... Apa Kuon benar-benar menyeringai? Eh, tidak mungkin. Itu pasti sekedar imajinasiku. Sebaiknya aku tak terlalu memikirkannya, karena sekarang adalah giliranku!
» Formasi Terakhir: Isagi, Bachira, [Name]
"Hei, Meguru, Yoichi. Kalian sudah tahu, kan, apa yang harus dilakukan? Hentikan momentum mereka dengan sebuah gol!"
"Siap, bos!"
Pertandingan kemudian kembali berjalan, dimulai dengan umpan bola yang diserahkan oleh Isagi pada [Name] demi mencegah blokade dari Keisuke. Sayangnya sedetik setelah mendapat operan bola, [Name] menyadari hentakan-hentakan kaki yang mendekat padanya dengan tempo cepat, membuatnya tak punya pilihan lain selain mengumpankan bolanya pada Bachira.
Oke, karena Yoichi adalah pivotnya, tugasku dan Meguru adalah untuk menembus pertahanan lawan. Untuk dribble akan kuserahkan pada Meguru, karena kemungkinanku melewati orang-orang ini sangat kecil... Eh, tunggu!
Niat awalnya memang mengoperkannya pada Bachira, tapi kakinya malah menarik bola itu ke belakang dan mengumpankannya. "Yoichi, ambil bolanya!"
Isagi menggunakan kakinya untuk melakukan stopping pada bola yang diberikan [Name]. Sepertinya Isagi juga sadar kalau Tim W mengetahui taktik pivot yang mereka pakai. Buktinya, mereka langsung memusatkan blok mereka pada Bachira dan [Name], tak memberi mereka ruang untuk bergerak membantu Isagi.
"Menyingkir dariku!" Taktik ini baru saja mereka lihat, tapi kenapa otak mereka bisa menyerapnya dengan cepat?! Senjata-senjata kami menjadi tak berguna!
Tak ingin membuang waktu lebih lama, Junichi segera mengambil tindakan dan mencuri bola dari Isagi yang masih terperangah. Ia dan Keisuke berlari berdampingan membawa bola, mendekati gawang.
Tak mungkin! Bagaimana bisa mereka mengetahui taktik yang kami gunakan? Satu-satunya jawaban yang masuk akal... Seseorang menyabotase kami.
Potret seringai Kuon terlintas di kepala [Name].
Kuon...? Ia memang tampak mencurigakan sejak kemarin. Tapi jika memang Kuon menyengajakan hal ini, apa keuntungan yang ia dapat? Ia masih termasuk dalam Tim Z, dan jika Tim Z kalah- Oh, tunggu sebentar.
'... Ia mengincar posisi pemain dengan gol terbanyak dalam satu tim!' Jika diingat-ingat lagi, sekarang Kuon-lah pencetak gol terbanyak di Tim Z, dengan gol sebanyak 3 kali. Setelah melampaui jumlah gol yang [Name] cetak, Kuon mengamankan posisinya!
[Name] menggeleng-gelengkan kepalanya, menghapus distraksi pada pikirannya. Ia kembali fokus berlari, berkeinginan untuk menghentikan Kuon. 'Keisuke pasti sengaja memberi Kuon bola itu...!'
Sialnya, Kuon sudah melompat sebelum [Name] bisa menghalanginya. Bola yang disundul oleh Kuon, bukannya mengarah ke belakang untuk menjauhkannya dari gawang, tapi malah diberikan pada Junichi yang berdiri di area tanpa penjagaan.
Sudah kuduga, ia sengaja membelokkannya!
Sepakan Junichi berhasil melayangkan bolanya masuk ke dalam gawang. Iemon gagal memblokir serangannya, dan ini berujung pada pencetakan gol ketiga bagi Tim W...
'Team W (3-3) Team Z'
[Name] dan Isagi menghampiri Kuon, ingin memastikan dugaan-dugaan mereka.
"Kuon... Apa kau... mengkhianati kami...? Mengkhianati Tim Z?" Kuon menengadah, melihat Isagi dengan ekspresi santainya. Ternyata benar, Kuon... benar-benar mengkhianati Tim Z. Ia meninggalkan rekan-rekannya untuk keinginan yang terlampau egois.
"Itu benaaar~!" Keisuke dan Junichi menampakkan batang hidungnya di belakang Isagi, berniat untuk mengikut-campuri urusan Tim Z.
Keduanya menyeringai, memanas-manasi mereka. "Kau ketahuan, ayo mengakulah~"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐑𝐄𝐌𝐀𝐈𝐍⭒Blue Lock x M!Reader
Fanfic→ remake di book sebelah, book ini di drop. Sepakbola - salah satu di antara banyaknya permainan yang mementingkan solidaritas antarpemain. Walaupun begitu, tampaknya pernyataan ini tak berlaku bagi Jepang. Jepang awalnya juga menjadikan solidaritas...