13.SAKIT

45 6 0
                                    

"Lisa, liat Jian"Jihan menangkup wajah sang sahabat membuat kedua netra mata mereka saling bertemu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lisa, liat Jian"
Jihan menangkup wajah sang sahabat membuat kedua netra mata mereka saling bertemu.

"Kenapa aku selalu saja dibenci?"

Melisa menatap Jihan, dengan tatapan tak mengerti dan menuntut jawaban dari sahabatnya ini.
Jihan terdiam cukup lama, dia tak tau harus menjawab apa, dia tak tau harus memberikan jawaban seperti apa karna dia sendiri pun merasa takut ketika nanti dia memberikan jawaban, maka jawaban nya bisa saja melukai sang sahabat.

"Kenapa ngga ada yang sayang sama aku Jian?"
Melisa melanjutkan dengan lirih, dia menatap mata Jihan yang berkaca-kaca itu, yang siap kapan saja menumpahkan isinya.

"Semua nya menganggap aku jahat"
Lirih Melisa, menundukan kepalanya.

"R-rasanya sakit Jian hiks"
Melisa memukul dadanya yang terasa menyakitkan dirinya dan menyesakkan.

Membuat dirinya kesulitan bernafas bahkan berbicara pun susah, hatinya sakit dan dia sangat tak suka dengan rasa itu.

Rasa putus asa yang begitu besar dihati nya membuat nya ingin mati saja, semua ucapan semua orang menyakiti nya padahal dirinya tak pernah sekali pun menyakiti orang lain!
Tapi mengapa?
Mengapa mereka menyakiti nya?
Apa kah di masa lalu dia pernah melukai mereka? Jika menang ini adalah karma dari perbuatan masalalu maka Melisa dengan suka cita akan meminta maaf kepada mereka semua.

Melisa tak suka!
Dia tak ingin terlihat lemah seperti ini!
Dia sudah lelah menangis dan menangis!
Dia ingin kuat!
Dia ingin membalas perkataan mereka tapi daia tak mampu! Dia tak punya keberanian!
Dia takut dengan nada kasar dan nyaring itu!
Dia sangat takut!
Saat mereka mulai meneriakinya dia merasa ketakutan, semua indra nya terasa mati begitu saja mengambil nafas pun rasanya susah.

"D-dda Lisa s-ssakit b-banget d-disini hiks"
Melisa melanjutkan, dia menangis menumpahkan segala perasaan nya kepada Jihan.

Jihan yang melihat Melisa menangis hanya mampu memeluk gadis itu, menenangkan dan memberikan kekuatan untuk gadis itu agar selalu kuat. Dia menahan tangisnya, padahal dia sangat ingin menangis juga saat ini, Jihan bukan gadis kuat tapi dia harus bisa kuat untuk menjadi penerang sahabatnya ini.

Dia akan terus berusaha untuk menjadi kuat!
Walau dia nanti nya harus terluka!
Tapi dia tak peduli!
Dia hanya ingin sahabat nya selalu hidup dan bersama nya.

"S-semua nya pengen aku mati Jian hiks hiks"

Melisa melanjutkan dengan tangisan yang makin keras, Jihan terdiam mendengar ucapan Melisa dia kaget dan juga bingung harus bagaimana.

Dengan senyuman miris Jihan menatap sang sahabat. Mencoba memeluk erat Melisa lebih erat, menunggu sang sahabat melanjutkan keluh kesah nya, dia tak ingin memotong ucapan sang sahabat itu.

"S-ssemuanya mau aku m-mati"
Melisa melanjutkan, nada nya semakin pelan membuat yang mendengar akan tau sebagaimana sakit nya perasaan gadis itu sekarang.

THE PAIN IS TOO DEEPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang