"Bangun Mark, Jeno." Taeyong membangunkan kedua putranya yang masih menutup mata mereka.
"Sampai kapan kalian akan berada di kasur? Bangun atau tiada makanan sama sekali pagi ini."
Mendengar ancaman dari ibunya, mereka berdua dengan segera berdiri walaupun mata masih menahan kantuk lalu berjalan ke arah kamar mandi yang berada di kamar itu.
"Mark dan Jeno sudah bangun, Tae?" Taeyong mengangguk lalu mengajak Jaehyun agar menunggu kedua anak mereka di meja makan.
"Pagi mommy, daddy!" Mereka berdua menoleh ke arah bocah yang berlari ke arah mereka.
"Dimana Jeno?"
"Dia masih mandi, mom."
"Ayo, duduk di samping daddy."
Mark awalnya terlihat ragu namun ketika melihat senyuman Taeyong, ia mulai mendudukkan dirinya di samping Jaehyun.
"Pagi!"
Jeno berjalan ke arah mereka dengan senyuman yang menghiasi wajahnya. Dan jangan lupakan eye smile miliknya yang berada di wajahnya.
Taeyong hanya memasak nasi goreng kimchi pagi ini. Ia terbangun kesiangan membuatkan ia tidak punya masa untuk memasak makanan lain.
"Kalian ingin keluar tidak?" Ajak Jaehyun kepada istri dan kedua anaknya. Mereka bertiga menoleh ke arah Jaehyun dengan tatapan berbinar.
"Beneran??!"
"Serius daddy?!"
"Daddy tidak berbohong??!"
Jaehyun tersenyum lalu kelihat dimple di pipi miliknya.
"Iya."
Mereka bertiga berteriak kesenangan membuatkan Jaehyun mengeluarkan tawanya kerna reaksi istri dan anaknya yang SANGAT gemas baginya.
💐
"Mommy! Daddy! Mark ingin itu!" Mark menunjukkan ke arah sebuah toko mainan dengan mata yang menatap memohon pada Taeyong dan juga Jaehyun.
"Mark, kau sudah mempunyai banyak mainan." Taeyong memperingati Mark agar Mark membatalkan niatnya itu. Jeno hanya melihat kedua orang itu sambil memakan es krim yang berada di tangannya.
"Tapi aku ingin itu, Mom!" Mark masih kukuh dengan pendiriannya.
"Jung Minhyung!" Orang yang berada di sekitar menatap ke arah mereka dengan tatapan bingung.
Sementara itu, Taeyong tidak memperdulikan pandangan orang yang berada di sekitar mereka. Ia memandang Mark dengan wajah marah.
"Mommy bilang kau sudah mempunyai banyak mainan! Apa kau tidak mengerti!"
Mark menahan tangisannya apabila mendengar bentakkan Taeyong. Ini pertama kalinya Taeyong marah padanya. Jaehyun yang melihat itu segera memeluk Mark.
"Daddy akan membelikan mu mainan itu."
Taeyong menatap tajam ke arah Jaehyun yang masih memeluk Mark.
"Jangan memanjakannya, Jaehyun."
"Hanya satu, Taeyong."
Daripada memarahi kedua pasangan ayah dan anak ini, ia menarik Jeno untuk pulang ke rumah meninggalkan Mark dan Jaehyun di sana.
💐
Taeyong marah. Ya, sangat marah. Ia tidak turun sekali pun ke bawah atau keluar dari kamar. Jeno tidur bareng Taeyong semenjak pulang dari pusat pembelanjaan tadi. Taeyong sempat mengambil beberapa helai baju Jeno sebelum Jaehyun dan Mark pulang ke rumah.
Taeyong juga sempat berhenti di supermarket yang berada di jalan. Ia membeli beberapa makanan untuk di makan di kamar. Ia sudah set di fikirannya agar tidak keluar dari kamar. Ia sangat marah kepada Jaehyun yang memanjakan Mark dan Mark yang ingin mainan.
Jaehyun hanya memesan makanan kerna ia tidak tahu cara untuk memasak. Bahkan mie instan sahaja ia tidak tahu caranya.
Kamar yang Taeyong dan Jeno tidur itu kamar tetamu yang tidak digunakan. Untung kamar itu mempunyai kamar mandi, jadi mereka tidak usah keluar.
"Kau ingin sayang?" Taeyong memberikan roti kepada Jeno yang baru keluar dari kamar mandi untuk membasuh wajahnya.
Jeno mengangguk lalu duduk di samping Taeyong. Taeyong memperhatikan Jeno yang makan dengan tenang.
Tok tok tok
"Sayang."
Taeyong menghela nafasnya. Ia sudah tahu Jaehyun pasti akan datang ke setiap kamar dan mengetuk pintu.
"Mom, da-"
Taeyong membekap mulut Jeno, ia tidak ingin Jaehyun mengetahui mereka berada di kamar itu.
Tok tok tok
"Sayang? Apa kau ada di dalam? Jeno, jawab daddy." Taeyong menggelengkan wajahnya apabila Jeno ingin menjawab bahwa mereka berada di kamar itu.
Akhirnya Jaehyun pergi juga untuk mengetuk pintu kamar yang lain. Ingin bagaimana lagi? Mansionnya memiliki kamar yang banyak.
Ia sedikit kesusahan mencari keberadaan Taeyong dan Jeno sebenarnya. Tetapi demi memujuk Taeyong yang sedang marah itu, ia sanggup!
💐
"Sayang, aku tau kau berada di kamar ini bukan?" Taeyong membulatkan matanya. Bagaimana bisa Jaehyun mengetahui keberadaan mereka?
"Sayang, jangan lupa bahwa mansion ku ini mempunyai cctv." Oh, ia hampir lupa akan hal itu.
Taeyong meninggalkan Jeno yang masih tidur lalu berjalan ke arah pintu.
Cklek
"Apa?"
Jaehyun memeluk tubuh Taeyong lalu mencium pipi milik Taeyong.
"Kenapa kau pindah kamar?"
"Aku kesal, kau memanjakan Mark."
Jaehyun terkekeh melihat wajah cemberut Taeyong.
"Tidak apa-apa, ia anakku. Aku sudah lama tidak bertemu dengannya."
"Tetap saja! Jangan memanjakannya, kau tau bocah itu semakin nakal jika bertambah usia! Aku merindui Mark yang menurut."
💐
728. Gue rajin kok tapi votenya dikit. Jadi males

ANDA SEDANG MEMBACA
WithOut You
عاطفيةKehidupan Lee / Jung Taeyong bersama Jung Minhyung dan Jung Jeno tanpa Jung Jaehyun