa Yejoon sedang berusaha mendekati kakak mereka saat ini?.
Lalu Yejoon pura-pura tertawa, dan mengatakan kalau dia hanya bercanda. Eunha mengangguk paham, mana mungkin juga Yejoon menyukainya?.
"Sayang, aku merasa perutku sakit."ujar Umji memulai aktingnya dan menatap Yuju
"Mau eonni antar ke ruang tunggu tadi?."tanya Eunha dengan sigap
"Anni, eonni disini saja. Aku ingin bersama oppa."tolak Umji
Yuju langsung berdiri dan memapah Umji pergi dari meja mereka.
******
"Noona dijemput oleh pria itu?."tanya Yejoon ketika kakaknya menolak pulang bersamanya
"Dia punya nama Yejoon-ah. Pergilah, Eunha sudah menunggumu di lobi.
Yejoon selain canggung harus berdua bersama Eunha di mobil. Dia juga khawatir meninggalkan kakaknya ini.
"Aku tidak peduli nama pria itu. Tapi sungguh dia akan menjemputmu, noona?."
"Aku sungguh-sungguh menjemputnya. Sampai kapan kau curiga padaku? Kau berlebihan daripada Yerim."tegur seorang pria yang tiba-tiba datang menghampiri mereka
Yejoon mendelik tidak suka, tapi akhirnya dia pergi meninggalkan kakaknya bersama pria itu. Mau tidak mau, dia melakukan itu karena tatapan kakaknya yang sudah memohon.
"Jadi pria itu kekasih eonni?."tanya Eunha saat Yejoon menghampirinya dan melihat Seohyun berjalan lambat di belakang Yejoon bersama seorang pria
"Ck.. mereka bukan sepasang kekasih. Ayo kita pergi."
Eunha terkekeh pelan dan kemudian mengikuti Yejoon untuk ke mobilnya.
"Apa pria itu tidak baik?."tanya Eunha lagi, mereka sudah di dalam mobil dan akan pergi
"Entahlah."Sambil menjalankan mobilnya Yejoon tampak acuh menjelaskan tentang pria itu.
"Dia salah satu wali dari murid yang diajar oleh noona. Mungkin dia tertarik pada kakakku, tapi dia 10 tahun lebih muda darinya. Keluarganya juga dari keluarga terpandang. Itu seperti tidak mungkin. Aku tidak ingin kakakku dilecehkan oleh keluarga pria itu nanti."
"Dia duda?."
"Nde, kalau dia pria beristri, sudah aku pukul sampai babak belur."Eunha tersenyum mendengar sepeduli apa Yejoon pada kakaknya.
"Yejoon-ah, bisa kita putar balik."pinta Eunha setelah mendapat pesan dari seseorang
"Apa ada barang yang tertinggal?."
"Anni... Jackson, dia baru datang. Kasihan dia."
"Jackson?."
"Nde."
"Geurae, ayo kita putar balik."Mereka kembali ke hotel, dan mendapati Jackson ada di lobi. Hati Yejoon sedikit tercubit saat melihat Eunha dan Jackson berpelukan. Tapi dia menahan rasa kesalnya, karena beranggapan itu mungkin gaya amerika untuk saling menyapa
"Kenapa kau terlambat?."
"Pesawatku delay. Jadi acaranya sudah selesai?."
"Nde. Tapi kami akan makan malam bersama di restoran adik iparku. Jadi kau ikut kami saja kesana sekarang.""Yejoon-ah. Tidak apa-apa Jackson ikut kita 'kan?."
"Tidak apa-apa. Ayo kita pergi."Sesampainya di restoran...
"Kemana saja? Aku kira kau tidak jadi datang?."tanya Sinbi saat kakaknya datang bersama Jackson
Sinbi juga memeluk Jackson, dan membuat Yejoon semakin yakin itu adalah gaya Amerika. Jadi dia tidak perlu khawatir berlebihan tentang perasaan Eunha.