Happy Reading!
-_-
Sepulang sekolah, Nara kembali check up ke Dokter Kandungan yang disarankan oleh Gravi. Setelah mengganti seragamnya, perempuan itu bergegas menuju rumah sakit dengan menggunakan masker lengkap.
"Selamat Sore Dokter Mira," sapa Nara ramah, lengkap dengan senyuman manisnya. Alasan Gravi memilih Dokter Mira karena dia adalah sahabat dari Lova. Dan Dokter Mira sendiri sudah tahu mengenai pernikahan Gravi dan Nara.
"Sore juga, Kanara. Gravi kok nggak ikut?" tanya Dokter Mira sembari duduk kembali di kursi kebenarannya.
"Gravi ada kelas tambahan sama Bu Yesi, Dok. Jadi nggak bisa ikut kemari," balas Nara sopan.
Dokter Mira terkekeh kecil menanggapi itu. "Anak itu ya, bener-bener nggak bisa berubah," ucapnya sedikit kesal.
Setelah cukup bercengkrama, Nara segera berbaring ke brankar. Dokter Mira mengoleskan gel ke perut buncit Nara, dan mulai melakukan USG.
"Di sini bayi kamu udah sebesar apel, Nar. Usia kandungan kamu sudah masuk ke minggu lima belas, jadi bayi udah bisa mendengar dan mulai aktif," papar Dokter Mira. Nara tersenyum kecil, melihat pergerakan dari janinnya yang terlihat aktif.
"Sepertinya kamu mengandung bayi kembar. Dan saya sarankan, kamu segera berhenti sekolah sebelum kandungan kamu semakin membesar."
Ucapan Dokter Mira membuat guratan senyum Nara meluntur. Memang benar, cepat atau lambat dia tetap akan berhenti sekolah. Dan, harus merelakan seluruh impian yang sudah dia rancang untuk masa depannya.
Mengetahui perubahan wajah Nara, Dokter Mira mengusap bahu perempuan itu. "Nggak papa, Nar. Kamu bisa, kamu ibu yang hebat. Jangan bersedih kalau kamu tidak bisa menyelesaikan pendidikan kamu di sekolah, Gravi pasti akan mencarikan home schooling untuk kamu," nasihat Dokter Mira lembut.
"Kembar ya Dok? Apa aku bisa mengurus mereka dengan baik?" tanya Nara dengan tatapan nanar.
"Kamu bisa, pasti bisa. Gravi adalah orang yang bertanggung jawab, dia pasti tidak akan meninggalkan kamu," ucap Dokter Mira sungguh-sungguh, berusaha meyakinkan Nara.
Gravi, apa dia tetap akan menceraikan Nara setelah mengetahui bahwa anak mereka adalah kembar?
Dan Nara, apa bisa dia menerima Gravi sepenuhnya dan memilih untuk tetap tinggal?
Mereka tahu, semua hal yang mereka putuskan akan berdampak kepada anak mereka nanti. Dan Nara takut, anaknya akan mengalami hal yang sama dengannya dan Gravi. Dia takut gagal menjadi orang tua.
Membuyarkan lamunanya sendiri, Nara turun dari brangkar dan kembali ke ruang tunggu.
Dokter Mira datang dengan berkas yang ada di tangannya, dan menuliskan resep obat untuk Nara.
"Ini vitamin untuk penguat kandungan kamu. Sebaiknya kamu mengurangi aktivitas, dan jangan stres ya?" pesan Dokter Mira.
"Terimakasih Dok," balas Nara tulus, walau tak bisa dipungkiri ada guratan khawatir yang tercetak jelas di wajahnya.
"Nara sebentar. Apa kamu mempunyai riwayat penyakit jantung?" tanya Dokter Mira terdengar serius, membuat Nara langsung diam membeku.
"Detak jantung kamu terdengar lemah. Saya khawatir kamu mempunyai riwayat penyakit yang bisa mengancam keselamatan bayi ataupun diri kamu sendiri," sambungnya.
Nara kembali duduk dan berhadapan dengan Dokter Mira.
"Sebaiknya kamu periksakan ke Dokter spesialis, Nara. Saya akan mengatur jadwal kamu dengan Dokter Ryan nanti," ucap Dokter Mira memberi saran.
KAMU SEDANG MEMBACA
GRAVITASI : BAD HUSBAND [END]
Ficção AdolescenteLove and Revenge Hamil seorang anak dari pembully-nya sendiri? Hidup Kanara Audrey Valentiorus yang awalnya baik-baik saja tiba-tiba hancur saat dirinya berurusan dengan Gravitasi. Gravitasi Caesar Leonides, si 'iblis tampan' yang menderita DID (Dis...