10.Hancur Kesekian Kalinya

62 9 0
                                    

"BANCI LO ANJING!"Jihan mendorong tubuh Daniel menjauhkan lelaki itu dari sahabatnya yang masih berdiam diri dengan pandangan kosong

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"BANCI LO ANJING!"
Jihan mendorong tubuh Daniel menjauhkan lelaki itu dari sahabatnya yang masih berdiam diri dengan pandangan kosong.

Marah Jihan meluap-luap, dadanya naik turun tangan nya terkepal kencang, urat nya pun terlihat jelas.

BUHGGG!

"BUAT LO YANG UDAH BERANI NAMPAR SAHABAT GUA!"

Jihan memukul keras rahang Daniel membuat lelaki itu mundur beberapa langkah, pukulan Jihan tak main main bukti nya saat ini Daniel merasakan sakit di rahang nya.

"LO SEMUA MEMANG BINATANG!"
Jihan memandang mereka semua tajam, mata nya berkobar penuh emosi tangan nya menunjuk para sampah didepan nya.

"AHAHAHAH TEMEN LO LEBIH BINTANG GOBLOK!"
Teriak Noval kearah Jihan, dia tersenyum mengejek kearah Jihan.

Jihan memandang nya penuh  emosi, dengan langkah cepat dia berjalan kearah Noval tangan nya mengepal dan tanpa ragu dia melayangkan tinjuan kearah lelaki itu.

BUGH!

"MATI LO BANGSAT! ANJING LO NOVAL GUA BENCI SAMA LO ANJING"

Jihan berteriak marah, dia bener bener membenci mereka semua!
Sangat membenci mereka, kenapa mereka selalu saja menyakiti sahabatnya!
Apa mereka buta siapa yang lebih salah disini!
Dia melihat semua!
Melihat semua tindakan Aletta yang memang sengaja menabrak an diri ke arah Melisa!

"JIHAN!"
Sean berteriak ke adik sepupunya itu yang masih terbakar emosi. Menatap adik sepupunya itu tajam, sedangkan sisi lain Noval memegang pipi nya yang terkena tinjuan Jihan dengan senyum sinis, lumayan sakit tapi tak terlalu sakit hinga bisa membuat Noval mengaduh.

Daniel yang juga mendapatkan  pukulan dari Jihan sangat ingin membalas tingkah gadis itu namun karna anak itu masih lah sepupu Sean jadi dia menahan diri dengan menendang meja kantin.

BRAKKKK!!

PRANKKK!!

"NGENTOD!"

Sean berteriak marah meluapkan emosinya kepada benda mati itu, anak anak disana pun banyak yang bergidik ngeri dengan kelakuan Daniel yang mengerikan itu, bahkan banyak dari mereka langsung menjauhi tempat TKP itu mengabaikan makanan mereka yang masih belum tersentuh, mereka tak ingin ikut terlibat masalah itu jadi lebih baik menghindari bukan?

"B-bang n-nnniel udah hiks...hiks Leta gakpapa kok hiks..... b-bang niel hiks"

Aletta berucap memandang kearah Daniel yang masih terbakar emosi, Daniel yang nama nya dipanggil sang adik pun menghampiri gadis itu dan memeluknya erat mencoba mengontrol emosinya agar sang gadis tak takut padanya.

"Maafin abang ya"
Ucap halus Daniel kepada Aletta yang dibalas anggukan oleh sang gadis.

Melihat itu semua mereka semakin emosi dibuat nya, Kiel maju kearah Melisa yang masih terdiam dia menatap adiknya itu dengan tajam dan benci juga, sedang kan Melisa yang sadar didepan nya ada orang dia langsung mengalihkan tatapan nya, untuk menatap sosok didepan nya dengan pandangan kosong yang penuh rasa sakit dan banyak lagi.

THE PAIN IS TOO DEEPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang