|42| GOING TO

23 6 1
                                    

HOLA!

‼️PENTING, MOHON DI BACA‼️
AKU MAU GANTI CAST SEMUA CEWEK.
DAN KEMUNGKIN AKAN AKU AMBIL DARI IDOL KOREA.
AKU AKAN TERIMA BENTUK TIDAK SETUJU KALIAN, JADI KOMEN YANG SETUJU ATAU GAK SAMA PERUBAHAN INI.
AKU UDAH NEMUIN CAST UNTUK ARELLA, TAMARA, KEZIA.
JADI KALO EMANG ADA YANG SETUJU AKAN AKU SPIL DI PART SELANJUTNYAA.
INI BAGI YANG MENURUT KALIAN CAST ITU PENTING.
KALO GAK ADA YANG KOMEN, AKU TETAP GANTI!
SOALNYA AKU JUGA MAU GANTI COVER.

‼️AND, BUAT WAKTU UPDATENYA AKU AKAN UPDATE 2 KALI SEMINGGU. ‼️
📌RABU MALAM & SABTU MALAM📌

SELAMAT MEMBACA!
DENGAN JANGAN LUPA VOMENT-NYA YA😽


     Mentari mulai menerbitkan diri, memberikan kehidupan pagi lewat sapuan dinginnya udara. Di tengah orang lain yang masih memejamkan mata, ada beberapa mata yang masih terbuka.

     Arella menatap nyalang matahari yang mulai terbit dari atas motor Leo. Sapuan angin yang menerpa wajah juga tubuhnya membuatnya memegang kencang jaket Leo. Sementara pacarnya itu sedang memperhatikan dirinya lewat pantulan kaca spion, merasakan Arella yang seperti sedang menahan dingin itu pun dibantunya dengan menggenggam punggung tangan Arella dengan sesekali mengusapnya.

     Arella tersenyum merasakan itu, diliriknya Leo lewat pantulan juga, "Abis ini lo mo kemana?"

     Leo menggeleng, "Lo pulang dulu!" serunya menjawab.

     Arella diam. Kepulangan mereka dari suatu tempat juga melakukan sesuatu itu sangat amat melelahkan. Mata Arella bahkan sudah ingin tertutup namun selalu dia tahan. Lagi pula masalah serius yang sudah banyak dia dan juga Mafioso ketahui hari ini membuatnya menahan rasa kantuknya.

     Di belakang motor mereka, ada lima motor yang dikendarai para Mafioso. Dapat dilihat dari cara mereka mengendara bahwa ada yang terjadi sebelum ini hingga membuat mereka terlihat limpung dengan menahan sisa-sisa amarah lainnya.

<•••>

     Di tempat lain, seorang cowok menghempaskan tubuhnya lepas di atas kasurnya. Lelah akan semua yang baru saja terjadi membuatnya langsung memejamkan mata.

     "Damian!"

     "Hm?"

     "Lo tidur?"

     "Hm, gue capek banget hari ini!"

     "Tapi --"

     "Kita ikutin apa yang mereka mau, lagian ini lebih bagus dari pada harus ngelawan langsung." terang Damian tahu apa yang dimaksud Alexa.

     Alexa diam. Dia merasa cemas, cemas akan semua usaha yang dilakukan Damian itu terbuang sia-sia.

     Sadar bahwa gadis di depannya itu tak lagi bersuara memaksa Damian membuka matanya, dia menarik Alexa agar bergabung bersama untuk merebahkan tubuh di atas kasur.

     "Semuanya bakal baik-baik aja, tenang!"

     Alexa mengangguk meski sebenarnya dia masih merasa cemas tapi melihat wajah Damian yang begitu tenang membuatnya harus menenangkan dirinya juga.

     "Ayo tidur!"

     Alexa sadar sesuatu dan langsung bangun, "Gak!"

     "Kenapa?"

MAFIOSO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang