"Levi aku--"
Rhea diam membeku saat melihat Levi sedang di kerumuni dua wanita telanjang. Kegiatan erotis yang dilakukan oleh 3 orang itu terlihat jelas di mata Rhea.
Kemudian ia terbangun di pagi hari dengan perasaan hampa.
"Kurang ajar! Mimpi itu lagi?"
Sudah beberapa hari belakangan Rhea bermimpi seperti itu. Tidak selalu sama, tapi intinya hanya 'Levi berhubungan tubuh dengan wanita lain.'
Ini jatuhnya dia sedang mimpi basah punya Levi atau bagaimana ini? Rhea tak mengerti. Hal ini terjadi setelah malam itu, malam dimana Levi berkata jika dirinya adalah urusannya.
Persetan! Setelah malam itu tidak terjadi apa-apa, Levi tetap diam dan membiarkannya.
"Lama-lama kubunuh juga si kampret itu!" Maki Rhea.
Sang gadis langsung pergi ke kamar mandi dan melakukan bersih-bersih rutinannya. Sialnya ia masih terbayang dengan mimpi aneh yang sekarang ia namai mimpi buruk.
Bisa-bisanya ia memimpikan hal erotis orang lain. Jika Rhea pikirkan lagi, mimpi itu seperti tanda bahwa Levi memang normal. Ia harus bersyukur bukan?
"Huh.. Persetan." Umpat Rhea lagi mengunyah roti sarapannya dengan kasar. Ia berjalan di lorong kampus dengan malas.
"Hai," Sapa seseorang yang berdiri di sampingnya.
"Hai Eren. Kau baru datang?"
"Iya, kau sudah mengerjakan tugas?"
Tubuh Rhea menegang, "Tugas?"
Eren tertawa karena berhasil mengerjai Rhea. Gadis itu langsung merengut dan memukuli Eren beberapa kali.
Namun secara bersamaan mata Rhea menangkap sosok yang selama ini muncul dalam mimpinya tanpa izin.
Levi sedang duduk bersama seorang perempuan yang sedang belajar. Hal menyebalkan lainnya adalah, Rhea jadi mengingat mimpi-mimpi aneh itu, kembali mengingat tubuh telanjang Levi dengan wanita asing itu.
Sekarang Rhea seperti sedang merealisasikan mimpinya. Matanya jadi seperti orang cabul saja, Rhea benci ini. Dulu saat ia bermimpi Levi berhubungan badan dengan sesama jenis ia tak setertarik itu. Tapi lihat sekarang. Ia bahkan tergoda dengan lengan Levi yang berurat itu.
Tubuhnya menegang, seketika ia merasa haus sampai menelan ludahnya kasar.
"Mau sampai kapan kita menatapnya?"
Tubuh Rhea terjengit, ia lupa jika masih ada Eren bersamanya. "A-ayo pergi." Ajak Rhea mengajak Eren melanjutkan perjalanan mereka.
Rhea jadi malas bertemu Levi untuk akhir akhir ini setelah memimpikan Levi. Demi tuhan, matanya tidak bisa di ajak kompromi, dia persis seperti orang cabul.
Jika kembali diingat, mungkin karena beberapa kali ia mengusir Levi adalah kunci mengapa pria itu tak lagi mau menghampirinya.
Bagaimana ia tidak mengusirnya, mata cabulnya itu terus saja kalap untuk menelanjangi Levi yang sedang duduk, berdiri, atau kegiatan apapun yang sedang pria itu lakukan saat itu.
Apalagi sesuatu di antara selangkangan Levi yang masih Rhea ingat betapa panjang dan besarnya sesuatu milik Levi itu.
Dan fix, ia menjadi cabul sekarang.
{Are You Gay?}
"Terima kasih Levi-senpai sudah membatu saya belajar."
"Terkahir."
"Apa?"
"Hari ini adalah yang terakhir." Ucap Levi menjadi akhir dari percakapan mereka.
Pria itu menghembuskan nafasnya kasar. Ia jadi merasa mudah lelah sekarang. Apa karena akhir-akhir ini ia berpikir terlalu keras.
Rhea.
Levi sadar jika ia memiliki obsesi yang mengerikan sekarang. Bercinta dengan Rhea. Hal bodoh yang entah sejak kapan hinggap di pikirannya.
Apa ini sebuah karma karena mengerjai anak itu?
Entahlah, setelah puas berfantasi dengan Rhea, Levi merasa bersalah kepada keluarga Rhea. Bagaimanapun, awal mulanya hubungan mereka tidak seperti ini.
Kaki Levi berhenti, tepat di depan kelas Rhea. Gadis itu tampak serius mencatat materi.
"Shit!" Umpat Levi lirih saat matanya melihat Eren dengan santainya bersandar pada bahu Rhea. Bahkan sang pemilik bahu diam saja.
Levi merasa kalah telak, ia saja jarang bermanja-manja pada Rhea tapi lihat kelakuan si gondrong itu membuat Levi naik pitam seketika.
Tunggu, apa semua ini?
Perasaan khawatir, cemburu dan obsesi ingin memiliki. Cinta ya?
Levi kembali melanjutkan langkahnya. Kenapa dirinya begitu peduli pada Rhea? kenapa ia merasa tidak nyaman akhir-akhir ini?
Merasa ada yang hilang.
Kenapa ia merasa begitu kesal dengan rumor Rhea dan Eren, kenapa fantasinya hanya dipenuhi oleh Rhea. Dari dulu hingga sekarang.
Levi mengangkat sudut bibirnya geli, "Sial, aku mencintainya."
To be continue
KAMU SEDANG MEMBACA
LA The Series : Are You Gay?
FanfictionRhea dan Levi sudah bersahabat sejak lama. Keduanya sama-sama memutuskan untuk singel karena alasan masing-masing. Tapi perasaan Rhea hancur setelah mendengar sahabatnya mengakui dirinya Gay? Karena Levi sudah menjaganya sangat baik selama kuliah...