Happy Reading!
-_-
Gravi terbangun lebih dahulu sebelum Nara. Selimut tersibak memperlihatkan tubuh shirtless cowok itu. Nara masih ada dalam dekapannya, tertidur pulas dengan bibir yang terbuka malah menambah kesan semakin lucu.
Sebelah tangan Gravi menjadi bantalan Nara tidur, sedangkan tangan satunya bergerak untuk membelai lembut pipi chubby milik Nara.
Gravi tak menyangka, istrinya memiliki wajah secantik ini.
Gravi sedikit merendahkan tubuhnya, tangannya beralih untuk mengusap perut Nara yang mulai membuncit.
"Eunghh..," lenguhan Nara menghentikan aktivitas Gravi.
Perempuan itu langsing memandang wajah Gravi yang sejajar dengan perut buncitnya. "Kamu, ngapain?" tanya Nara dengan suara serak khas bangun tidurnya.
"Kata Nuel, kita harus sering-sering ajak bicara sama bayi yang di perut, emang bisa?" tanya Gravi polos.
Nara terkekeh kecil, tangannya terulur untuk mengusap rambut milik Gravi. "Bayi udah bisa mendengar suara Ayah Ibunya sejak usia enam belas minggu dalam kandungan, Gra. Tapi, sekarang kamu juga bisa usap-usap perut aku, biar dia tau kalau Papanya sayang banget sama dia," ucap Nara menjelaskan.
Gravi hanya ber-oh ria, sementara dirinya membingkai perut Nara yang terlihat lucu. "Dia nggak boleh punya kehidupan buruk sama seperti kita, Ra," gumam Gravi yang masih bisa terdengar oleh Nara.
Nafas Nara terasa tercekat. Pada kenyataannya, Nara sama khawatirnya dengan masa depan putra mereka. Bagaimana jika mereka gagal memberikan kehidupan bahagia untuk anak itu? Bagaimana jika lingkungan tempat tinggalnya tak memberikan kenyamanan?
Cukup Gravi dan Nara yang menderita, putra mereka, tidak boleh bersedih sama sekali.
"Ayo Ra, kita berjuang buat bayi ini," ucap Gravi menghalau lamunan Nara.
Wajah sendu Nara mampu membius Gravi, tatapan teduh perempuan itu sama seperti milik Mamanya. "Apa kita bisa Gra?" tanya Nara yang tak mendapat jawaban dari Gravi.
"Kalau lo bisa yakin sama gue, kita bisa laluin ini semua sama-sama," balas Gravi terdengar tegas.
🦅🦅
Mobil sport Gravi menjadi pusat perhatian seluruh siswa Kalingga kala memasuki gerbang sekolah. Tak seperti biasa, cowok itu membawa Nara untuk datang bersamanya.
Setelah membukakan pintu untuk Nara, tentu saja para siswa saling berbisik heboh. Kemarin saja, Gravi tertuduh sebagai pelaku pembunuhan Arion? Lalu sekarang, dia dan Nara malah terlihat seperti pasangan seperti biasanya.
"Wah wah, lengket banget nih pasangan satu," cibir Nuel saat melihat keduanya berjalan beriringan. Nara memakai swetaer untuk menyembunyikan perutnya yang mulai menyembul.
"Pagi, Nara cantik!" seru Remon sambil mengedipkan sebelah matanya. "Gra, ngelunjak nih, enaknya dibikin Remon guling atau Remon bakar ya?" tanya Ares dengan senyum devilnya.
Remon bergidik ngeri dan langsung bergelayut manja di tangan Noah. "Gravi?" panggil Nara.
Cowok itu berdehem sebagai jawaban, namun dia malah salah fokus dengan puppy eyes Nara yang terlihat menggemaskan. "Kalau nanti suruh temen-temen kamu ke rumah, boleh kan? Aku pengen buat kue coklat bareng-bareng," pinta Nara memohon.
KAMU SEDANG MEMBACA
GRAVITASI : BAD HUSBAND [END]
Teen FictionLove and Revenge Hamil seorang anak dari pembully-nya sendiri? Hidup Kanara Audrey Valentiorus yang awalnya baik-baik saja tiba-tiba hancur saat dirinya berurusan dengan Gravitasi. Gravitasi Caesar Leonides, si 'iblis tampan' yang menderita DID (Dis...