Part 12 : Hadir

179 7 0
                                    

- • Happy Reading • -

"HAH?!".

"Heh! Yang di sana harap tenang ya".

Aesa menutup mulutnya saat Ibu guru penjaga perpustakaan menegurnya dan Indah karena suara teriakannya yang mengganggu.

"Beneran, Ndah?" Aesa masih tidak percaya.

Indah mengangguk, "Aku kadang greget sama dia gak mau deketin Alya aja langsung, kenapa ke aku coba?".

"Aku masih gak percaya Bagas suka sama Alya" Aesa mengatur posisi duduknya, "Soalnya Alya cerita ke aku kemarin kamu bisik-bisik bicarain sesuatu sama Bagas di kelas berdua".

"Dia nanya ulang tahun Alya tuh kapan" balas Indah.

"Jadi Alya gak tau?" tanya Aesa, "Terus surat-surat yang ada di laci meja kamu?".

"Itu dari Bagas juga, gak aneh-aneh kok" jawab Indah, "Paling cuma minta ke kantin bareng, terus nanti aku yang suruh bayar" cemberut Indah di akhir kalimatnya.

"Biarin ini jadi rahasia diantara kita sama Alya" Aesa tertawa kecil begitu juga dengan Indah, "Sampe Bagas sendiri yang deketin Alya langsung".

Indah kembali melanjutkan bacaannya, Aesa menggeser kursinya agar bisa kembali menatap ke luar jendela.

Selain Liam, sosok Chandra juga mengganggu pikirannya saat ini. Dimana dia? Sejak dia kembali dari danau tak pernah lagi menjumpai sosok laki-laki itu.

"Es, jangan ngelamun!" Indah melambaikan tangan di depan wajah Aesa menyadarkan gadis itu.

"Enggak" balas Aesa, "Boleh bawa minum gak sih?" tanyanya.

"Ke dalem sini?" Indah menunjuk tempat mereka berada, perpustakaan.

Aesa mengangguk, "Gue mau ke kantin beli minum".

"Gak boleh, kalau ketahuan bisa di denda loh" ucap Indah, "Ayo ke kantin" gadis itu bangkit mengembalikan buku yang ia baca tadi ke tempatnya.

Keduanya keluar dari perpustakaan kemudian berjalan bersama menuju ke kantin. Jam istirahat pertama masih cukup untuk membeli makanan ringan serta minuman untuk dibawa ke kelas.

Indah menunggu dengan duduk di salah satu meja, sedangkan Aesa pergi memesan.

Ia buka ponselnya melihat pesan yang Alya kirim, beberapa hari ini gadis itu sibuk bimbingan untuk mengikuti lomba cerdas cermat antar sekolah di bidang pengetahuan umum.

Selesai dengan pesan singkatnya pada Alya, Indah meletakkan ponselnya lalu melihat keadaan sekitar yang cukup ramai.

Mata Indah menangkap seseorang berjalan ke arahnya, ia lebarkan senyum ramah menyapa.

"Mas Bayu" sapanya.

Orang yang merasa disapa pun tersenyum melihat Indah sampai tak sadar dengan apa yang ada di depannya.

"E-eh!".

Tanpa sengaja Aesa menumpahkan sedikit air es jeruk pada seragam yang laki-laki di depannya ini kenakan.

Gadis itu gelagapan menaruh dua minuman dingin dalam gelas plastik itu di meja, "Maaf, Kak, gak sengaja" ia sibuk mencari sapu tangan.

Indah berdiri dengan sigap memberikan se plastik tisu kecil pada Bayu dan langsung mengusap seragam pemuda itu dengan satu lembar tisu yang sudah dia keluarkan.

Kejadian itu tak luput dari pandangan para siswa di kantin, mereka terlihat diam di tempat masing-masing menonton momen itu.

Deham dari Bayu seolah menyadarkan semua orang, mereka kembali beraktivitas seperti biasa setelah membatu beberapa detik.

My Lovely Ghost | SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang