|37| COOK-GOWN

52 7 0
                                    

| Bagaimana bisa dia mengatakan cinta disaat yang terlihat hanyalah fisik.
Dan ketika semuanya terlihat, kenapa dia pergi?
Itukah definisi Cinta lainnya? |

IM BACK.
UDAH FEBRUARI AJA NIH.
AWAL FEBRUARI KU HUJAN NIH, KAMU?

ADA YANG LAHIR FEBRUARI GAK?
SEKARANG UMUR BERAPA, HEHE.
HAPPY BIRTHDAY YA YANG LAHIR BULAN INI🥰
SEMOGA DAPET COWOK SPEK FIKSI DI RL🤭

BACANYA PELAN-PELAN YA, 5000 LEBIH NIH!

SELAMAT MEMBACA!
___________________

     Ujung permasalahan suatu masalah tak akan pernah terlihat sampai dia benar-benar telah ada pada akhirnya.

     Para Mafioso mengira dengan menemukan seseorang yang telah ikut andil memvideokan kejadian saat itu, semuanya akan selesai. Tapi tidak! Selain rekaman cctv itu, mereka sudah tak menemukan barang lain. Bahkan yang dikatakan teman Afla pun tidak mereka temukan.

     "Sial! Gue nyesel karena gak curiga sama dia!" umpat Afla, dia menyentak pistolnya ke meja kaca ruang tengah.

     Arella melirik semua teman-temannya, dari yang masih menggunakan seragam sekolah sampai yang memakai pakaian santai biasa.

     "Udahlah, Bang. Sebenarnya kita udah nyesel dari awal. Kenapa gak sepandai Arella dulu? kalo aja kita curiga dari dulu mungkin kita bisa balas dendam itu." Vero berujar walau tangannya masih ikut mengepal.

     Arella bisa mendengar umpatan kecil dari seseorang di sampingnya. Dia melirik orang itu yang juga masih dalam kepalan tangan juga dada yang naik turun.

     Arella tidak akan bisa menenangkan Mafioso sekarang. Tujuan mereka mencari satu orang yang termasuk dalam kematian Sean sia-sia tak bertemu jawaban. Maka demi membuat kepala para lelaki Mafioso dingin, dia harus melakukan sesuatu.

     Arella bangkit dari tempat duduknya, dia berjalan ke arah dapur seorang diri tanpa rasa curiga dari para cowok disana. Sesampainya di dapur, Arella membuka kulkas juga beberapa laci yang biasa di simpan bahan makanan.

     Kalian tahu sendiri bahwa gadis ini tidak tahu memasak. Dia tidak punya resep-resep khusus yang dia tahu untuk di buat maka Arella menelfon seseorang setelah menemukan tepung tepungan juga satu kaleng butter.

     Mungkin dia akan menelfon Kezia tapi gadis itu juga tidak tahu caranya memasak, jadinya Tamara harapan satu-satunya.

     "Hm?"

     "Lo bisa bikin kue gak?"

     "Tumben! Lo kalo pengen kue ya beli aja sih. Ngapain bikin?"

     "Ini buat Mafioso. Gue pengen aja bikin biar ada spesialnya."

     "Sok banget lo. Ntar gosong gak jadi spesial gimana? Udah beli aja. Lagian kenapa tumben banget lo pengen bikin? Ada masalah? Lo punya salah biar bisa nyogok mereka?"

     "Tck! Gue nelfon lo nanya bisa bikin kue bukan banyak nanya gini."

     "Ish. Gue bisa kalo cuman nyampur bahan-bahannya sama manggang memanggang.  Itupun kalo bisa liat resepnya dari google."

     "Yaudah bantuin gue, lo kesini sekarang!"

     "Sekarang banget? Gue mager, Arella!"

MAFIOSO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang