031.
《》
Matanya mengerjab pelan menyesuaikan cahaya yang masuk ke rentinanya. Mengulas senyum tipis ketika merasa untaian rambut yang menusuk lehernya.
"Erlang, aku mau bangun duluan," ucap Ivy lembut sambil menepuk pelan lengan suaminya yang asik memeluk dirinya.
Tak membalas, cowok tersebut malah asik mendusel di leher istrinya. "Masih mau manja-manjaan."
"Ish... hari ini udah mulai sekolah loh, aku mau masak dulu. Manja-manjaannya nanti pas pulang sekolah."
"Lama."
Ivy memukul lengan Erlang kuat sampai cowok itu merintih kemudian menangis dengan wajah menggemaskan.
"Huwaaa... Ivy gak sayang sama aku," Ivy menganga.
Bagaimana bisa cowok dingin dan sangar ini bertingkah seperti anak kecil karena ia pukul sekali. Apalagi ia menendang-nendang bantal di atas kasur sampai kamar yang rapi kini terbengkalai.
"Erlang, ngapain sih?"
"Hiks... sweetie jahat. Masa aku dipukul?!" Ivy memijit pelipisnya melihat air mata buaya suaminya.
"Terserah kamu deh, sapa suruh," masih pagi Erlang sudah memancing emosinya.
Bangkit sambil mengumpulkan bantal yang berserakan lalu meletakannya di sofa kemudian pergi keluar begitu saja meninggalkan Erlang yang masih menangis.
"Huwaaa... jahat jahat!! Aku ditinggalin!" Erlang berteriak.
"Erlangga sayang! Kalo aku selesai masak kamunya udah rapi sama seragamnya ya!" Ivy menyembulkan kepalanya di pintu.
"Gak mau! Maunya kamu!"
"Sayang, kamu gak mau kan ntar malam aku tidur di kamar sebelah?" Ivy menekan setiap katanya.
Erlang yang menangis lantas berhenti lalu mengangguk patuh.
'Dari pada gak dikelonin bini, kan gak enak,' batin cowok kekar itu.
"Nice baby! Sekarang siap-siap!"
Senyum Erlang mengembang mendengar istri pemalunya memuiji dirinya.
"Kyaaa baperr dipanggil sayang dan baby sama bini. Hati abang gak kuat bunda, terlalu kiyuuut," jerit Erlang tertahan.
"UDAH MANDI BELOM?!"
Erlang mengacir ke kamar mandi sebelum Ivy menangkap basah ia belum bersiap-siap.
20 menit kemudian...
Cklek
Pintu kamar terbuka, Ivy masuk ke kamarnya melihat Erlang sudah rapi dengan seragam sekolahnya membuat Ivy tersenyum tipis.
"Udah selesai masak, sweetie?" Tanya Erlang sambil menyiapkan seragam istrinya.
"Iya, aku mandi dulu ya," mengambil seragam dan handuknya dan menuju ke kamar mandi.
"Mau gaya apa?" Tanya Erlang.
Ivy terlihat memikir sesuatu, "Terserah, bingung."
Erlang sedang menyisir rambut Ivy dan dengan telaten mengepang rambut panjang nan hitam milik Ivy.
"Okeyy, ayo sarapan!" Dengan mesra Ivy menggandeng lengan suaminya turun ke ruang makan.
"Masih pagi kok gue udah sakit mata aja nih," cibir Bella.
"Gue juga, Bell. Mana posesif banget lagi," timpal Sita.
"Masih pagi tapi sudah mengiri, beginilah manusia tidak ada kerjaan," Berlian malah mengejek keduanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kamu milikku! (REVISI)
Teen FictionPERINGATAN! Scene kissing dll. jangan ditiru sebelum sah Sebagian alur cerita berubah!!! Menjadi incaran si cowok dingin di sekolah barunya, gadis itu harus siap menerima risiko dimusuhi oleh para siswi atau tingkah cowok itu yang sangat menggelika...