Don't be silent reader.
💐
"Mommy!"
"Ish! Suala ciapa cih! Pagi pagi aja uda teliak!"
Mark bangun dengan wajah bantalnya, tak lupa membangunkan Hendery dan San juga untuk melihat siapa yang datang berkunjung ke rumah mereka.
"Kau lagi??!"
Mark menarik pergelangan tangan Koeun hingga bocah itu hampir jatuh. Ia menolak Koeun ke luar.
"Dengal yaa! selagi kau beyum membayal semua mainan yang telah kau hanculkan, jangan beltemu lagi dengan mommy ku!"
Mark menutup pintu dengan keras. Ia pun mendengar suara tangis bocah itu.
Hiks
"Apacih! Ditolak gitu aja nangis! Dacal cewe manja!"
Mark kembali ke kamar dengan Hendery dan San yang sentiasa mengikutinya kemana pun ia pergi. Mark bagaikan ketua yang memimpin mereka (ketua guild eyfeyf).
Taeyong berjalan ke arah pintu apabila ia mendengar suara tangisan. Ketika ia membuka pintu, ia terkejut melihat Koeun yang berada di sana sambil berusaha untuk menutup wajahnya yang sembab.
"Hey, Koeun. Ada apa? Kenapa menangis?" Soal Taeyong sambil membawa Koeun masuk ke dalam.
"Malk dan temannya mengusilku.."
Koeun bercerita ke Taeyong dari awal hingga akhir tak lupa menambahkan sedikit perasa agar Taeyong mempercayai ceritanya dan memarahi Mark.
"Kau liyat kan? Dia ngadu ke mommy. Emang cewe capel!"
"Iya! Maca dia biyang ke aunty kalo kita nginjak kakinya!"
Koeun menuduh bahwa Mark dan teman temannya menginjak kakinya, lalu menolaknya hingga jatuh. Mark dan teman temannya tidak bisa menerima dituduh seperti itu.
"Mark!"
Habis sudah riwayat Mark. Mulai hari ini, Koeun itu rivalnya sehingga kapan pun!
💐
5 years later
Mark sudah menginjak umur delapan tahun dan adiknya, Jeno sudah menginjak umur lima tahun.
Adik Hendery dan San juga telah lahir, namanya Haechan. Dan Mark sangat menyukainya kerana wajahnya yang cantik dan polos.
Bergitu juga dengan anak Winwin dan Yuta yang telah lahir, Jaemin. Ia sangat rapat dengan Jeno.
"Mommy! Kapan aunty Ten menginap??"
Taeyong yang sedang membaca majalah itu menoleh ke arah Mark yang duduk disampingnya sambil menatap kearah Taeyong dengan mata yang berbinar
"Mungkin minggu hadapan..?"
Mark mengangguk lalu meminta ijin kepada Taeyong untuk mengajak Jeno bermain di halaman rumah mereka.
"Jeno, hyung bakal kejar kamu dahulu. Terus gantian ya kamu yang mengejar hyung?"
Jeno mengangguk setuju lalu berlari menjauh dari Mark.
Tiba tiba, dirinya terlanggar seorang bocah cewe yang seumuran kakaknya, Mark.
Mark yang melihat itu menghela nafasnya.

ANDA SEDANG MEMBACA
WithOut You
RomanceKehidupan Lee / Jung Taeyong bersama Jung Minhyung dan Jung Jeno tanpa Jung Jaehyun