"Oppa, aku menunggumu di cafe depan kantormu."
Yejoon buru-buru membereskan meja kerjanya setelah membaca pesan dari Eunha.
"Mobilku mogok, kenapa kemari?. Dan hujan cukup lebat juga."
"Itu sebabnya aku menjemputmu, oppa. Aku pesan cake ini untukmu, makanlah."
Yejoon tak bisa marah lama-lama pada Eunha. Dia duduk di depan Eunha, lalu memakan kue itu.
"Habis ini kita ke rumah orangtuamu, oppa."
"Untuk apa?."
"Tadi aku dan eomma memasak. Aku jadi ingin makan malam bersama keluargamu."Yejoon terlihat bingung, dia tidak ingin Eunha terluka karena sikap ibunya.
"Aku ingin dekat dengan ibumu, boleh 'kan?."
"Tentu saja boleh, tapi aku takut kamu terluka."
"Tidak apa-apa, aku ini lebih kuat daripada yang kamu bayangkan.""Majja, aku percaya kamu sangat kuat, Eunha."
Mereka keluar dari cafe dan berjalan bersama di bawah payung sama.
"Dimana mobilmu?."
"Disana.""Menyetir saat hujan itu bahaya."
"Aku sudah punya Sim."Yejoon tahu itu, tapi keterampilan Eunha dalam mengemudi biasa saja dan cenderung membuat dia khawatir. Itulah sebabnya kenapa Yejoon lebih suka mengantar-jemput kekasihnya.
"Yerim, hanya kau yang ada di rumah?. Noona dimana?."tanya Yejoon saat mereka sampai dan hanya mendapati keponakannya saja
"Eomma masih dirumah Inwoo appa. Mina katanya sakit."
"Appa? Kau memanggilnya appa?."
"Samchon, mereka sudah bertunangan. Kau masih saja seperti ini."
"Ck, terserahlah..."
"Eonni, kau datang lagi."sambut Yerim saat melihat Eunha yang berada di belakang pamannya
"Aku akan sering datang, semoga kau tidak bosan."balas Eunha sambil memeluk Yerim sebentar
"Jinjja... eonni, kita bisa melakukan banyak hal bersama. Kenapa tidak sekalian menginap saja?. Kita bisa piyama party."Yerim bersemangat
"Aniya, jangan merebut kekasihku!."
"Samchon... kenapa kau menyebalkan? Posesif sekali, heran."Yejoon dan Yerim jadi sedikit bertengkar.
"Yerim-ah, eonni membawa makan malam. Bisa temani eonni menghangatkannya sebentar."ajak Eunha agar mereka berhenti bertengkar
"Nde, ke sebelah sini eonni. Tadinya aku akan pesan makanan, untung saja kalian keburu datang. Jadi aku tidak perlu memesan."cerocos Yerim
"Apa eomma di kamarnya?."
"Nde..."Yejoon ke kamar ibunya, dia menuntun ibunya keluar kamar dan membawanya ke meja makan.
"Kenapa dia disini dan membuat dapurku berantakan?."tanya eomma Jung saat melihat Eunha yang sibuk di dapurnya
"Eomma, jebal. Eunha hanya ingin dekat denganmu. Nanti aku yang akan membersihkan semuanya."bisik Yejoon memohon
"Kenapa kau? Biarkan saja dia yang membersihkannya!."
Eomma Jung akan kembali ke kamarnya, tapi Yerim yang melihat itu langsung buru-buru menghampiri neneknya.
"Halmoni, ternyata saldo rekeningku habis. Untung saja eonni datang membawakan kita makanan. Kita makan ini saja. Eomma sejak tadi tidak bisa dihubungi, jadi aku tidak punya uang sekarang."bujuk Yerim sedikit berbohong
"Kamu bisa minta pada Halmoni, sayang."
"Masakan eonni enak. Aku sudah mencoba. Kita makan ini saja, halmoni.."