NEXT MORNING
AT PROVIDENCE TOWER
Weekend ini, aku sempatkan untuk mampir ke apartment Jorgha. Natalie berkeliaran didepan jorgha dan aku dengan menggunakan bikini merah maroonnya. Sambil memegang gelas wine ditangannya, Ia terlihat santai dan sudah lebih baik dari semalam. Aku menyesal sekali terlalu kasihan dan iba padanya semalam, jika melihat tingkah konyolnya pagi ini.
Setelah sikap Jorgha yang cukup keras padanya, wanita satu ini masih tetap saja berusaha menarik perhatian Jorgha. Aku tau ia tak menyerah begitu saja.
"Aku akan berenang diatas! Apa kalian akan bergabung denganku?" Tawarnya padaku. Aku tidak menjawabnya. Jorgha yang sedari tadi duduk disebelahku juga tidak menjawab pertanyaan Natalie. Ia hanya sibuk menonton pertandingan klub Arsenal melawan Liverpool dari TV plasmanya.
"Baiklah! Terserah kalian!" Natalie cukup kesal dengan kami, karena lama menunggu jawaban kami, ia lalu mengambil langkah seribu meninggalkan kami berdua.
Aku dan Jorgha seketika tertawa geli melihat Natalie yang geram karena ulah kami "Ya ampun! Apa dia tidak tau sedang berhadapan dengan siapa?" Ungkap Jorgha menggeleng tak percaya, sambil meneguk orange juice yang kubuatkan untuknya.
"Kau manusia jahat, Jorgha!"
"Aku? Hey, aku sudah berbaik hati menerimanya disini, untuk apa terlalu baik dengannya!"
"Itu semua karena kau yang terlalu menawan bagi semua wanita!"
"Dan kau, nona, jangan pernah menemuinya lagi, ok!? Atau aku akan menghukummu!"
"Menghukumku? memang kau pikir aku ini seorang kriminal? apa salahku?"
"Baiklah, mari kita hitung apa saja pelanggaranmu!" Ucap Jorgha lalu bangkit dari sofa. Ia mengambil gelas itu dan meminumnya sekali lagi. Aku mengikutinya bangun dari sofa, lalu berdiri berhadapan dengannya.
"Pertama, kau pergi dengan Natalie tanpa sepengetahuanku, kedua, kau membuatku cemburu dengan Calvin si nerd itu, dan ketiga, kau selalu memamerkan tubuhmu dan bibirmu yang lezat itu!"
"Lalu apa hukuman yang pantas buatku?" tanyaku sambil berkacak pinggang.
Jorgha mengangkat wajahku dengan meletakkan telapak tangannya di pipiku.
"Benarkah, kau ingin tahu? Tanya Jorgha, tatapannya berkilat-kilat karena ia mulai 'turn on'
"Aku selalu ingin tahu, tentangmu!" ucapku dengan nada rendah, dan dalam
Jorgha memberikan sebuah ciuman yang lembut dan cepat pada bibirku.
"Kau akan menyesal telah memintanya!" Lalu bibirnya turun untuk mengulum bibirku dengan penuh gairah. Ya tuhan rasanya luar biasa. Ciuman ini. Bibir Jorgha. hangat dan tegas, tapi juga lembut, bergerak pada bibirku, wangi tubuhnya dan dagunya yang ditumbuhi bulu tipis menimbulkan sensasi yang menyenangkan pada kulitku. Aku merasa kecil dan tak berdaya dihadapan tubuh Jorgha yang berotot, kuat dan etletis. Tubuhku memberikan respons terhadap setiap sentuhan Jorgha.
"Kau manis sekali, baby!" dengan penuh keyakinan, lidahnya membuka bibirku, lidahnya masuk semakin dalam, membelai, menjelajah, mengecap. Pijaran kenikmatan berkobar dari kewanitaanku, berputar-putar di perut dan sekitar dadaku, membuat jantungku lebih tegang. Sensasi itu begitu luar biasa berkobar sehingga aku merasa terbang melayang.
Tanganku terangkat dan bergerak tanpa tujuan di bahu Jorgha hingga jari-jariku berhenti pada rambut Jorgha, di atas tengkuknya.
Jorgha mendesahkan suara yang rendah dan parau. Nafas kami terengah-engah setelah kedua bibir kami terpisah sejenak. Jorgha menciumi wajah ku dengan ciuman ringan dan cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me Like You Do
RomanceJorgha Aryandhi (28 tahun) adalah seorang Billionaire CEO tampan, seksi, dan sukses yang tidak pernah mau berkomitmen pada suatu hubungan. Ia bahkan mengajukan syarat bagi setiap wanita yang ingin memilikinya, dengan tinggal bersama tanpa adanya ik...