Part 33 : Extra : Awal yang baru

347 15 4
                                    

- • Happy Reading • -

Riuh ramai suara khas suasana sekolah terdengar sampai ke luar gerbang, motor dan sepeda memadati area parkir sekolah sampai Pak satpam kewalahan mengaturnya.

Belum selesai mengatur motor, Pak satpam kedatangan sebuah mobil putih yang baru saja masuk melewati gerbang.

Mobil itu berhenti menurunkan seorang gadis, "Es ke temen-temen dulu ya" pamit gadis itu kemudian berlari menjauh sambil melambai singkat.

Pak satpam dan beberapa orang di sana terdiam beberapa saat, tercengang dengan wali murid yang pertama kali datang dengan mobil.

"Pak! Ini saya parkir di mana?" seru pria dari dalam mobil dengan jendela terbuka itu menyadarkan orang-orang termasuk Pak satpam.

Pak satpam mengarahkannya menuju ke area parkir guru yang masih memiliki tempat luas sehingga dapat ditempati satu mobil.

"Itu Ayah kamu, Es?" tanya Alya menunjuk seorang pria paruh baya yang masuk ke ruang Kepala sekolah.

Aesa mengangguk, "Orang tua kalian?".

"Udah di dalem, tuh Ibuku" tunjuk Alya ke dalam kelas dari balik kaca jendela, "Ayah kamu kok ke ruang Kepsek? Ambil raport kan di kelas".

Aesa mengulum bibir tak berniat menjawab pertanyaan yang Alya berikan, untunglah Indah segera menyela.

"Yang ambil raport Bapakku" keluh Indah, "Takut nih"

Para siswa kini datang kembali ke sekolah bersama wali mereka untuk mengambil catatan nilai serta pencapaian selama satu semester belajar SMA Nawasena ini.

Mereka menunggu di depan kelas, saling bercengkrama dengan teman-teman yang beberapa hari tak berjumpa. Sedangkan para orang tua berada di dalam kelas menunggu Wali kelas datang membawa raport anak-anaknya.

"Kalian mau tau siapa yang ambilin raport ku?" tanya Anis membuat teman-temannya penasaran.

Gadis itu menunjuk dengan dagunya seseorang laki-laki yang sedang berjalan bersama Wali murid lainnya, seorang yang tinggi memakai kemeja coklat dengan kacamata hitam bertengger di hidung mancungnya.

Ketiga teman Anis tidak berkutik melihatnya, "I-itu.." Indah tak mampu melanjutkan kalimatnya.

Anis tersenyum malu, "Calonku" bisik gadis itu kemudian melambai pada pemuda yang tengah kebingungan mencari kelas tunangannya.

Laki-laki itu mendekat, "Ini kelasmu?" tanyanya.

Anis mengangguk, "Langsung masuk aja" ucap gadis itu.

Sebelum laki-laki itu melangkah masuk, Anis menahan lengannya untuk membicarakan suatu hal secara singkat terlebih dahulu.

"Kalau gak masuk sepuluh besar, jangan bilang Bapak ya" pintanya.

"Iya sayangku" pemuda itu menepuk puncak kepala Anis dengan gemas kemudian masuk ke dalam kelas.

Anis berbalik menatap heran pada ketiga temannya yang tadinya membeku dengan mulut menganga, "Ih, kalian mau juga ya" goda gadis itu

Alya mengangkat tangannya sombong, "Aku ada Bagas, gak tau nih kalau Indah sama Aesa".

Mereka memutar bola mata malas dengan Alya yang jarang sekali memuji pacarnya itu.

Cukup lama menunggu sambil mengobrol ria, Wali kelas pun datang membawa tumpukan buku raport dibantu oleh Bagas yang berjalan di belakangnya.

Sesi pembagian raport pun dimulai, satu persatu wali murid maju berurutan untuk mengambil catatan pencapaian anaknya. Aesa hanya diam di tempatnya melihat teman-temannya mulai penasaran dengan isi buku raport tersebut setelah orang tuanya keluar dari ruangan.

My Lovely Ghost | SELESAITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang