nenem

362 50 2
                                    

○♤○

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

○♤○

sekarang aku kalo terjemahin bahasa jawanya ada di bawah ya, terus buat tulisan nya aku bedain jadi italic.

○♤○

Brahma itu tsundere, suka diam tapi diam nya menghanyutkan. Cowo kalem berkedok bucin abiez!

Kaya sekarang. Bilang nya ga ngambek, tapi dari tadi mukanya lempeng banget kaya triplek dikasih lem. Mana ngomongnya irit juga, kaya hem ya iya.

Kalau kata Riani sih mending blak-blakan dari pada diem tapi menghanyutkan.

Ya lagian Brahma buat dia bingung.

"mas"

"hm"

"dalem gitu lho!"

"dalem"

"kenapa sih? cemburu banget?"

"gak ada" tiba-tiba tangan nya terulur, membersihkan kuah yang mengembun di area bibir Riani.

Mereka lagi makan. Janjinya memang tadi mau makan soto ayam tapi sekarang malah ke bakso lagi, sebetulnya Brahma mau request karena dia bosen bakso terus tapi saat melihat wajah Riani begitu lucu ia tidak bisa. Tidak kuat.

Tuh kan liat. Nyebelin.

"tapi diem tok dari tadi, mbok yo ngomong nek misale dugal kamunya. Arep di nengi koyo ngene yo gawe atiku melu mangkel mas, wes muleh ae wes!¹" dan akhirnya, jurus yang paling ampuh dikeluarkan juga. Yang tak lain adalah- di ambekin balik.

Udah diem.

Brahma jadi bingung sekarang, walau sebenarnya memang terlalu kekanak-kanakan kalau ia cemburu hanya karena hal tadi. Dipikirkan kembali juga tidak masuk akal, hanya karena ke panti dengan bos nya tapi dia malah marah begini. Bisa jadi itu pekerjaan juga kan? Dan pas itu hp Riani drop atau lupa dibawa kan?

Orang ga selalu stay pada handphone, iyakan?

Ayolah Brahma, berusaha untuk postink.

"mas Bama, hihh malah nglamun!"

Brahma diam. Tersenyum hangat kepada Riani "maaf. Itu di maem dulu basonya, mau bungkus?"

"gausah."

Betulan ngambek inimah kata Brahma.

Beberapa menit menghabiskan bakso langganan kini seperti menjadi satu jam lebih lama, mungkin itu karena keduanya hanya diam dan tidak ada obrolan (mereka tipikal makan tapi sekalian ngerivew sama si pasangan) atau lirikan mesra seperti biasanya.

Sekarang, mungkin keadaan menjadi terbalik.

Riani ngambek, Brahma merengek.

"ri"

"hm"

Kan.

Hela nafas keluar saat itu juga. Tapi memang agaknya selalu seperti ini. Kalau Brahma sedang diselimuti oleh amarah, maka jurus andalan selain ngambek balik adalah diemin balik juga. Karena pikir Riani buat apa mengeluarkan tenaga berlebihan hanya untuk mengurusi orang yang memiliki silent treatment? buang-buang waktu, mending diemin balik.

sempiternal - vsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang