"Hey, Reo. Berapa gol lagi sampai aku bisa bersantai?"
Saat ini, Tim Z sudah hampir menyerah. Spirit berjuang mereka lenyap begitu saja. Hal ini tentu menguntungkan bagi Tim V, karena kekuatan Tim Z melemah secara perlahan karena kehilangan semangat.
"Kupikir sudah cukup, mereka seperti sudah menyerah. Mereka terlihat seperti orang-orang yang kita kalahkan sebelumnya."
"Kupikir karena melawan serangan hebat kita, kita telah menghamburkan semangat mereka."
"Yang benar 'menghancurkan' semangat mereka, Zantetsu bodoh!"
Wah, bisa-bisanya mereka bersantai setelah menghancurkan semangat tim lawan. Tim kuat memang beda.
[Name] sendiri sedikit terguncang akan keadaan mereka saat ini, namun ia kembali bangkit dan berteriak, "Hoi, jangan pasang wajah seakan hidup kalian akan berakhir sampai disini! Kita masih punya banyak waktu, tahu? Ayolah, apa gunanya jika hanya satu atau dua orang yang berusaha sekarang?! Kalian hanya perlu yakin pada diri kalian sendiri! Dorong batas kalian melebihi puncaknya! Kita masih belum kalah!"
Satu paragraf itu sedikit demi sedikit membangkitkan kembali apa yang dirampas dari mereka - semangat juang. Yah, tidak untuk Bachira yang sedari tadi semangatnya belum pudar...
"Bagus! Sungguh bagus! Akhirnya ada hal menarik untuk dilakukan."
Pupil pada netra biru laut Isagi mengecil. "Bachira? Apa yang kau katakan?"
"Hmm? Maksudku, bukankah mereka sangat hebat? Maksudku mereka bertiga!"
"Huh? Tapi kita tertinggal... 1-3... Dan jika terus seperti ini maka kesempatan kita..."
Raut wajah Bachira yang ceria berubah drastis. "Ayolah Isagi... Jangan bilang kau takut?"
Meguru-?
"Tak ada yang namanya pertahanan sempurna yang tak bisa ditembus. Hanya saja gawang mereka sangatlah spesial. Bukankah itu jadi lebih mudah? Kau tahu, karena kita sama seperti mereka... Jadi selama kita spesial, kita bisa melakukannya!"
Ah... Apakah itu kondisi flow? Matanya lebih... Bagaimana aku menjelaskannya?... Sama seperti Chigiri kala itu.
[Name] mengingat kembali momen di pertandingan mereka melawan Tim W, tapi dengan cepat menggelengkan kepalanya. 'Apa yang kupikirkan? Di pertandingan kali ini, aku berbeda! Aku telah berubah!'
Ia menghirup nafas panjang dan mengeluarkannya, menenangkan diri. [Name] kembali fokus pada pertandingan yang dimana sekarang Bachira menerima operan dari Isagi karena jalurnya diblok oleh Nagi.
"Monster yang ada dalam diriku bilang, mereka yang sedang terdesak adalah mereka yang berjuang mati-matian. Jadi nantinya mereka bisa membalikkan keadaan!"
*deg!*
Apa yang [Name] dengar dari Bachira berhasil memetik sebuah senar dalam hatinya. 'Meguru benar! Kami memang berada di ujung tanduk, tapi itu tak berarti tak ada jalan untuk kembali, kan? Kami pasti bisa.'
Bachira yang dalam mode flow berlari dengan kencangnya sembari membawa bola, tetapi Reo sudah melihat pergerakannya dan menghalangi jalurnya. "Yah, bukankah ini menarik? Datanglah, Bachira Meguru!!"
"Oooh, dinding untuk dihancurkan!!"
1 on 1. Dribbler melawan dribbler. Melihatnya saja sudah mampu menaikkan adrenalin seseorang. Tapi tentu, kemampuan seseorang kala memasuki mode flow meningkat secara signifikan dan mampu membuat lawannya kewalahan, walaupun lawannya kuat sekalipun.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐑𝐄𝐌𝐀𝐈𝐍⭒Blue Lock x M!Reader
Hayran Kurgu→ remake di book sebelah, book ini di drop. Sepakbola - salah satu di antara banyaknya permainan yang mementingkan solidaritas antarpemain. Walaupun begitu, tampaknya pernyataan ini tak berlaku bagi Jepang. Jepang awalnya juga menjadikan solidaritas...