Mafioso merekrut anggota baru? Cewek? Yah itu adalah hal yang dikagetkan oleh tiap tiap geng lawan. Bagaimana bisa seorang perempuan memasuki dunia dimana hanya ada kejahatan itu?
Tapi itulah kenyataannya.
Satu-satunya gadis yang mengambil bahaya...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
|Jika biasanya Cinta dan Benci itu hanya beda tipis lalu bagaimana dengan Cinta dan Kasih Sayang? Jelas itu memiliki persamaan yang juga punya perbedaan. |
^•^
NǏHǍO!
Udah istirahat yang cukup belom hari ini? Jangan lupa banyak-banyak minum air putih ya!
Seruan berasal dari arah dapur mengundang perhatian kedua lelaki di ruang tengah. Keduanya berdiri dan salah satunya mendekati jendela mendapati seorang gadis turun dari sebuah motor. Ia tersenyum lalu berlari masuk.
"Kak! Kakak gak mau nyambut Kak Ara?" cegah Kezia melihat Kakaknya malah berlari ke arah kamar Kakak perempuannya.
"Kamu ini! Ini nih karena tinggal sama Oma jadi gak tau kebiasaan Kakak-kakak kamu. Udah biarin aja, anggap Zeal mau ngasih Arella surprise kedua." balas Aghna menarik Kezia menuju pintu rumah.
Kezia hanya bisa mengikuti, ia tidak tahu apa yang di maksud sang Bunda tapi biarlah mungkin ini memang hubungan yang belum Kezia pahami.
Kezia bersembunyi di balik sang Ayah sementara sang Bunda membukakan pintu.
"Bunda?" Arella bingung melihat kedua orangtuanya berdiri dan membukakan pintu untuknya padahal dirinya belum mengetuk pintu.
"Kamu pasti capek, ayo masuk."
"Kenapa nih? Senyum Bunda sama Ayah mencurigakan." curiga Arella.
"Nggak ada. Itu temen kamu gak di suruh masuk?" tanya sang Ayah.
Arella melirik ke belakang, Leo ternyata masih di sana dan belum pulang.
"Leo?" panggilnya.
"Lo gak masuk dulu?" tanya Arella.
Leo menggeleng, "Gak dulu, gue ada urusan." balas cowok itu.
"Oh oke, bye!" setelah melambaikan tangan, terlihat cowok itu meninggalkan pekarangan rumah Arella.
