Chapter 2

2.3K 264 8
                                    

"Kau mengerikan."

Doyoung tersenyum kecut mendengar ucapan Ten yang datang dengan dua cup mie instan yang baru di seduh

Ini terhitung tiga hari sejak kejadian dimana Doyoung mabuk sampai terdampar di rumah seorang Alpha. Masih tidak tahu apa saja yang terjadi padanya kala itu

Hanya saja Doyoung memang tidak bisa ingat apa apa, hal terakhir yang ia ingat adalah remaja itu datang padanya di pinggir trotoar dengan motor besar dan beberapa orang di belakangnya

Doyoung sama sekali tidak ingat, apa yang mereka lakukan sembari melewati malam itu. Sialan! Bagaimana kalau dia diperkosa

"Masih memikirkan itu?

Doyoung tak menjawab pertanyaan dari temannya, masih sedikit kesal walau ia tahu sikapnya terlalu kekanakan. Terlebih Ten tak punya salah apa apa padanya

Tapi jangan salahkan Doyoung, salahkan jiwa omeganya yang tak bisa menahan cemburu. Cemburu melihat orang lain memiliki Alpha sementara ia masih melajang hingga sekarang

"Menurutmu?!" Doyoung menjawab ketus, menyeruput mie instannya cukup brutal

Ten menghela nafas pelan, tidak tahu harus melakukan apalagi agar sikap dingin temannya kembali seperti semula atau setidaknya sedikit lebih melunak padanya

"Aku duluan." Lamunan Ten terputus ketika Doyoung beranjak pergi dengan kopi dalam cup plastiknya

Doyoung menghela nafas pelan, untung pekerjaannya selesai lebih dulu hari ini jadi Doyoung punya lebih banyak waktu untuk menenangkan pikirannya

Dari rasa iri dari rasa benci pada dirinya sendiri, Doyoung benci ketika ia terus mengingat kalau ia hanya seorang Omega cacat, omega lemah yang harus selalu bersembunyi di balik kakak kakaknya

Ia benci ketika ia menyadari, kalau tak mungkin ada seorang Alpha pun, yang manapun yang Sudi menerima dirinya.

"Jangan menangis, matamu bisa sakit." Doyoung melirik dengan air mata masih menetes

Lelaki itu melotot ketika bocah SMA kemarin yang kini tengah berdiri di hadapannya, dengan sapu tangan terulur dan senyum yang menurut Doyoung sangat menyebalkan

"Kamu?! Ngapain kamu disini?!" Jaehyun tertawa kecil, tangannya terangkat berniat mengusap rambut Doyoung tetapi dengan cepat di tepis oleh sang omega

"Mau lihat keadaan kamu, everything okay?" Doyoung mendengus kencang, hendak berjalan pergi tetapi tangannya di cegat oleh Jaehyun

Tubuh Doyoung terpaku ketika merasakan aura tajam Alpha yang di keluarkan Jaehyun, yang mau tak mau membuat jiwa omeganya bergetar

Tak bisa melakukan apa apa kecuali hanya mematung kaku, ia merasakan kepala Jaehyun di atas pundaknya

Hembusan nafas dingin Jaehyun terasa menggelitik sekaligus membuatnya merinding "Aromamu unik sekali, aroma Mawar."

Tubuh Doyoung bergetar dengan nafas tersengal "Berhenti membicarakan aromaku bajingan! Kau tidak pernah tahu rasanya jadi diriku!"

Jaehyun menaikkan alis ketika Doyoung dengan mudah terlepas dari jerat aura Alphanya "Maksudmu apa? Aromamu memang unik, wangi."

Mata Doyoung berkaca-kaca, dia berbalik dan dengan cepat meninggalkan Jaehyun yang mematung di tempat

"Gue salah ya?"

_____________________

"Aku serius, kenapa kamu selalu marah kalau aku bilang aroma kamu wangi." Sejak tadi Jaehyun masih terus membuntuti Doyoung, bertanya hal sama berharap Doyoung mau menjawab

Young Alpha.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang